Cristiano Ronaldo hanya enam musim berseragam Manchester United; waktu yang RELATIF kurang cukup lama untuk mengangkatnya sebagai legenda tim. Namun Ronaldo tetap memiliki kesan di hati fans United. Apalagi, Ronaldo seolah memberi standar tertinggi buat pemilik No. 7 selanjutnya. Ini yang membuat para pemain bernomor 7 setelah Ronaldo berakhir dengan kegagalan.

Tapi mari berhenti sejenak membicarakan tentang kesuksesan karir Ronaldo, karena cerita momen-momen penting dalam karirnya tidak dapat dihitung. Pasti ada orang lain di balik seseorang yang mencapai kesuksesan. Entah itu orang tua, pasangan, atau teman. Begitu pun dengan Ronaldo, ia memiliki orang-orang dekat di sekitarnya. Berikut adalah orang-orang tersebut.

Maria Dolores

Sangat banyak orang sukses yang memiliki ibu yang luar biasa, begitu pula Ronaldo. Meskipun Maria sempat berusaha untuk menggugurkan Ronaldo, namun ia menebus kesalahannya itu dengan mendidik dan merawat Ronaldo sebaik mungkin, hingga akhirnya Ronaldo bisa menjadi pemain sepakbola kelas duni seperti sekarang.

Jika kembali dipikir, Maria tentu sangat menyesali keinginannya itu. Sang anak sekarang menjadi tulang punggung keluarga. Ronaldo merubah kondisi keluarga yang kurang mampu menjadi serba berkecukupan. Ia muncul sebagai cahaya untuk menerangi gelapnya kehidupan keluarganya dulu.

Ronaldo sendiri akhirnya mengetahui kisah kelam yang hampir membuatnya tidak terlahir ke dunia. Namun Ronaldo tidak memikirkan itu. “Dia mengatakan kepadaku ketika mengetahui hal itu, ‘Lihatlah ibu, anda ingin menggugurkan saya dan sekarang saya adalah sumber penghasilan di rumah’,” ujar Maria.

Hingga saat ini, hubungan keduanya masih baik. Maria tetap peduli dan mendukung anakya. Dukungan juga Maria berikan ketika Ronaldo bermain buruk. Ketika itu, Real Madrid sedang melawan Las Palmas. Ronaldo di tarik keluar untuk pertama kalinya saat itu. Maria memberikan dukungan dengan berkata, “Jangan pernah menundukkan kepalamu”.

Mereka juga kerap berlibur bersama. Keduanya kedapatan berlibur di Ibiza saat libur kompetisi musim panas. Maria terlihat mengoleskan sunblock sebagai pelindung dari sinar matahari pada pungung Ronaldo.

Jose Dinis Aveiro

Ronaldo juga dekat dengan ayahnya. Saat masih kecil, Aveiro lah yang memperkenalkan Ronaldo kepada sepakbola. Aveiro saat itu memiliki pekerjaan sampingan sebagai pembawa alat sepakbola untuk sebuah klub kecil bernama Andorinha. Karir sepakbola Ronaldo juga di mulai dari klub itu.

Namun, ada hal yang tidak di sukai Ronaldo terhadap ayahnya. Aveiro adalah seorang pemabuk. “Ketika ayah mabuk, dia sering melakukan hal-hal lucu yang tidak disadarinya. Saya tak memiliki kesempatan untuk membicarakan hal-hal personal kepada ayah karena kebiasaannya. Sangat menyesal ayah tak bisa melihat kesuksesan yang saya raih di sepak bola,” tutur Ronaldo.

Alkohol-lah yang membuat Aveiro tidak dapat melihat anaknya mengangkat trofi Liga Champions atau pun Euro. Pada tahun 2005, ketika Ronaldo berumur 20, ayahnya meninggal karena penyakit ginjal yang di sebabkan oleh kebiasaan mabuknya itu.

Karena kejadian menyedihkan itu pula Ronaldo sangat membenci alkohol. Ia memiliki alasan yang sangat personal dan kuat terhadap keputusannya itu. Ronaldo juga tidak ingin hal tersebut menimpa anaknya kelak. “Saya ingin ayah yang berbeda, yang ada untuk melihat segala pencapaian saya.”

Jose Semedo

Semedo adalah teman masa kecil Ronaldo. Saat itu, Ronaldo baru pindah ke Lisbon untuk bergabung dengan Sporting Lisbon. Semedo sendiri sudah lama tinggal disana. Ia membantu Ronaldo beradaptasi dan menetap di Lisbon.

Pemain yang sekarang membela Sheffield Wednesday ini menceritakan bahwa Ronaldo memang maniak sepakbola. Ronaldo sangat fokus kepada sepakbola bahkan hingga meninggalkan akademik.

“Saya bangun setiap hari pada pukul 06.30 pagi dan bergerak dengan hati-hati serta perlahan dari kamar tidur. Cristiano bangun setiap pagi dan bertanya ‘Semy, kamu mau pergi kemana?'” ujar Semedo.

“Jika pelatih mendengar bahwa kita tidak pergi ke sekolah, maka kita akan dikeluarkan.”

“Tidak, ayo lanjut tidur. Kita akan menjadi pesepakbola. Kita tidak perlu pergi ke sekolah.”

Semedo memang teman dekat Ronaldo saat itu. Semedo mengungkapkan bahwa Ronaldo pernah membantunya untuk tetap bertahan di Sporting Lisbon dan bermain sepakbola. Ia mengungkapkan jika Ronaldo tidak membantunya, mungkin ia akan menjadi kriminal sekarang.

Karir Semedo bersama Sporting sedang di ujung tanduk saat itu. Semedo bahkan sempat akan dikeluarkan karena performanya yang memang tak kunjung menanjak. Tapi Ronaldo membelanya. “Dia (Ronaldo) bahkan sampai mengancam bakal meninggalkan klub jika saya dijual,” ungkap Semedo.

Jika saja Ronaldo tidak membantunya, Semedo mungkin akan kembali ke jalanan di Setubal. Di mana teman-temannya di sana banyak yang kerap melakukan tindakan kriminal

“Tempatku di Setubal bukanlah kondisi yang cocok bagi orang seusiaku saat itu. Teman-temanku yang berasal dari sana kebanyakan berurusan dengan hukum. Beberapa dari mereka mendekam di penjara, bahkan ada yang tewas.”

Karena itulah Ronaldo bukan hanya seorang teman bagi Semedo, tapi ia lebih dari itu, Ronaldo adalah penyelamat hidupnya. “Saya berutang segalanya kepadanya. Dia mengubah hidup saya, keluarga saya, anak saya, karir saya. Itu semua karena dia.”

Cristiano Ronaldo Junior

Satu nama yang paling dekat dengan Ronaldo saat ini adalah anaknya yang diberi nama Cristiano Ronaldo Junior. Mereka tinggal bersama di Madrid. Tapi tidak bersama ibunya. Identitas ibunya masih di rahasiakan Ronaldo hingga saat ini. Ada rumor yang mengatakan bahwa anak yang kerap di sapa Cristianinho itu terlahir dari seorang pelayan yang pernah di kencani Ronaldo. Meski begitu, Ronaldo sangat menyayangi anaknya itu. Ia kerap menunggah foto bersama Cristianinho di akun Instagram-nya.

Saat malam penganugerahan Ballon D’Or 2016 lalu, Cristianinho datang dan melihat ayahnya dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia. Mereka juga kerap melakukan workout bersama serta berlibur jika Ronaldo memilki waktu senggang.

Perihal harapan Ronaldo terhadap anaknya, ia mengungkapkan bahwa ingin mendorong anaknya untuk menjadi pemain sepakbola. Tapi ia tidak akan memaksa jika anaknya memilih profesi lain. “Tentu saja saya ingin anak saya menjadi pesepak bola seperti ayahnya. Saya tahu ini adalah tantangan besar. Tapi dia bisa menjadi apa yang dia inginkan karena saya tidak mau membuat dia tertekan,” ungkap Ronaldo.

Barros Souse

Barros adalah teman ayah Ronaldo yang menjadi ayah baptis Ronaldo ketika masih tinggal di Portugal. Barros juga berkontribusi besar dalam karir sepakbola Ronaldo. Ia kerap berusaha mencari jalan terbaik bagi perkembangan karir Ronaldo. Kepindahan Ronaldo ke Nacional pun karena Barros.

Dari Andorinha, Ronaldo pindah ke klub CD Nacional. Ayah baptis CR7, Jose Fernao Barros de Sousa, yang saat itu menjabat pencari bakat untuk klub Nacional, membawa Ronaldo meniti jalan emasnya. Setahun kemudian, Fernao Barros pula yang membawa Ronaldo ke Lisbon untuk bermain di Sporting Clube de Portugal atau yang lebih dikenal dengan Sporting Lisbon. Inilah klub profesional pertama yang dibela Ronaldo sebelum kemudian melanglang ke klub-klub besar lainnya.

“Ronaldo tiba di Nacional ketika ketika saya bertugas di bagian pemain junior. Saya meninggalkan Andorinha dan suatu hari pelatih Nacional datang kemudian meminta saya untuk menonton pertandingan Andorinha, karena ada seorang pemain dengan talenta yang luar biasa.”

“Jadi, saya enggan membuang waktu: saya pergi untuk menonton laga Andorinha dan saya langsung tersadar bahwa bocah yang dimaksud adalah Ronaldo! Saya kemudian tertarik untuk membawanya ke Nacional, jadi saya berbicara dahulu dengan ibunya, Dolores. Untungnya dia mendukung dan Ronaldo pun datang ke Nacional,” ungkap Barros.

Barros juga berjasa dalam kepindahan Ronaldo selanjutnya, yaitu ke Sporting Lisbon. Barros kemudian memperkenalkan Ronaldo dengan hakim lokal, Joao Marques de Freitas, seseorang yang memiliki hubungan kuat dengan orang-orang dalam di salah satu klub terbesar Portugal itu.

“Kami bertemu dengan sang bocah, tapi saya tak pernah melihatnya bermain sepakbola. Apa yang terjadi? Bapak baptisnya kemudian berkata bahwa bocah ini hebat, sangat hebat. Saya bukan pelatih, jadi saya kemudian menghubungi Aurelio Pereira (pemandu bakat Sporting), yang punya mata elang dalam melihat bakat muda untuk kemudian memiliki karier yang hebat. Saya meneleponnya dan saya mengatakan bahwa kami memiliki seorang bocah yang disebut-sebut punya kemampuan hebat,” ujar Joao.

Pepe

Dapat dikatakan bahwa Pepe adalah teman terdektnya saat ini. Pada pra musim 2002/2003, pepe mendapat kesempatan untuk berlatih dengan Sporting Lisbon selama dua minggu, di mana Ronaldo sudah berada di sana. Dari sanalah hubungan pertemanaan mereka dimulai.

Keduanya kembali bertemu saat Pepe masuk skuat timnas Portugal pada tahun 2007. Ketika itu, Ronaldo telah menjabat sebagai kapten selama satu tahun di timnas Portugal. Kebalikannya, Ronaldo bergabung bersama Real Madrid dua musim setelah Pepe bergabung.

Hubungan dekat keduanya di kabarkan sangat dekat. Pepe datang ketika pembukaan Museum Cristiano Ronaldo pada 2013 lalu. Ketika partai puncak Euro 2016 lalu, di mana Ronaldo harus mengakhiri pertandingan pada babak pertama, Pepe yang di percaya sebagai kapten memotivasi rekannya untuk menang karena Ronaldo

“Ketika dia tidak bisa meneruskan pertandingan, saya mencoba untuk mengingatkan kepada rekan setim bahwa kita harus memenangkan pertandingan ini untuknya,” ujar mantan pemain Porto itu.

Ronaldo juga pernah memuji pemain berkepala plontos itu karena performa impresifnya dalam membangun tembok pertahanan Portugal dan Real Madrid. Trofi Liga Champions dan Euro yang di raih tidak lepas dari kontribusi Pepe.

“Pepe bermain luar biasa tahun ini. Tanpa diragukan lagi, ia adalah salah satu pemain terbaik Real Madrid dan Portugal. Dalam pandangan saya, Pepe adalah pemain terbaik,” puji Ronaldo.