Hasil imbang 2-2 pada laga Brighton and Hove Albion melawan Stoke City menjadi penutup dari rangkaian pekan ke 12 Premier League 2017/2018. Untuk ketiga kalinya Premier League musim ini menghasilkan lebih dari 30 gol. Pekan lalu, 10 tim yang bertanding membuat 32 gol. Pekan lalu juga tidak memunculkan laga yang berakhir dengan skor atau keunggulan satu gol. Selain catatan-catatan di atas, pekan ke 12 juga menghasilkan beberapa cerita penting.

London Utara Milik Merah

Pekan ke-12 dibuka dengan duel derbi London Utara antara Arsenal melawan Tottenham Hotspur di Emirates Stadium. Laga ini menjadi pertemuan ke-194 bagi kedua kesebelasan. Beban berat sebenarnya dipikul oleh Arsenal. Mereka tidak pernah mengalahkan Si Lili Putih pada ajang Premier League sejak terakhir kali mereka meraihnya di White Hart Lane pada 16 Maret 2014.

Meski begitu mereka justru tampil apik pada pekan lalu. Bertindak sebagai tuan rumah, Gunners mendominasi hampir di 90 menit pertandingan. Mereka meraih kemenangan 2-0 meski diwarnai dengan perdebatan dua kejadian offside pada dua momen gol mereka.

Gol pertama dicetak oleh Shkodran Mustafi memanfaatkan sepakan bebas Mesut Ozil pada menit ke-36. Lima menit kemudian, mereka menambah keunggulan melalui Alexis Sanchez. Sayangnya kemenangan ini belum membuat posisi Meriam London beranjak dari urutan keenam klasemen sementara.

Bangkitnya Manchester Merah

Setelah tampil tidak meyakinkan dalam beberapa pekan terakhir, Manchester United kembali tampil dominan atas lawannya. Menghadapi Newcastle United di Old Trafford, mereka menang telak 4-1. Keempat gol yang dicetak Martial, Smalling, Pogba, dan Lukaku hanya bisa dibalas melalui sepakan Dwight Gayle.

Laga ini seolah mempertegas kebangkitan kembali Setan Merah yang sempat loyo dalam beberapa laga terakhir. Kembalinya Paul Pogba berpengaruh sangat besar terbukti dengan satu gol dan satu asisnya. Selain itu, laga di Old Trafford ini menjadi momen kembalinya seorang Zlatan Ibrahimovic bermain di lapangan hijau.

Debut Mengecewakan Moyes

Setelah meninggalkan jabatan sebagai manajer Sunderland, Moyes akhirnya kembali ke Premier League dengan menangani West Ham United menggantikan Slaven Bilic. Ketika diperkenalkan, Moyes percaya diri bahwa ia bisa membangkitkan kembali The Hammers yang hanya satu kali menang dari lima pertandingan terakhir.

Akan tetapi debut The Choosen One berakhir anti klimaks. Menghadapi Watford pekan lalu mereka harus kembali ke London dengan menelan kekalahan 0-2. West Ham sendiri sebenarnya menunjukkan permainan yang tidak bisa dibilang buruk. Mereka membuat 10 sepakan dengan enam mengarah ke gawang. Akan tetapi tidak ada satupun yang berbuah gol.

Duka bagi Moyes maka kegembiraan hadir dari raut wajah Marco Silva. Kemenangan ini memupus rekor buruk mereka yang sebelumnya selalu kalah dalam tiga laga terakhir. Tiga poin ini membawa mereka untuk sementara berada di urutan kedelapan.

Tony Pulis Korban Keempat

Hanya dalam kurun 32 hari, empat manajer sudah menjadi korban dari kerasnya Premier League musim 2017/2018. Setelah Craig Shakespeare, Ronald Koeman, dan Slaven Bilic, kali ini giliran Tony Pulis yang harus meletakkan jabatannya sebagai manajer. Kekalahan dari Chelsea dengan skor 0-4 menjadi laga terakhir bagi manajer yang terkenal dengan taktik kick and rush nya ini.

Musim ini penampilan The Baggies memang tidak sebagus musim lalu. Setelah meraih dua kemenangan dari dua laga awal, perlahan performa mereka melorot drastis dengan hanya meraih empat poin dari 10 pertandingan. Hasil ini jelas berkebalikan dengan apa yang terjadi di musim sebelumnya dimana mereka mengakhiri musim di peringkat ke-10.