Nama Lou Macari mungkin jarang terdengar di telinga para pecinta Manchester United khususnya di Indonesia. Wajar saja mengingat Macari adalah pemain Setan Merah yang berkarir dalam rentang tahun 1973-1984.

Kala itu Setan Merah masih belum memasuki era kejayaan seperti sekarang. Meski kala itu, United bukanlah kesebelasan terbaik di Inggris namun Macari adalah sosok striker yang sangat ditakuti lawan-lawannya. Lantas bagaimana perjalanan karir Macari yang hari ini genap berusia 68 tahun? Berikut penulis tampilkan untuk Anda.

Pemain kelahiran Edinburgh ini bersinar pertama kali ketika memperkuat Celtic dalam rentang waktu 1967 hingga 1973. Pada 1968, Macari menembus tim utama Celtic bersama Kenny Dalglish, George Connelly, Davie hay, Paul Wilson, dan Danny McGrain. Layaknya United yang memiliki Class of ’92, mereka menamai diri mereka sebagai The Quality Street Gang. Keenam nama tersebut menggantikan beberapa penggawa Celtic yang sudah mulai menua pasca menjuarai Liga Champions 1967.

Bermain untuk The Boys, Macari membantu Celtic menjuarai empat gelar divisi utama Skotlandia secara berturut-turut dari 1970 hingga 1973. Total 58 gol dibuat dalam 110 penampilan. Tercatat Macari meraih enam gelar di semua kompetisi bersama Celtic.

Kecemerlangan Macari ini membuat Liverpool tertarik untuk mendatangkannya ke Anfield pada Januari 1973. Kala itu Liverpool sedang memasuki era kejayaan di bawah arahan Bill Shankly. Kesepakatan bahkan sudah mendekati kata “deal” ketika Macari menjadi tamu khusus untuk Liverpool dalam pertandingan ulang Piala FA melawan Burnley.

Akan tetapi semua berubah ketika Paddy Crerand tiba-tiba hadir di tribun Anfield. Secara tidak sengaja Crerand yang kala itu masih menjadi asisten Tommy Docherty di United duduk persis di sebelah Macari dan mencoba untuk mengajaknya ke Manchester.

Tak disangka tawaran Crerand tersebut justru menarik perhatian Macari yang akhirnya memutuskan untuk membelot ke Manchester dengan banderol 200 ribu pounds. Lima hari setelah resmi menanda tangani kontrak bersama United, Shankly yang masih merasa kecewa mengungkapkan bahwa ia sebenarnya mencoba merekrut Macari hanya untuk dijadikan pemain cadangan.

Debut Macari di Old Trafford ditandai dengan satu golnya ke gawang West Ham United. Gol nya tersebut menyelamatkan muka United dari kekalahan. Akan tetapi dua musim di Manchester, Macari hanya bisa membuat 11 gol meski diturunkan hampir di seluruh laga yang dijalani United. Parahnya lagi di akhir musim 1973/1974 United justru terdegradasi ke divisi dua.

Terdampar di divisi dua membuat Macari dapat menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang tajam. Sebanyak 18 gol dibuat di seluruh kompetisi dan membuat Setan Merah hanya bertahan semusim di tingkat kedua. Musim berikutnya Macari kemudian membuat 12 gol di Liga Inggris yang menjadi catatan terbaiknya selama membela United.

Musim 1976/1977 menjadi musim terbaik dari Macari selama membela United. Meski hanya membuat 14 gol, namun pemain yang juga bisa dimainkan sebagai gelandang ini turun di 53 pertandingan. Di musim ini juga ia meraih satu-satunya gelar berupa Piala FA. Lebih spesial lagi karena di partai final ia menundukkan Liverpool kesebelasan yang hampir merekrutnya. Iblis Merah saat itu menjadi batu sandungan bagi The Reds yang berambisi meraih treble winners.

Selama 12 musim berbaju merah Manchester, Macari mencetak 97 gol dan membuat 404 penampilan. Ia memberikan empat gelar untuk Setan Merah. Macari kemudian hijrah ke Swindon Town dikarenakan kesulitan mendapatkan tempat di bawah arahan Ron Atkinson sebelum mengakhiri karir sepakbolanya pada tahun 1986.