Sepanjang sejarah kisah Manchester United, klub ini selalu memiliki penjaga gawang hebat di setiap musimnya. Nama-nama macam Alex Stepney, Gery Bailey, Petr Schmeichel, Edwin Van Der Sar, serta David de Gea, merupakan sosok terakhir yang siap menghalau serangan dari para penyerang lawan. Selain nama-nama diatas yang menjadi kiper utama Setan Merah, klub ini juga selalu memiliki penjaga gawang cadangan yang juga memiliki kualitas yang sama baiknya dengan kiper utama. Salah satunya adalah Tomasz Kuszczak.

Menepis Penalti dalam Debut Melawan Arsenal

Layaknya orang Polandia pada umunya, ia juga menjadikan Jerman sebagai tanah untuk menggembleng karir sepakbolanya. Setelah menghabiskan waktu di klub junior Slask Wroclaw dan Uerdingen, ia memutuskan untuk hijrah ke Berlin untuk memperkuat Hertha. Akan tetapi bersama Hertha dia hanya menjadi kiper pilihan ketiga setelah Gabor Kiraly dan Christian Fiedler. Hal itu membuat pemain yang berusia 35 tahun pada 20 Maret ini hijrah ke Inggris untuk memperkuat West Bromwich Albion.

Meski sempat terkendala oleh peraturan liga mengenai perpindahan pemain asing, Kuszczak pun akhirnya berhasil memperkuat The Baggies pada musim 2004/2005. Akan tetapi saat itu ia tetap menjadi kiper cadangan setelah Russel Hoult. Di musim berikutnya pun penjaga gawang bertinggi 191cm hanya menjadi cadangan di bawah Cris Kirkland. Namanya baru tercatat sebagai kiper utama West Brom setelah Kirkland mengalami cidera.

Meski di musim itu WBA terdegradasi namun catatan yang dibuat Kuszczak terbilang mengesankan. Dalam 10 pertandingan pertama liga di bawah penjagaan Kirkland, mereka sudah kebobolan sebanyak 20 kali atau rata-rata dua gol per pertandingan. Angka itu menurun drastis ketika gawang WBA dijaga Kuszczak dimana dalam 28 pertandingan mereka hanya kemasukan 38 kali atau 1,3 gol per laga. Selain itu di musim yang sama Kuszcak juga memenangkan anugerah Save of The Season setelah menyelamatkan gawang dengan cara heroic ketika melawan Wigan Athletic.

Sir Alex yang melihat catatan apik tersebut langsung memutuskan untuk meminjam Kuszczak dari WBA selama setahun sebagai cadangan dari Van der Sar. Fergie mengaku bahwa ia tergiur dengan pemilik 11 caps timnas Polandia ini setelah aksinya menepis tendangan bebas Cristiano Ronaldo.

Kuszczak berkomentar bahwa ia ingin berusaha untuk menjadi Si Nomor Satu pasca pensiunnya Van Der Sar. Debutnya pun bersama Setan Merah tergolong apik. Meski harus kalah 0-1 dari Arsenal di Old Trafford, ia sempat mementahkan penalti Gilberto Silva di babak pertama. Selama 13 kali bermain di musim 2006/2007 ia mampu mencatatkan lima clean sheet.

Musim berikutnya ia kembali bermain baik meski statusnya tetaplah sebagai kiper cadangan. Sembilan kali gawangnya tidak pernah kebobolan sekaligus membantu MU meraih gelar juara Liga Champions dengan penampilan apiknya melawan AS Roma. Meski di final Van Der Sar tetap menjadi kiper utama, ia pun tetap menerima keputusan itu (sebagai kiper cadangan) dengan lapang dada. Setelah VDS menepis penalti dari Anelka ia tidak segan-segan untuk mendatangi kiper Belanda tersebut untuk memeluk dan mengucapkan, “Kerja bagus Edwin, kerja bagus teman.”

Dikecewakan Sir Alex dan Manchester United

Ada pepatah yang mengatakan bahwa kesabaran setiap orang ada batasannya. Hal itulah yang kemudian dialami oleh Kuszczak di tahun 2011. Setelah selalu berusaha untuk memperbaiki performanya setiap musim, ia justru seperti tidak diberi jaminan akan menjadi kiper utama setelah pensiunnya Van Der Sar.

Kekecewaannya bahkan bertambah saat MU langsung membeli dua penjaga gawang yaitu Anders Lindegaard dan David De Gea dalam kurun waktu enam bulan. Kesabaran Kuszczak kemudian habis ketika mengetahui United tidak mengizinkan dirinya hijrah ke Leeds meski persetujuan sudah dilakukan oleh kedua belah pihak.

“Mereka melakukan itu dengan jahat. Saya merasa seperti budak di Manchester. Saya sudah berbicara dengan Sir Alex bahwa saya ingin pindah sebelum bursa transfer Januari karena saya ingin bermain di Euro 2012. Tapi klub tidak peduli. Setelah Leeds menawarkan untuk meminjam saya klub justru melarang saya keluar. Saya sangat frustrasi tapi saya tetap tidak mau mengkritk atau memfitnah manajer (Fergie),” tutur Kuszczak lima tahun silam.

Kuszczak pun akhirnya pindah pada Februari 2012 ke Watford. Dan saat ini karirnya lebih banyak dihabiskan untuk tim-tim di Divisi Championship. Hingga di usianya yang akan menginjak 35 tahun Kuszczak masih bermain di klubnya saat ini yaitu Birmingham City yang masih terjebak di posisi ke-18.

Selamat ulang tahun, Tomasz Kuszczak semoga Anda bisa bermain sampai ke level yang tinggi selayaknya Van Der Sar.

***

Ada kisah unik saat Kuszczak masih memperkuat United. Saat akan melawan Crewe Alexandra di Piala Liga 2006/2007 kostum yang seharusnya bertuliskan nama “Kuszczak” justru menjadi “Zuszczak” karena kesalahan pihak United yang kesulitan mengeja namanya. Karena memang harus diakui bahwa nama-nama orang Polandia sangat sulit untuk dilafalkan terutama bagi lidah orang Indonesia.