Foto: BeinSports.com

Tanggal 4 Maret 1995 adalah hari yang mungkin tidak akan pernah dilupakan oleh para penggemar Manchester United. Di hari itu, Setan Merah membuat rekor yang belum bisa terpecahkan hingga saat ini yaitu kemenangan dengan skor terbesar sepanjang sejarah Premier League setelah mengalahkan Ipswich Town dengan skor 9-0.

Bintang utama United dalam kemenangan tersebut adalah Andy Cole. Bomber yang saat itu baru berusia 23 tahun tersebut tampil menggila dengan memborong lima gol. Inilah kali pertama di Premier League ada seorang pemain yang bisa mencetak lima gol. Empat gol lainnya kemudian masing-masing dicetak oleh Mark Hughes (2 gol), dan masing-masing satu dari Roy Keane dan Paul Ince.

Kegemilangan Cole datang pada waktu yang tepat. Saat itu, United sedang bermasalah di lini depan karena kehilangan Eric Cantona yang dihukum delapan bulan akibat insiden tendangan kungfu. Sir Alex Ferguson kemudian bergerak mencari pengganti Cantona. Dan pilihan tersebut jatuh ke diri Cole. Dengan dana 7 juta paun plus Keith Gillespie, Cole menjadi pemain termahal Inggris saat itu.

Gol pertama Cole di laga tersebut terjadi pada menit ke 24 setelah Roy Keane membuka keunggulan delapan menit sebelumnya. Pada menit ke 37, Cole membuat brace setelah memanfaatkan rebound dari sepakan salto Mark Hughes yang membentur mistar. Setelah turun minum, Cole semakin bersemangat untuk mencetak gol. Dua gol lagi berhasil ia cetak pada menit ke 53 dan 65. Gol kelimanya kemudian dibuat pada menit ke 89. Hasil ini adalah pembalasan dari kekalahan enam bulan sebelumnya di Portman Road. Ketika itu, para pemain Ipswich mengalahkan Setan Merah 3-2.

Kekalahan tersebut masih membekas bagi para penggemar Ipswich. Andy Mitten, penulis buku Man United Story, pernah mengungkapkan kalau skor 9-0 akan selalu terngiang-ngiang apabila Ipswich akan bertemu dengan Manchester United. Beruntung sejak 2002, kedua kesebelasan ini tidak pernah lagi bertemu di Premier League karena The Tractor Boys sudah terdegradasi.

“Kekalahan 9-0 di Old Trafford pada Maret 1995 tidak akan pernah hilang dari ingatan kami ketika nama Manchester United disebutkan. Meski kejadian itu sudah lama terjadi, namun tetap saja kalau itu adalah kekalahan terburuk kami,” tutur salah satu penggemar Ipswich.

“Yang lebih menyedihkan bagi kami adalah, kekalahan tersebut menjadi rekor kekalahan terbesar di Premier League dan statistiknya kerap dibubuhi oleh pandangan dari para pakar dan media secara teratur. Penggemar Ipswich hanya berharap ada kesebelasan yang kalah 10-0 tiap musimnya.”

Ipswich memang sangat terpukul dengan kekalahan ini. Sang manajer, George Burley, bahkan tidak tega untuk menghadiri wawancara pasca laga. Ferguson sendiri, dalam salah satu buku biografinya, berharap timnya tidak menambah skor lagi karena kasihan dengan sang lawan. Meski begitu, Fergie berkata kalau penampilan timnya saat itu mendekati sempurna.

Bagi United, kemenangan ini menjadi kemenangan terbesar mereka dalam kurun 103 tahun. Skor terbesar yang mereka raih sebenarnya memiliki margin yang sama yaitu sembilan gol, namun skor akhir saat itu adalah 10-1 ketika United mengalahkan Wolverhampton Wanderers pada 1892.

Sedangkan bagi Andy Cole, pertandingan ini menjadi tonggak kesuksesan kariernya bersama United. Hingga akhir musim 1994/1995, Cole mencetak 12 gol dalam 18 pertandingan. Berselisih tiga gol saja dari top skor klub saat itu, Andrei Kanchelskis.

“Saya bangga menjadi pemain pertama yang bisa mencetak lima gol di Premier League. Tapi saya justru tidak bisa mengingat gol tersebut karena ada orang lain juga. Orang-orang kerap mendatangi saya sepanjang waktu dan bertanya apakah saya ingat gol-gol tersebut. Namun saya tidak pernah lagi mengingat gol-gol saya. Orang-orang justru memiliki ingatan yang lebih jelas dibanding saya,” tutur Cole beberapa tahun lalu.

Namun demikian, kemenangan 9-0 tersebut berakhir sia-sia bagi Manchester United. Pada akhir musim, mereka gagal mempertahankan gelar Premier League setelah kalah selisih satu poin saja dari Blackburn Rovers yang akhirnya menjadi juara. Nasib United bertambah perih ketika beberapa pekan setelahnya, mereka kehilangan gelar Piala FA setelah kalah dari Everton di partai final.

***

Pada 3 Februari 2021, United nyaris saja memecahkan rekor ini ketika mereka menjamu Southampton. Sayangnya, anak asuh Ole Gunnar Solskjaer saat itu juga hanya menang 9-0 sehingga hanya mampu menyamai rekor pada 1995. Di sisi lain, Leicester juga pernah mencetak skor serupa pada 2019. Apesnya, korban mereka juga Southampton.