Setelah menobatkan diri sebagai kampiun Premier League saat melawan West Bromwich Albion Minggu (21/5) dua pekan lalu, Chelsea resmi mengangkat trophy untuk keenam kalinya dalam sejarah Liga Inggris. Walau sempat imbang sampai babak pertama berakhir, Chelsea tampil impresif di babak kedua dan mengakhiri pertandingan dengan skor telak 5-1 atas Sunderland. Dan berakhirlah satu musim yang penuh dengan banyak catatan rekor baru itu untuk The Blues.

Perpisahan Untuk The Last Man Stand, John Terry

Pertandingan di akhir pekan ke-38 ini pun mencatatkan banyak rekor fantastik untuk The Blues, dan hal itu merupakan sebuah kado perpisahan indah yang didedikasikan untuk sang kapten, John Terry, yang pada akhir musim ini harus pergi dari Chelsea karena tidak mendapatkan kontrak baru untuk bertahan di Stamford Bridge.

Walau dimainkan dari awal laga, Terry ditarik keluar di menit ke-26 dan menjadikan pertandingan melawan Sunderland sebagai pertandingan yang terakhir untuk pemain berumur 36 tahun itu. John Terry adalah pemain dengan penampilan terbanyak dalam skuad asuhan Antonio Conte musim ini dan satu-satunya pemain yang bertahan paling lama berseragam The Blues.

Dengan perginya John Terry, The Blues akan kehilangan sosok bek yang sudah mencetak 41 gol serta 12 asis, dan menobatkan diri sebagai bek dengan gol terbanyak di Liga Primer. Terry telah mengabdi selama 22 tahun untuk Chelsea dan sudah menjadi kapten sejak umur 21 tahun.

Selain John Terry, Chelsea juga akan kehilangan asisten pelatih mereka Steve Holland, yang bergabung dengan staff kepelatihan Inggris asuhan Gareth Southgate setelah musim 2016/17 berakhir. Hal itu menjadi sangat emosional ketika setelah perayaan pengangkatan piala Liga Primer (21/5), pidato perpisahan dari John Terry menghiasi desas-desus para suporter di Stamford Bridge.

Sebuah Rekor Baru

Chelsea juga tercatat sebagai satu-satunya tim pertama di Liga Primer yang memperoleh kemenangan sebanyak 30 kali dalam satu musim. Rekor baru tersebut mematahkan rekor sebelumnya yang juga dicetak Chelsea di musim 2004/2005 dan 2005/2006 saat masih diasuh Jose Mourinho. Ketika itu, Chelsea sama-sama mengemas 29 kemenangan dalam 38 pertandingan di Liga Primer Inggris.

Unggul di atas para kampiun Liga Primer sebelumnya seperti Arsenal yang hanya mampu mencatatkan 26 kemenangan walau mereka tidak terkalahkan selama satu musim di tahun 2004 serta Manchester United yang hanya bisa mencatatkan 28 kemenangan dalam semusim di tahun 2013 dan mempersembahkannya sebagai kado perpisahan untuk Sir Alex Ferguson.

Chelsea hanya gagal mencetak gol di tiga pertandingan Liga Primer musim ini. Di antaranya saat dikalahkan Arsenal 3-0 di Emirates Stadium, lalu kalah 0-2 dari Tottenham Hotspur saat bertandang ke White Hart Lane dan yang terakhir kalah 0-2 dari United saat melakoni pertandingan di Old Trafford.

Fakta Antonio Conte

Antonio Conte menjadi manajer Italia keempat yang berhasil membawa klub Inggris juara Liga Primer. Sebelumnya ada Carlo Ancelotti bersama Chelsea di musim 2009/2010, lalu ada Roberto Mancini bersama Manchester City di tahun 2012, dan Claudio Ranieri bersama Leicester City pada musim lalu (2015/2016). Sebelumnya saat masih menukangi Juventus, Conte yang pernah melatih timnas Italia itu membawa Juventus meraih gelar Serie A di musim 2011/2012, 2012/2013, dan 2013/2014.

Musim 2016/2017 juga adalah musim pertama Antonio Conte melatih di tanah Inggris. Namun, di musim pertama ini ia langsung berhasil membawa Chelsea meraih gelar. Conte juga menjadi manajer keempat yang sukses meraih gelar di musim pertama. Sebelumnya ada Jose Mourinho di Chelsea pada musim 2004/2005, lalu ada Carlo Ancelotti di Chelsea pada musim 2009/2010 dalam raihan gelar Liga Primer dan FA Cup, serta ada Manuel Pellegrini bersama Manchester City di musim 2013/2014.

Trans-Formasi

Dan sebuah fakta pun membuktikan bahwa ketangguhan yang terlihat dari Chelsea musim ini adalah ketika berada di bawah asuhan pelatih asal Italia, Antonio Conte, yang merombak formasi 4-2-3-1 menjadi 3-4-3 dan membuat The Blues sangat superior di setiap pertandingannya. Hal itu juga membuktikan bahwa The Blues sudah terlepas dari buruknya penampilan musim lalu. Setelah sebelumnya meraih juara pada musim 2014/15, Chelsea kemudian merosot ke dasar klasemen karena rentetan kekalahan yang diderita di awal musim 2015/16.

Setelah mengawali pergantian formasi di menit akhir pertandingan saat kekalahan melawan Arsenal, Chelsea bagai tim superior setelah pertandingan tersebut. Bagaimana tidak, formasi 3-4-3 membuat Chelsea sulit terkalahkan selama 13 pertandingan berturut-turut. Dan hal itu terbukti apik karena The Blues memimpin klasemen dengan selisih poin besar dari posisi di bawahnya.

Pemain Kunci

Faktor kampiunnya Cheslea musim ini juga tak lepas dari beberapa pemain kunci yang menghiasi skuad The Blues di setiap pertandingannya. Lini belakang yang kokoh dari pasukan Roman Empire musim ini tak terlepas dari Thibaut Courtois yang mendapatkan Golden Glove Award 2017 sebagai kiper dengan cleansheet terbanyak Liga Primer musim ini, ia pun mengkoleksi sebanyak 16 kali tanpa kebobolan dan tentunya Gary Cahill, sang kapten kedua yang mengganti posisi John Terry di skuad utama.

Lalu ada N’golo Kante yang mendapatkan PFA Best Player 2017 sebagai pemain terbaik musim ini, Kante mendapatkan gelar Liga Primer dua kali secara berturut-turut setelah musim lalu telah ia raih bersama Leicester City. Kante berduet dengan Nemanja Matic di lini tengah dan hal itu terbukti membuat barisan tengah Chelsea sangat sulit untuk ditembus tim lawan karena duet intercept dan tekel dari kedua pemain tersebut. Total mereka sudah melakukan 132 kali intercept dan 168 tekel di Liga Primer musim ini.

Tak lepas dari para pemain tersebut, tiga penyerang Chelsea, Eden Hazard, Pedro dan Diego Costa pun telah menghasilkan gol dan asis yang produktif musim ini. Total mereka mencatatkan 45 gol serta 21 asis di Liga Primer dan menjadikan mereka sebagai lumbung gol untuk The Blues musim ini.

Dan yang terakhir, ada sang magician Cesc Fabregas yang meraih 10 asis di enam musim terakhirnya, dan sepanjang karirnya di Liga Primer, Cesc Fabregas sudah membukukan dua digit asis dalam enam musim berkarier di Inggris. Lebih banyak dari pemain seperti Wayne Rooney dan Ryan Giggs menorehkan lima asis.