Setelah absen selama lebih dari satu dekade, Manchester United akhirnya kembali merengkuh gelar sebagai kesebelasan terkaya di dunia. United mengalahkan Real Madrid yang selama 11 musim berturut-turut menyandang gelar tersebut. Keputusan ini berdasarkan laporan dari Lembaga Akuntan Dunia, Deloitte, yang mencatat penghasilan United sebesar 515,3 juta paun selama musim 2015/2016.

Sementara itu, Real Madrid tergelincir ke peringkat ketiga dengan perolehan 463,8 juta paun, kalah tipis dari rival abadinya FC Barcelona. Dalam laporan tersebut jua ada nama baru yaitu Leicester City yang menjadi juara Liga Primer Inggris musim lalu dengan perolehan keuntungan sebesar 128,7 juta paun.

Penghasilan tinggi United didapatkan dari tiga kategori yang berbeda, yaitu tiket pertandingan, hak siar, dan terakhir sisi komersil (merchandise salah satunya). Dari ketiga kategori ini, United mencatatkan pertumbuhan yang sangat kuat dibandingkan musim 2014/2015. Penghasilan tinggi tersebut juga terbantukan dengan masuknya kembali United ke Zona Champions League. Walau gugur di fase grup, hak siar dari laga-laga tersebut sudah memberikan sumbangan dana sebesar 71 juta paun buat United.

Dan Jones, perwakilan dari Divisi Bisnis Olahraga Deloitte mengatakan bahwa keberhasilan United pada musim lalu dikarenakan kemampuan United untuk mengamankan kerjasama-kerjasama komersial. Di mana United tercatat berhasil mengamankan lebih dari 70 kerjasama.

“Dalam beberapa tahun ke belakang, kemampuan United untuk mengamankan kerjasama-kerjasama komersil yang bernilai berhasil membawanya ke peringkat pertama,” terang Jones.

Hak siar di Liga Inggris tetap akan menjadi sokongan dana terbesar dari klub-klub Liga Primer musim ini. Bahkan bisa dibilang tidak terganggu atau mengalami penurunan dari musim-musim sebelumnya. Deloitte mencatat nilai dari hak siar pada pembukaan Liga Primer musim lalu sebesar 5,4 miliar paun. Bahkan diperkirakan semua klub yang berlaga di Liga Primer akan masuk kedalam 30 klub terkaya di dunia.

“Leicester City menunjukkan keberhasilannya di lapangan dan masuk ke dalam 20 besar klub terkaya edisi tahun ini. Hal itu didapatkannya sebagian besar dari hak siar. Jadi bukan tidak mungkin pada edisi tahun depan, semua klub yang berlaga di Liga Primer Inggris akan masuk kedalam 30 besar,” jelas Tim Bridge, salah satu manajer senior di Deloitte.

Meski begitu, Jones mengatakan United akan tetap mendapatkan kompetisi berat tahun depan dari Barcelona dan Real Madrid. Salah satu faktornya adalah peristiwa keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa pada Juni 2016 lalu, atau lebih dikenal dengan nama Brexit. Mata uang paun yang akan menurun nilainya dibandingkan Euro dianggap sebagai risiko jangka panjang United dalam mempertahankan gelar sebagai klub terkaya dunia tersebut.

“Mereka (United) akan menghadapi persaingan ketat dengan Barcelona dan Real Madrid edisi tahun depan. Karena tidak berlaga di Champions League dan adanya peristiwa Brexit,” sebut Jones.

Meski Posisi Satu, Utang United Membengkak

Sayangnya meski meraih gelar sebagai klub terkaya dunia, dilansir dari  Independent.co.uk United dikabarkan memiliki utang sebesar 536 juta euro, di mana tahun sebelumnya sebesar 464 juta euro. Angka tersebut juga menjadikan United sebagai klub dengan utang terbanyak dari seluruh klub yang ada di Eropa.

Laporan tersebut datang dari The European Club Football Landscape yang menyatakan bahwa United utang 200 juta euro lebih banyak daripada semua klub yang ada di Eropa. Padahal angka peningkatan utang sudah berkurang tiap tahunnya sejak 2012 lalu. Namun, hanya United-lah yang naik 25 persen utangnya pertahun.

Utang yang tinggi tersebut didapatkan United setelah Keluarga Glazer membeli klub tersebut pada tahun 2005. Di mana seperti kita tahu, keluarga Glazer sudah berulang kali di demo oleh fans The Red Devils karena utang-utangnya ini.

Untungnya, seperti disebutkan di atas, keuntungan yang didapat United pada musim lalu sangatlah besar. Sehingga utang yang membengkak masih bisa diimbangi dengan pemasukan yang besar tersebut.

Dalam laporan tersebut juga, dikatakan United masih terbilang aman, lantaran penghasilan per tahun dan jua aset jangka panjang United yang kuat tiap tahunnya. Namun manajemen United perlu juga memerhatikan adanya dampak dari Brexit yang melemahkan mata uang poundsterling. Bisa jadi karena pelemahan tersebut, angka utang United menjadi lebih besar musim ini.

United dikabarkan akan mendatangkan sejumlah pemain bintang pada bursa musim panas tahun ini. Nama-nama seperti Antoine Griezmann, Tiemoue Bakayoko, dan Bernardo Silva tampaknya akan memaksa United untuk merogoh kocek dalam-dalam. Memang pembelian-pembelian tersebut diharapkan dapat mendongkrak performa United pada musim depan. Namun kita harapkan jangan sampai utang United harus membengkak karenanya. Bagaimana menurut Anda?

Sumber : The Guardian dan Independent.co.uk.