Pada musim 2017/2018, Premier League berusia 25 tahun sejak pertama kali digelar pada musim 1992/1993. Pekan perdana musim 2017/2018 sudah dimulai pada 11 Agustus lalu dan menjadikan striker Arsenal, Alexander Lacazette sebagai pencetak gol pertama di musim ini. Lantas pernahkah Anda mengetahui siapa sosok yang pertama kali mencetak gol ketika Premier League menggelar pertandingan pertamanya.

Pemain tersebut adalah Brian Deane. Kala itu ia bermain untuk Sheffield United. Sejarah tersebut ia ciptakan ketika Deane membobol gawang Manchester United pada 15 Agustus 1992. Pria kelahiran Leeds ini sebelumnya adalah pemain Doncaster Rovers sejak 1985. Ia kemudian hijrah ke Sheffield United pada 1988.

Pria yang sekarang berusia 49 tahun ini bisa dibilang adalah juru selamat bagi The Blades (julukan Sheffield). Di akhir musim 1989/1990 ia membawa Sheffield United untuk pertama kalinya sejak 1976 promosi ke tingkat tertinggi sepakbola Inggris.

Di musim perdananya bermain di divisi utama, Deane mencetak 13 gol Blades sekaligus menyelamatkan mereka dari jurang degradasi. Pada musim 1991/1992, 12 gol yang ia cetak mampu menempatkan Sheffield finis di posisi kesembilan yang merupakan posisi tertinggi yang bisa mereka raih sejak 1976.

Sama seperti kesebelasan-kesebelasan lain, Sheffield United pun menjadi peserta dalam kompetisi Premier League perdana di musim 1992/1993. Stadion mereka, Bramall Lane, mendapatkan kehormatan untuk menggelar pertandingan pembuka. Akan tetapi mereka harus menghadapi Manchester United yang di musim lalu finis di posisi kedua.

Hanya butuh lima menit bagi seorang Deane untuk menciptakan sejarah. Pada menit kelima, ia menanduk bola memanfaatkan lemparan ke dalam Carl Bradshaw yang dibelokkan Dennis Irwin. Ia mampu memenangi duel dengan Steve Bruce dan Gary Pallister untuk bisa membobol gawang Peter Schmeichel.

Tidak sampai disitu saja, Deane kemudian mencetak gol keduanya melalui titik penalti pada menit ke-50. Sementara satu gol dari Mark Hughes menjadikan dirinya sebagai pemain United pertama yang mencetak gol di Premier League. Akan tetapi skor 2-1 bertahan hingga akhir laga yang membuat Setan Merah mengawali Premier League dengan kekalahan.

Kepada Sportsmail beberapa pekan lalu, pemilik tiga caps timnas Inggris ini mengenang kembali momen bersejarah yang dibuat olehnya. Ia menggambarkan ketika itu atmosfer stadion Bramall Lane begitu luar biasa. Deane sendiri bahkan tidak menyangkan bahwa yang ia kalahkan ketika itu adalah tim yang di akhir musim menjadi juara liga.

“Ketika saya melihat tribun, banyak emosi yang hadir kembali pada diri saya. The Kop (Tribun di Bramall Lane) adalah tempat yang sangat bagus sekaligus menjadikan Bramall Lane sebagai rumah kedua bagi saya. Selalu menyenangkan berada di sana.”

Ia menambahkan, “Jujur saja, pandangan saya agak kabur setelah mencetak gol. Namun mencetak gol dalam waktu empat menit membuat tim anda menjadi lebih tenang dan rileks. Tidak ada yang tahu bahwa di akhir musim United akan menjadi juara. Tapi kami saat itu tidak takut melawan tim-tim besar. United bahkan tidak tahu harus bagaimana mengatasi tekanan tersebut.”

Selepas pertandingan, otoritas Premier League kemudian memperbolehkan Deane memiliki bola yang membuat namanya tertulis dalam sejarah liga. Bola tersebut kemudian ditanda tangani oleh seluruh skuad Sheffield dan sekarang tersimpan rapi di museum klub.

Pada Januari 1993, mantan pemain Benfica ini kembali mencatatkan namanya dalam sejarah Premier League. Ketika pertandingan Sheffield United menghadapi Ipswich, Deane mencetak hattrick sekaligus menjadi pemain pertama yang bisa membuat trigol dalam satu laga. Di akhir musim ia mencetak 14 gol dan membawa Blades finis di posisi ke-14.

Akan tetapi, pada musim panas 1993, secara mengejutkan Deane memutuskan untuk hijrah ke Leeds United. Kehilangan Deane begitu berpengaruh bagi Sheffield yang di musim berikutnya harus terdegradasi. Sepanjang karirnya, Deane sudah memperkuat sembilan klub di tiga negara berbeda yaitu Inggris, Portugal dan Australia. Ia kemudian mengakhiri karir sepakbolanya di Sheffield pada 2006 setelah membawa klub tersebut kembali meraih tiket promosi ke Premier League.