Ada yang berbeda di Liga Champions musim 2017/2018 ini. Sejak awal musim, Inggris sudah terlihat luar biasa. Pasalnya, tanah Britania diwakili oleh lima tim raksasa Premier League Inggris pada musim ini. Ada Manchester United di Grup, Chelsea di Grup C, Liverpool di Grup E, Manchester City di Grup F, dan Tottenham Hotspur di Grup H.

Tak banyak negara yang bisa mengirim lima wakil ke kompetisi antar klub paling elit di Eropa ini. Sebenarnya, jika berdasarkan jatah sesuai dengan koefisien setiap negara menurut UEFA, maka hanya dimungkinkan maksimal empat klub dari masing-masing negara.

Namun, sejak UEFA memberlakukan aturan bahwa pemenang Liga Europa berhak tampil di fase grup Liga Champions sejak musim 2015/2016, maka mengirim hingga lima klub ke kompetisi yang dikenal dengan trofi ‘Si Kuping Lebar’ ini pun bisa terjadi.

Spanyol membuat sejarah sebagai negara pertama yang melakukannya pada musim kompetisi tersebut. Musim ini, giliran Inggris yang punya lima wakil di fase grup Liga Champions, setelah United berhasil menjuarai Liga Europa musim lalu. Meski hanya finish pada posisi enam di liga domestik musim lalu, tim Setan Merah tetap mendapat tiket otomatis.

Menariknya kelima wakil Inggris itu pun ternyata datang bukan hanya sebagai tim penggembira saja. Faktanya, sejauh ini mereka mampu menunjukkan kapasitasnya, setidaknya hingga matchday ketiga belum klub-klub pesaing yang mampu menaklukkan tim-tim asal Inggris.

United sendiri di Grup A sukses menyapu semua poin dalam tiga laga awal dalam musim debutnya ini setelah setahun absen berlaga di Liga Champions. Wakil Swiss FC Basel digasak 3-0, dan berikut wakil Rusia CSKA Moscow dengan skor 4-1. Lalu, giliran jawara Portugal, Benfica, yang berhasil ditaklukkan dengan skor tipis 1-0.

Juara Premier League musim lalu, Chelsea di Grup C memang gagal meraup poin penuh dalam tiga pertandingan awal ini. Tergabung dalam ‘grup neraka’ bersama klub papan atas Spanyol dan Italia, yakni Atletico Madrid dan AS Roma, tim berjuluk The Blues itu terpaksa harus rela ditahan imbang nama terakhir dengan skor 3-3 di markas sendiri pada matchday ketiga.

Sebelumnya, di laga perdana, mereka mampu pesta gol atas tim debutan dari Azerbaijan FK Qarabag dengan skor 6-0. Kemudian, Chelsea juga berhasil menundukkan Atletico di kandangnya sendiri dengan skor 2-1 pada laga kedua.

Liverpool yang menghuni Grup E juga datang ke Liga Champions musim ini sebagai ‘debutan’ setelah musim lalu hanya bermain di Liga Europa. Sebenarnya, tim Inggris yang paling banyak memenangkan trofi ‘Si Kuping Lebar’ ini, hanya berjumpa dengan lawan-lawan yang tidak terlalu sulit.

Namun entah mengapa, klub berjuluk The Reds ini malah tertahan di dua laga awal, dengan skor 2-2 saat menjamu wakil Spanyol Sevilla, dan 1-1 ketika melawat ke markas Spartak Moscow di Rusia. Namun, Liverpool bisa menunjukkan taji, setelah berpesta tujuh gol tanpa balas di kandang juara Slovenia NK Maribor.

Sama seperti United, pesaing sekotanya, City juga berhasil melibas semua lawan-lawannya di Grup F dalam tiga laga awal Liga Champions musim ini, hingga mengantongi sembilan poin. Bahkan, mereka pun baru kebobolan satu gol, sama pula dengan The Red Devils.

Dua jawara liga di negara masing-masing, Feyenoord dari Belanda dan Shakhtar Donetsk dari Ukraina, dicukur dengan skor 4-0 dan 2-0 di dua laga awal. Sedangkan pada matchday ketiga, tim yang dikenal dengan julukan The Citizen ini juga berhasil mempecundangi klub papan atas Italia, Napoli dengan skor tipis 2-1 di Etihad Stadium.

Paling menarik tentu saja Tottenham, runner-up Premier League musim lalu yang bercokol di Grup H. Mereka terpaksa harus tergabung dengan juara bertahan sekaligus pengoleksi trofi Liga Champions terbanyak dengan 12 piala, Real Madrid.

Bahkan, grup ini pun juga menyandang status ‘grup neraka’, karena ada pula raksasa Jerman Borussia Dortmund. Namun, Tottenham mampu melewati setelah mencukurnya 3-1 di Inggris pada laga perdana. Sedang Madrid ditahan imbang di Spanyol dengan skor 1-1 pada laga ketiga. Satu tim lagi, juara Siprus APOEL FC sukses pula dilibas tiga gol tanpa balas.

Melihat hasilnya sejauh ini, bukan tidak mungkin kelima wakil Inggris ini akan terus melaju ke babak selanjutnya. Apalagi, selain belum terkalahkan hingga matchday ketiga, mereka pun juga berhasil memimpin grup masing-masing dengan bercokol di puncak. Maka, tak salah jika berharap trofi Liga Champions musim ini akan berlabuh ke Britania, setelah empat musim terakhir dikuasai Spanyol.