Pada Premier League musim 2017/2018 ini setidaknya ada lima hal yang menarik untuk dibahas. Berikut kami sajikan lima hal menarik dari Premier League musim ini.

Bayang-Bayang Transfer

Alih-alih memusatkan perhatian pada laga pembuka premier league antara Arsenal dan Leicester City, bayang-bayang jendela transfer akan terlihat jelas mengingat jendela transfer yang kurang dari beberapa minggu lagi akan ditutup.

Alexis Sanchez di waktu yang tidak tepat mengalami masalah cedera pada bagian perutnya menyebabkan Wenger harus kehilangan satu pemainnya untuk sementara waktu. Selain masalah itu, Wenger juga disibukkan dengan agenda meyakinkan Alexis Sanchez untuk bertahan dalam skuat The Gunners. Karena pemain timnas Chile tersebut terus dikait-kaitkan dengan dua klub kaya raya saat ini yakni Paris Saint Germain dan Manchester City.

Dari pihak lawan, Leicester City juga dipusingkan dengan beberapa pemainnya yang dihubung-hubungkan dengan tim lain. Di antaranya dua pemain andalan mereka Riyad Mahrez dan Danny Drinkwater.

Drinkwater dihubungkan dengan Chelsea setelah lini tengah The Blues sedikit terdapat celah karena pindahnya Nemanja Matic sedangkan Riyad Mahrez sudah mengajukan permintaan transfer untuk dirinya sejak dibukanya jendela transfer. Sempat ditawar AS Roma namun nyatanya tranfer tersebut tidak terwujud, dan penampilannya saat melawan Arsenal bisa saja mencuri perhatian Wenger yang masih memiliki anggaran dana.

Tentu ada sejumlah berita transfer lain yang menarik untuk ditunggu karena hingga saat ini masih belum terealisasi. Salah satunya adalah soal pemain (mungkin) terakhir yang akan bergabung dengan Manchester United di bursa transfer musim panas ini.

Datangnya Pasukan Biru dan Putih

Biru dan putih yang dimaksud yakni tiga klub yang berhasil promosi ke premier league musim ini, mereka adalaha Newcastle United, Huddersfield Town, dan Brighton & Hove Albion. Bagi Newcastle ini merupakan comeback mereka ke Premier League setelah musim lalu tidak meramaikan gemerlapnya divisi teratas liga Inggris ini. Sedangkan bagi Huddersfield Town dan Brighton & Hove Albion ini merupakan pencapaian paling gemilang mereka karena telah berhasil masuk dalam kompetisi teratas di Inggris.

Huddersfield tidak pernah merasakan atmosfer divisi teratas Liga Inggris seja 1972. Sedangkan bagi Brighton Hove Albion mereka harus menunggu sejak 1983 untuk kembali merasakan ketatnya persaingan Premier League.

Huddersfield dan Brighton Hove memulai laga mereka di Premier League dengan hasil yang bertolak belakang. Huddersfield berhasil meraih dua kemenangan beruntun, sementara Brighton dua kekalahan beruntun.

Ekspektasi Tinggi Manchester City

Musim lalu Manchester City ditangani pelatih baru yang terkenal bertangan dingin, Pep Guardiola. Hal tersebut memberi kepuasaan tersendiri bagi pihak Manchester City lantaran mereka sudah menginginkan Guardiola sejak empat tahun lalu.

Musim lalu, Manchester City finish di posisi ketiga tanpa memeroleh satupun trofi. Musim ini, beban berat dipikul Guardiola untuk memenuhi target menjadi juara Premier League atau popularitasnya sebagai pelatih top dunia akan menurun.

Pep pun tidak memiliki alasan jika penampilan Manchester City tidak memuaskan, lantaran pihak klub sudah bersedia menggelontorkan 43 juta pound untuk mendatangkan Bernardo Silva dari Monaco dan 158,8 juta pound untuk memperbaiki lini belakang mereka dengan mendatangkan kiper Ederson dan tiga pemain belakang: Kyle Walker, Benjamin Mendy, dan Danilo.

Tantangan Bagi Conte

Tekanan berbeda akan didapatkan Conte musim ini. Tidak ada satu pun pelatih yang berhasil mempertahankan gelar selama dua musim berturut-turut, sejak terakhir kali dilakukan Sir Alex Ferguson musim 2008/2009. Perjalanan Antonio Conte pun digadang-gadang akan menjadi perhatian musim ini.

Apalagi mengingat dua juara sebelumnya yakni Jose Mourinho dan Claudio Ranieri dipecat setelah berhasil memenangi trofi premier league. Ditambah lagi Roman Abramovich, pemilik Chelsea, yang terkenal tak segan memecat pelatih apabila tak mampu memenuhi ekspektasinya.

Untuk musim ini banyak yang meragukan kekuatan skuat yang dimiliki Chelsea mengingat Diego Costa yang tak mau lagi bergabung bersama Chelsea, Nemanja Matic yang dijual ke Manchester United dan dua target yang tak berhasil direkrut yakni Romeru Lukaku dan Alex Sandro. Di ajang Community Shield pun kekhawatiran semakin muncul setelah Chelsea dikalahkan Arsenal lewat adu pinalti.

“Mourinho’s Second Season Syndrom”

Sindrom apakah itu? Julukan ini diberikan kepada Mourinho yang kerap tidak berhasil menjuarai liga di musim pertamanya menangani klub namun selalu berhasil meraih trofi di musim keduanya bersama klub. Sehingga musim ini banyak yang menjagokan Manchester United menjadi juara Premier League salah satunya karena faktor tersebut.

Musim lalu, Mourinho telah menjalani musim terberatnya selama berkarir menjadi pelatih, namun beruntung namanya masih terselamatkan karena berhasil mengantar Manchester United menjuarai Europa League sehingga membuat Manchester United mendapatkan tiket lolos langsung ke Champions League.

Posisi keenam diklasemen musim lalu. Menjadi sejarah paling buruk bagi Manchester United. Sehingga Manchester United harus bangkit musim ini. Dua kemenangan di dua pekan pertama dengan skor fantastis, masing-masing 4-0, sepertinya menjadi awal sindrom tersebut.

Tekanan akan tetap didapat Mourinho mengingat catatan rekornya yang kerap meraih gelar di musim keduanya, hal itu sudah dilakukannya beberapa kali yakni saat dia menjadi pelatih di Porto, Chelsea, Inter, dan Real Madrid. Dapatkah Mourinho mengulanginya di Manchester United? Menarik untuk ditunggu.

Sumber : ESPNFC.