Foto: Independent.co.uk

Pertandingan antara West Ham United melawan Manchester United pada pekan ke-24 Premier League musim 2014/2015 berlangsung biasa-biasa saja. Tidak terlalu menarik, namun tidak terlalu membosankan juga. Hal itu dapat dilihat dari skor pertandingan yang berakhir imbang 1-1. Yang pasti, tensi pertandingan tidak setinggi jika United bertemu dengan Manchester City dan Liverpool, serta West Ham berhadapan dengan Millwall.

Akan tetapi, suasana pertandingan justru memanas ketika laga sudah berakhir. Lebih tepatnya saat kedua pelatih melakukan konferensi pers sesudah laga. Semua diawali dari keluhan Sam Allardyce, manajer West Ham United saat itu, terkait taktik yang dipakai Louis van Gaal untuk menggagalkan kemenangan timnya.

Saat itu, United tertinggal terlebih dahulu melalui sepakan Cheikhou Kouyate dari jarak dekat. Kemenangan yang sudah di depan mata tersebut digagalkan oleh sepakan Daley Blind jelang pertandingan usai. Namun yang membuat Big Sam kesal adalah strategi bola-bola panjang yang dipakai Van Gaal setelah mereka tertinggal.

“Anda (jurnalis) sering mengkritik saya karena suka memainkan bola-bola panjang, Sekarang, Anda harus mengkritiknya (Van Gaal) juga karena dia memainkan sepakbola yang sama seperti saya lakukan,” kata Van Gaal.

Mendengar perkataan Allardyce, Van Gaal pun marah. Ia pun balik menyerang mantan manajer Bolton Wanderers tersebut. Saat ia menjalani wawancara pra-laga melawan Burnley, salah seorang jurnalis kemudian menanyakan sikap Van Gaal terkait apa yang diutarakan Allardyce. Mantan pelatih AZ Alkmaar ini nampak sudah tahu kalau dirinya akan ditanya seperti itu. Ia pun juga sudah menyiapkan beberapa catatan untuk memperkuat argumennya.

“Saya sudah mengharapkan pertanyaan ini, saya sudah membuat interpretasi data untuk permainan ini dan saya harus mengatakan kalau itu bukanlah interpretasi yang baik dari Big Sam. Anda harus melihat data dan kemudian Anda akan tahu kalau bola panjang yang kami mainkan itu ditujukan melebar alih-alih striker,” kata Van Gaal.

Van Gaal tidak munafik untuk menyebut timnya bermain bola panjang. Namun ia mengatakan kalau hal itu dilakukan setelah Fellaini masuk pada 15 menit sebelum pertandingan kelar. Kalau pemain kribo ini masuk, serangan United biasanya akan dimulai dengan long ball yang diarahkan ke kepalanya. Proses gol Blind juga berawal dari bola panjang yang sebenarnya ditujukan kepada Fellaini.

“Dengan kualitas Fellaini, kami bisa mencetak gol. Tapi, ketika Anda melihat keseluruhan bola panjang, dan berapa persentasenya, maka West Ham memainkan 71% bola panjang ke depan sementara kami hanya 49%,” ujarnya menambahkan.

Berdasarkan statistik, United membuat 343 umpan sementara The Hammers membuat 200 operan selama 90 menit. Dari operan tersebut, United sebenarnya memainkan bola panjang yang lebih banyak yaitu 83 umpan berbanding 45 milik West Ham. Namun Van Gaal mengklaim, umpan panjang yang diarahkan ke depan kurang dari setengah (49%) sementara West Ham melepaskan umpan panjang ke depan tiga perempat dari 45 umpan tersebut.

Melihat diagram dari kertas yang dibawa Van Gaal, terlihat kalau umpan panjang United memang dilakukan secara diagonal dan bukan ke depan seperti yang dituduhkan Allardyce. Ia kemudian memberikan kertas A4 berjumlah empat lembar tersebut kepada para jurnalis. Tidak lupa, ia meminta semua wartawan yang hadir saat itu memfotokopi kertas tersebut untuk diberikan kepada Allardyce.

“Saya akan berikan data ini kepada kalian, kamu bisa menyalinnya dan mungkin kamu bisa serahkan ini ke Big Sam dan dia akan mendapatkan interpretasi yang bagus,” tuturnya.

Van Gaal boleh saja berkilah penuh pembelaan. Namun jika merunut data Whoscored, United lebih sering memainkan bola-bola panjang justru terjadi di era kepelatihan Van Gaal. Pada dua musim kepemimpinannya, Setan Merah berada di enam besar sebagai tim yang melepaskan umpan panjang terbanyak dalam satu laga yaitu 80 (2014/15) dan 71 (2015/16) umpan.

Angka ini jauh lebih banyak dibanding era David Moyes yang hanya melepaskan rataaan 62 umpan panjang per laganya. Bahkan Jose Mourinho, yang disebut gemar memainkan bola panjang, hanya mempunyai rataan long ball 65 (2016/17) dan 62 (2017/18) umpan panjang saja per laganya. Hal ini yang membuat banyak orang beranggapan kalau Van Gaal lebih membosankan ketimbang Moyes maupun Mourinho.