Tidak terasa bahwa kurang dari dua pekan, Premier League akan kembali digelar. Kompetisi ini terasa spesial karena kompetisi musim 2017/2018 tersebut akan menginjak usia seperempat abad. Pada kurun waktu tersebut banyak sekali momen-momen yang pernah hadir di kompetisi yang dimulai pada 1992/1993 tersebut. Dan untuk merayakan 25 tahun kompetisi Premier League, penulis sudah memilih 25 momen terbaik Premier League.

  1. Masuknya Uang Rusia (2003) dan Uni Emirat Arab (2008)

Musim 2003/2004, Liga Inggris dikejutkan dengan kehadiran bilyuner asal Rusia, Roman Abramovich. Ia mengambil alih Chelsea dari Ken Bates dengan dana 140 juta poundsterling. Dengan cepat, pengusaha berusia 50 tahun tersebut menjadikan Chelsea sebagai tim kuat yang tidak lagi mengejar target hanya sebatas finis di empat besar. Hasilnya langsung terlihat dengan berhasilnya Chelsea meraih gelar liga pertama pada 2005 setelah terakhir kali meraihnya 50 tahun silam.

Setali tiga uang dengan Roman, pada 2008 sekelompok orang dari Uni Emirat Arab dengan nama Abu Dhabi United Group datang ke Manchester. Tujuannya hanya satu, mengambil alih Manchester City dari tangan Thakshin Sinawatra. Kehadiran Sheikh Mansour dkk saat itu langsung menjadikan The Citizens sebagai klub yang berani merekrut pemain bintang dengan harga mahal. Selain itu mereka juga mengubah Si Biru Muda dari yang sebatas tim langganan papan bawah menjadi tim kelas dunia.

  1. Perayaan Gol Kontroversial Adebayor (2009)

 

Laga menghadapi Arsenal pada September 2009 seharusnya menjadi laga spesial bagi Emmanuel Adebayor karena ia akan bertemu mantan klubnya. Akan tetapi dalam kemenangan 4-2 Manchester City tersebut, dia justru meninggalkan kebencian diantara supporter The Gunners.

Setelah sundulannya pada menit ke-80 tidak bisa dibendung Manuel Almunia, Sheyi (panggilan akrab Adebayor) lantas melakukan perayaan gol. Alih-alih melakukan perayaan gol di depan suporter City, Adebayor justru berbalik untuk kemudian melakukan sprint sebelum melakukan ‘Slide’ di depan penggemar Arsenal yang kemudian disambut dengan lemparan koin, gelas minuman hingga kursi plastik.

  1. Anda Bisa Juara Liga dengan Anak-anak (1996)

Legenda Liverpool, Alan Hansen sekaligus pundit di acara Match of The Day menyindir kebijakan Fergie yang memainkan beberapa lulusan Class of 92 dengan mengatakan, “Anda tidak bisa memenangi apapun dengan anak-anak” setelah United kalah dari Aston Villa di pekan pertama liga musim 1995/1996.

Selintas ucapan Hansen tersebut ada benarnya karena hingga Januari, Setan Merah tertinggal 12 poin dari pimpinan klasemen Newcastle United. Akan tetapi sejak Februari, perlahan tapi pasti United mulai mengejar sampai akhirnya pada pekan ke-32 poin mereka sama 67.

Newcastle menjadi panik hingga mereka tiga kali kehilangan poin di enam laga terakhir. United kemudian keluar menjadi pemenang dengan mengoleksi 82 angka, berselisih enam poin, dan membuat mereka bisa berkata kepada Hansen, “Anda bisa menjadi juara dengan anak-anak.”

  1. Delia Smith Sang Motivator (2005)

Tidak ada yang menarik dari kiprah Norwich di liga primer kecuali pada Februari 2005. Norwich yang saat itu membutuhkan poin sedang tertinggal 2-0 dari Manchester City di babak pertama. Selama jeda pertandingan, Delia Smith selaku pemegang saham Norwich, turun ke lapangan untuk mengambil microphone yang dipegang MC pertandingan sembari mengatakan kepada supporter Norwich, “Pesan ini untuk supporter sepakbola terbaik di dunia. Kita butuh pemain ke-12 disini. Dimana kamu? Dimana kamu? Come on.”

Sayangnya niat mulia Delia tersebut berujung sial. Norwich kalah 2-3 di akhir pertandingan dan ia dituduh dalam kondisi mabuk saat mengungkapkan pesan tersebut.

  1. Alan Pardew vs David Meyler (2014)


Maret 2014, David Meyler (Hull City) yang sedang tertinggal 1-3 dari Newcastle United berebut bola dengan pemain the magpies. Bola kemudian keluar ke pinggir lapangan menuju manajer Newcastle Alan Pardew.

Meyler yang merasa Pardew menghalangi dirinya kemudian mendorongnya. Merasa kesal, Pardew mendatangi Meyler lalu kemudian menanduknya. Meyler diberikan kartu kuning oleh wasit Kevin Friend sementara Pardew diusir ke tribun, kemudian didenda 100 ribu pounds oleh Newcastle ditambah 60 ribu oleh FA, dihukum empat pertandingan dan dipecat sembilan bulan kemudian.