foto: internationalsoccerteams.com

Saat lagi jelek-jeleknya, publik cuma terpesona pada satu nama Valencia di timnas Ekuador: Enner. Mereka pun mencemooh penampilan “Valencia lainnya” karena meski bermain di kesebelasan sebesar Manchester United, tapi Antonio tak mampu memberikan dampak besar buat Ekuador.

Namun, kondisi tersebut kini tak lagi sama. Seiring dengan meningkatnya penampilan Antonio di United, hal tersebut pun menular ke timnas. Dalam babak kualifikasi Piala Dunia Zona Amerika Selatan, Ekuador berhasil menggulung juara Copa America 2015 dan 2016, Cile, dengan skor 3-0. Antonio punya kontribusi besar dengan memberikan satu asis dan satu gol.

Penampilan gemilang Antonio mengatrol posisi Ekuador ke peringkat ketiga di Zona Amerika Selatan, dengan 16 poin. Posisi mereka ada di bawah Uruguay (19 poin) dan Brasil (18 poin). Kemenangan tiga gol tanpa balas di udara tipis di Quito, membuat Ekuador punya selisih gol yang lebih baik ketimbang Kolombia dan Argentina yang sama-sama mengoleksi 16 poin. Kemenangan ini menjadi hal yang positif terlebih setelah Ekuador tak pernah menang dalam empat pertandingan terakhir di babak kualifikasi.

Pelatih Cile, Juan Antonio Pizzi, bisa kembali menurunkan sang kiper sekaligus kapten tim, Claudio Bravo, setelah ia melewatkan dua pertandingan sebelumnya karena alasan pribadi. Namun, kembalinya Bravo ke timnas justru dipenuhi oleh kesalahan yang ia perbuat dalam pertandingan tersebut.

Kesalahan Bravo justru menjadi berkah buat Antonio. Gol pertama yang dicetak Antonio, bermula dari kesalahan antisipasi bek Chile. Antonio yang menerima bola langsung melepaskan tembakan keras ke arah lompatan Bravo. Namun, kiper Manchester City tersebut tak mampu menghalau datangnya bola.

Pada gol kedua yang dilesakkan Cristian Ramirez pada menit ke-23 pun tak lepas dari kesalahan Bravo. Antonio yang bergerak di sisi kanan penyerangan Ekuador, sebenarnya hampir kehilangan kesempatan untuk mengirimkan umpan silang. Namun, Bravo justru seperti kebingungan karena tidak menyergap bola melainkan menunggu Antonio melepaskan umpan silang. Bola umpan pun diterjang dengan keras oleh Ramirez.

Sementara itu, gol ketiga bermula dari serangan di sisi kanan oleh Enner. Pemain yang dipinjamkan ke Everton tersebut mengirimkan bola ke depan kotak penalti yang dihajar dengan keras oleh Antonio. Bola tendangan Antonio lalu dibelokkan oleh Felipe Caicedo yang membuat kedudukan menjadi 3-0.

Penampilan gemilang Antonio tentu diharapkan bisa kembali dipertahankan utamanya saat ia membela The Red Devils. Namun, agresivitas ini yang mungkin ditakutkan oleh Matteo Darmian yang sudah kelewat lama menghuni bangku cadangan. Ayo bangkit, Antonio!