Pada bagian pertama, kita sudah melihat lima dari 25 momen menarik yang pernah terjadi sepanjang sejarah Premier League. Di bagian kedua ini, dalam merayakan 25 tahun kompetisi Premier League, penulis akan menceritakan momen menarik lainnya dari urutan 20 hingga ke-14.

  1. Terpelesetnya Gerrard, Terpelesetnya Liverpool (2014)

Menang melawan Manchester City, Steven Gerrard dengan emosional mengatakan Liverpool tidak boleh gagal dan harus tetap tenang di sisa tiga pertandingan. Asa menjadi juara liga setelah 1990 pun membumbung sampai pada pekan ke-36, Sang Kapten terpeleset sehingga membuat striker Chelsea, Demba Ba, dengan mudah membobol gawang Mignolet.

Peluang gelar Liverpool kemudian sirna ketika di pertandingan selanjutnya mereka membuang keunggulan tiga gol melawan Crystal Palace hanya untuk bermain imbang 3-3. Sebuah hasil yang membuat Gerrard hanya bisa memegangi kepalanya serta Luis Suarez yang tidak bisa menahan tangisnya.

  1. Datangnya Arsene Wenger ke London (1996)

Arsene Who’. Itulah judul koran Evening Standard menyikapi kedatangan pria berkacamata yang baru saja menyelesaikan tugasnya menangani klub Jepang, Nagoya Grampus Eight.

Sempat diremehkan, namun Sang Profesor hanya butuh dua musim untuk membuat The Gunners kembali menjadi tim yang ditakuti berkat gaya permainan sepakbola indah dari kaki ke kaki.

Enam musim berselang, ia kembali membawa Arsenal menjadi juara liga dengan status tidak terkalahkan. Namun setelah kejayaan itu, Wenger hanya bisa mengumpulkan trofi sekelas Community Shield dan Piala FA.

Sempat beberapa kali diminta untuk mengundurkan diri Arsenal, ia justru memperpanjang kontrak selama dua musim di akhir musim lalu. Sesuatu yang membuat judul ‘Arsene Who’ menjadi ‘Arsene Why’.

  1. Salah Orang ala Andre Marriner (2014)

Dalam sebuah serangan, Fernando Torres memberikan bola kepada Eden Hazard yang langsung melepaskan tendangan yang diblok dengan tangan oleh Alex Oxlaide Chamberlain. Sadar bahwa pelanggarannya termasuk berat, wasit Andre Marriner mengeluarkan kartu merah yang justru diberikan kepada Kieran Gibbs. Sebuah kesalahan yang terbilang fatal sebelum akhirnya membuat seorang Marriner meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

  1. Hull yang Tidak Menggunakan Ruang Ganti (2008)

Jika para manajer membicarakan taktiknya di ruang ganti, maka lain halnya dengan apa yang dilakukan Hull City. Tertinggal 0-4 dari Manchester City pada Boxing Day 2008, manajer The Tigers, Phil Brown, justru mengumpulkan anak asuhnya di tengah lapangan Etihad untuk membicarakan mengenai strategi di babak kedua.

Sebuah upaya yang terbilang sia-sia mengingat di akhir laga mereka tetap takluk 1-5. 10 bulan kemudian, Jimmy Bullard melakukan perayaan gol dengan meniru apa yang pernah dilakukan manajernya di stadion tersebut.

  1. The Invicibles Arsenal (2003/2004)

Musim yang sangat luar biasa sekaligus sulit diulangi lagi oleh Arsenal. Sebanyak 34 pemain dan 15 pencetak gol berbeda membuat mereka berhasil menjadi juara Premier League 2003/2004 dengan status unbeaten alias tidak terkalahkan.

Thierry Henry cs., begitu konsisten dengan mengumpulkan poin demi poin baik di kandang maupun tandang. Dan sejak pekan ke-21 mereka sudah tidak tergoyahkan di puncak sampai akhir dengan mengumpulkan 90 poin dari hasil 26 kemenangan dan 12 hasil imbang sekaligus menobatkan mereka sebagai tim terbaik yang pernah dimiliki Premier League.

  1. Bola Pantai Pembawa Sial (2009)

Tidak ada satupun yang menyangka bahwa hasil laga Sunderland melawan Liverpool bisa ditentukan oleh sebuah bola pantai. Seorang fans Liverpool bernama Callum Campbell meninju bola pantai yang dipegangnya hingga bergulir ke arah penjaga gawang Pepe Reina.

Dalam sebuah serangan, sepakan striker Sunderland, Darren Bent, menjadi gol setelah dibelokkan oleh bola besar berwarna merah tersebut. The Reds kalah dan membuat remaja tersebut hanya merenung bahkan hingga sampai mendapat ancaman dari penggemar Liverpool lainnya.

  1. Ruud van Nistelrooy vs Arsenal (2003)

Striker Belanda tersebut dianggap melakukan aksi teatrikal yang membuat Patrick Vieira harus diusir di menit ke-80. Di akhir laga, Setan Merah kemudian mendapat penalti yang akan dieksekusi sendiri oleh RVN.

Sayang tendangannya membentur mistar sehingga skor tetap 0-0. Di akhir pertandingan, para pemain Arsenal yang marah mencoba untuk mengintimidasi Nistelrooy.

Lengan Martin Keown mengarah ke bagian punggung Nistelrooy, Lauren mendorongnya, sementara Ray Parlour dan Ashley Cole mengeluarkan kata-kata kasar. Sebuah situasi yang membuat beberapa pemain terlibat pertikaian.

FA kemudian memberikan hukuman kepada delapan pemain yang dianggap terlibat pertengkaran seperti Keown, Vieira, Lauren, Cole, Parlour, Lehmann, Cristiano Ronaldo dan Ryan Giggs.