Selain meninggalkan tiga piala, Paul Pogba, dan ruang ganti yang kisruh, Jose Mourinho juga meninggalkan beberapa rekor buruk selama dua setengah musimnya menangani Manchester United. Salah satunya adalah yang ia buat pada 4 Mei 2018. Di Amex Stadium, markas dari Brighton and Hove Albion, Setan Merah tumbang 1-0 melalui gol tunggal Pascal Gross.

Hasil tersebut memang tidak menggoyahkan posisi United di nomor dua. Akan tetapi, kekalahan tersebut membuat Manchester United untuk kali pertama sejak 1989/1990 selalu kalah melawan tiga tim promosi di Premier League. Sebelum kalah dari Brighton, mereka takluk dari Newcastle United dan Huddersfield Town.

Tidak hanya itu, untuk pertama kalinya sejak 1996/1997, United hanya meraih sembilan poin saja dalam enam pertandingan ketika menghadapi ketiganya. Sialnya, tiga kekalahan tersebut semuanya diterima United saat berstatus sebagai tamu.

Rekor buruk tersebut juga membuat Jose Mourinho begitu marah ketika menghadapi konferensi pers. Ia mengkritik para pemainnya dengan menyebut kalau mereka semua tampil tidak dengan emosi dan hasrat untuk menang.

“Jika Anda menanyakan kepada para pemain saya, maka mereka pasti akan mengatakan kalau mereka ingin menang. Kami mendapatkan reaksi positif dalam 20 menit terakhir, tapi itu adalah situasi yang normal untuk dialami oleh sebuah kesebelasan yang sedang tertinggal dalam sebuah pertandingan. Brighton lebih kuat dari kami, dengan lebih banyak nafsu, hasrat, dan emosi untuk menang. Emosi mereka jauh lebih bergelora dibanding pemain kami,” tuturnya saat itu.

Tidak hanya itu, ia juga mengkritik awak media yang kerap mempertanyakan para pemain seperti Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Juan Mata yang jarang mendapatkan kesempatan. Saat nama-nama tersebut dimainkan, ternyata ketiganya tidak memberikan kontribusi yang positif. Bahkan Rashford sempat menyia-nyiakan kesempatan saat ia tinggal mempunyai ruang tembak yang terbuka.

“Untuk para pemain yang berkesempatan memulai laga ini dari awal, mereka memberikan jawaban dari segala kritik yang sudah saya terima sejak awal musim lalu. Mengapa saya selalu memainkan Lukaku, Lukaku, Lukaku? Mengapa saya tidak pernah memainkan si A, B, dan C? Sekarang kalian tahu jawabannya mengapa saya lebih suka memainkan Lukaku? Mengapa saya selalu lebih suka memainkan pemain ini? Pemain itu? Kamu sudah bisa mendapat jawabannya sekarang.”

Saat itu, Mourinho melakukan beberapa rotasi di beberapa lini. Mayoritas pemain yang membawa United menang melawan Arsenal pekan sebelumnya, diistirahatkan. Ia memainkan Matteo Darmian, Marcos Rojo, Marouane Fellaini, Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Juan Mata. Akan tetapi, mereka semua kesulitan untuk menembus lini pertahanan The Seagulls.

Semenjak promosi pada musim lalu, Brighton mendadak menjadi kesebelasan yang merepotkan kubu United setiap kali mereka bertemu. Dari lima pertemuan terakhir mereka, United menang tiga kali dan menderita dua kali kekalahan. Bahkan dua dari tiga kemenangan yang mereka raih hanya berselisih satu gol saja. Musim lalu, United ditolong oleh gol bunuh diri Lewis Dunk, sementara pada musim ini, Paul Pogba dan Marcus Rashford yang menjadi pahlawan.

Selain itu, Amex Stadium menjadi satu dari dua stadion yang belum bisa mereka taklukkan sepanjang sejarah Premier League. Pada musim ini, mereka kembali kalah dengan skor 3-2 di tempat yang sama. Saat itu giliran Glenn Murray, Shane Duffy, dan Pascal Gross yang mengacak-ngacak gawang De Gea. Namun kekalahan saat itu justru membuat Jose Mourinho memilih untuk tidak mengkritik para pemainnya.