Meski Berbatov memang bukan pemain yang sangat sensasional. Ia bukan striker yang dapat mencetak lebih dari 30 gol semusim. Tapi ada beberapa cerita lain yang menarik sepanjang karir Berba.

Berbatov dan Sifat Arogan

Berbicara mengenai pesepakbola yang arogan, Zlatan Ibrahimovic memang tidak ada dua. Tapi Berba juga memiliki sifat serupa. Berba memang dikenal sebagai pesepakbola yang banyak dilabeli underrated, tapi di sisi lain, ia juga banyak di kritik. Selain karena urusan sepakbola, ia juga di kritik karena sifatnya itu.

Salah satu bukti yang jelas adalah ketika di kritik tentang mobilitasnya yang rendah diatas lapangan. Tidak seperti tandemnya, Wayne Rooney atau Carlos Tevez. Tapi ia memiliki jawaban atas kritikan itu.

“Anda tahu, ketika seseorang memiliki kualitas yang bagus, mereka tidak perlu mengeluarkan banyak usaha untuk mendapatkan sesuatu. Kadang saya memang terlihat kurang usaha, tapi sebenarnya tidak seperti itu. Itu sangat sulit, tapi karena cara saya bermain, saya membuatnya tampak mudah,” ujar Berba.

Ia juga pernah memiliki blog dan artikel pertamanya diberi judul ‘Haters’. Isinya juga menunjukan kearoganannya. “Saya memiliki sesuatu yang ingin saya katakan kepada mereka yang iri, saya terlalu tinggi untuk melihat kalian dan jika saya jatuh pun saya tidak akan jatuh serendah itu. Saya adalah anjing yang Anda suka untuk dibenci karena saya sangat sukses,” tulis Berba.

Sifat arogannya itu tidak berhenti meskipun ia sudah tidak lagi membela United. Kondisi dimana Berba tidak lagi dianggap striker top, ia hanya membela Fulham kala itu. Namun ia tidak terima dengan stigma itu. Pada pertandingan melawan Southampton di bulan Desember 2012, ia mencetak gol dan melakukan selebrasi buka baju untuk memperliahtkan sebuah kalimat. “Keep calm and pass me the ball,” itulah yang tertulis di bajunya. Kelakuannya itu menghasilkan kartu kuning dan berbagai kritikan. Salah satunya datang dari manajernya sendiri, Martin Jol yang mengungkapkan bahwa itu adalah bukan hal tebaik yang bisa dilakukan.

Belajar Bahasa Inggris Lewat Film The Godfather

Pindah dan berkarir di negara yang memiliki liga berkualitas tentu menjadi idaaman para pemain sepakbola. Namun, masalah tetap muncul. Biasanya orang hanya beranggapan bahwa jika pemain Ukraina misalnya, pindah ke Liga Inggris, masalahnya adalah apakah ia mampu beradaptasi dengan gaya main cepat dan bergantung kepada fisik ala Inggris. Tapi ada sebuah masalah yang tak dapat dipungkiri dan tidak bisa disepelekan pula, komunikasi, lebih spesifiknya adalah bahasa.

Hal tersebut kadang menghambat seorang pemain sepakbola pindah ke negara lain. Bagi pemain Eropa Timur, bahasa menjadi masalah yang cukup besar. Mereka amat jarang yang mau keluar dari rumanya sendiri. Hal tersebut juga dirasakan oleh Berbatov. Ia belum fasih berbahasa Inggris meski sudah bertahun-tahun tinggal di sana.

Tapi ia mendapat solusinya. Film The Godfather membuat Berba mengenal banyak kosakata Inggris. “Bahasa Inggris saya banyak dari film terutama Godfather, saya menyimak dialog dan membaca subtitle bahasa Bulgaria, dan saya bisa ingat ucapan yang saya dengar. Ketika saya berkomunikasi dengan orang-orang Inggris maka kata-kata itu secara otomatis akan muncul di kepala saya,” ujarnya.

Mengidolai Cantona dan Keinginan Menjadi Aktor

Ketika bergabung bersama United, Berbatov mulai dibandingkan dengan salah satu striker legendaris Untied, Eric Cantona. Bukan hanya sama-sama minim pergerakan di atas lapangan namun memiliki sentuhan baik, mereka juga sama-sama memiliki sifat sombong dan arogan. Berba sendiri memang mengakui kehebatan Cantona dan mengidolakannya.

Bukan hanya seputar sepakbola, Berba dan Cantona juga memiliki kesamaan lain, mereka sama-sama menyukai film. Berba bahkan terpikir untuk terjun ke dunia perfilman karena Cantona. “Cantona adalah salah satu legenda MU. Caranya mencetak gol sungguh berbeda dengan yang lain. Kerah jerseynya selalu diangkat ke atas, sungguh keren. Setelah pensiun, ia memilih untuk membuat film, dan saya pun menyukai film. Jadi ketika saya kelak pensiun, saya akan memilih untuk ikut dalam produksi beberapa fim. Saya pikir saya akan jauh lebih baik ketika berperan di depan layar.”

Berbatov adalah Seorang Perokok

Jika berbicara tentang perokok di kalagan pesepakbola, mungkin yang pertama terlintas adalah Jack Wilshere. Tapi jangan salah, Berbatov juga merupakan penggemar gulungan tembakau itu. Pergerakan minimnya di lapangan juga disebut-sebut adalah salah satu efek dari rokok yang dihisap Berba.

Tapi begitulah Berba, tidak berbeda jauh dengan Zlatan Ibrahimovic, selalu saja bisa membalas pertanyaan media dengan cara yang unik. Ketika di tanya tentang Berba yang kedapatan merokok, ia menjawab. “Tidak, kadang ketika Anda melihat foto itu, saya hanya berpura-pura merokok untuk membuat saya menjadi pria yang lebih keren,” dan sepertinya Berba sukses mencapai tujuannya itu.

Mencetak Lima Gol Dalam Satu Pertandingan

Berba tidak memulai musim 2010-2011 dengan baik. Ia sempat absen merobek jala gawang lawan di sepuluh pertandingan. Kondisi itu sepertinya membuat tidak ada yang menyangka ia dapat mencetak lima gol dalam sebuah pertandingan. Tapi nyatanya, ia sukses mencetak hampir setengah lusin gol ketika United menghajar Blackburn Rovers dengan skor 7-1.

Catatan fantastisnya itu membuat ia sejajar dengan striker-striker top Liga Inggris lainnya. Hanya ada tiga orang yang berhasil melakukan hal serupa yaitu Andy Cole, Alan Shearer, dan Jermain Defoe. Ia adalah orang keempat dan satu-satunya yang berasal dari luar Inggris.

Kontroversi Kepindahannya ke Manchester United

Mengakhiri musim 2007-2008 dengan catatan 23 gol dari 52 penampilan di berbagai ajang bersama Tottenham Hotspurs membuat ia di incar klub lain. Dua tim di kota Manchester adalah tim yang tertarik mendapatkan jasa Berbatov. Sir Alex Ferguson sempat dikutip menyatakan siap menerima Berba padahal belum ada pembicaraan dengan Spurs. Karena itu, Tottenham melakukan protes dan menilai bahwa Fergie melanggar aturan liga.

Rumor kepindahan yang makin santer diberitakan membuat suasana hati Berba berubah. Ia menolak untuk bermain di dua pertandingan awal musim 2008-2009. Berba akhirnya pindah ke United dengan mahar 30,75 juta paun.

Diculik oleh Bos Gangster Besar Bulgaria

Berbatov muda pernah mengalami masa buruk yang menakutkan. Ia dibawa oleh segerombolan orang tak jauh dari tempat latihannya ketika bermain untuk CSKA. Ia dibawa dan dipertemukan dengan Georgi Iliev, gangster yang paling ditakuti di Bulgaria.

Illiev menginginkan Berba untuk bergabung dengan tim yang ia miliki, FC Levski Kjustendil. Namun, Berba sempat menelepon ayahnya dan akhirnya ia dibebaskan setelah ayahnya bernogisiasi dengan gangster itu.

Kejaian itu membuat Berba trauma. Setelah tinggal di Inggris, ia dikabarkan meningkatkan keamanan rumahnya. “Dimi sangat khawatir dengan keluarganya dan ia menjanjikan uang bagi tetangganya yang menyadari ada orang-orang mencurigakan di sekitar rumah,” ujar salah satu teman Berbatov.

Memiliki Lembaga Sosial

Meski dikenal dengan sifat arogannya, namun jiwa sosial Berba tak dapat di remehkan. Ia mendirikan Dimitar Berbatov Foundation pada 7 April 2008. Berba ingin berkontribusi di perkembangan usia dini anak-anak Bulgaria. Lembaga itu bertujuan untung membantu anak-anak dalam pendidikan dan mengembangkan bakatnya.