Berbagai trofi yang Park Ji Sung raih adalah bukti nyata kehebatannya. Namun, tak hanya itu, berikut adalah beberapa pencapaian dan hal-hal positif yang ada pada diri Park.

Hidup Sederhana Setelah Pensiun

Park Ji Sung di Asian Dreams Cup 2014 Jakarta. Foto: Daily concert
Park Ji Sung di Asian Dreams Cup 2014 Jakarta. Foto: Daily concert

Di balik segala ketenaran Park, khususnya di Korea Selatan, ia adalah orang yang sederhana. Setelah pensiun, Park tidak terlena dengan apa yang dia dapat selama menjadi pesepakbola. Ia justru aktif dalam kegiatan sosial. Park tak jarang menyumbangkan hartanya untuk menyantuni orang-orang yang membutuhkan.

Pada 2011, ia mendirikan Ji Sung Foundation, sebuah lembaga yang menunjang infrastruktur sepakbola di Korea Selatan. Salah satu acara yang diselenggarakan oleh JS Foundation adalah Asian Dream Cup (ADC) yang digelar rutin sejak 2011. Park mengajak rekan selebritinya untuk menggalang dana dengan bermain sepakbola. Berbagai kota di Asia pernah ia singgahi seperti Bangkok, Shanghai, dan Jakarta. Park juga pernah mendonasikan 100 juta won atau sekitar 1,1 milar rupiah pada 2011 untuk pembinaan usia muda.

Kegiatan Park setelah pensiun memang lebih banyak mengurus JS Foundation. Selain itu, ia juga menjadi duta besar United. Ia bergabung bersama Sir Bobby Charlton, Andy Cole, Sir Alex Ferguson, Dennis Law, dan Bryan Robson sebagai duta bersar United.

Pengaruh Besar Terhadap Korea Selatan dan Asia

Park Ji Sung di Piala Dunia 2002
Park Ji Sung di Piala Dunia 2002

Dapat dikatakan Park Ji Sung adalah pemain tersukses di Korea Selatan, atau bahkan Asia. Pemain-pemain Korea Selatan lain seperti Ki Sung-yueng, Park Chu-young,  Lee Chung-yong, Son Heung-min, hingga Koo Ja-cheol tampaknya belum bisa mengalahkan ketenaran seorang Park Ji Sung. Park adalah salah satu legenda sepakbola Korea Selatan. Ia dianggap sebanding dengan Cha Bum-Kun yang berjaya di Bundesliga dan Hong Myung-bo, rekan setimnya yang mengapteni Korea Selatan dalam gelaran Piala Dunia 2002.

Pada Oktober 2005, Park mencatatkan sebagai orang asia pertama yang menjadi kapten Manchester United. Pada pertandingan melawan Lille di Liga Champions, Ryan Giggs memberinya ban kapten ketika ia ditarik keluar. Pada Februari 2012, Park menjadi kapten United selama 90 menit penuh kala United berhadapan dengan Ajax Amsterdam di Liga Europa.

Ia dapat dikatakan seperti David Beckham-nya Korea Selatan. Park kerap menghiasi iklan-iklan di Korea Selatan dan beberapa kali masuk acara TV, termasuk Running Man. Ada rumor yang mengatakan bahwa karena itu jugalah United mendatangkan Park, untuk menggarap pasar di Asia.

Berkat Park jugalah penduduk Korea Selatan yang mencapai 49 juta itu sebaagian besar menjadi pendukung United. Davide Grasso, wakil presiden Nike di area Asia-Pasifik pernah menungkapkan bahwa Park memang benar-benar populer. “Seiring berjalannya waktu, Park menjadi ikon atlet Korea Selatan dan mungkin olahragawan paling populer,” ujar Grasso pada 2009 lalu.

Jalan Park di Kota Suwon

Ji Sung berpose di depan Park Ji Sung Football Center
Ji Sung berpose di depan Park Ji Sung Football Center

Kesuksesannya benar-benar membuat Korea Selatan bangga. Tak jarang terlihat banner atau iklan elektronik berukuran besar dimana terdapat fotonya disana. Ia adalah ikon sekaligus kebanggaan warga Korea Selatan.

Popularitas Park bahkan hingga membuat namanya dijadikan sebagai nama jalan di kota Suwon, kota di mana ia tumbuh. Di jalan itu juga ia mendirikan Park Ji Sung Football Centre, tempat pelatihan sepakbola untuk anak berumur 5-12 tahun.

Tapi sebenarnya Park sendiri tak menyangka dirinya akan mencapai level setinggi itu. “Saya menikmati sepakbola. Apa yang saya dapatkan melebihi dugaan saya,” tutur Park.