2 Mei merupakan tanggal spesial bagi keluarga Schmeichel, khususnya bagi Peter dan Kasper. Pada tanggal tersebut, keduanya sama-sama merasakan nikmatnya meraih gelar juara Premier League untuk pertama kalinya. Yang menarik, keduanya sama-sama memastikan diri meraih gelar juara saat sedang tidak bertanding.
Pada Premier League 1992/1993, Manchester United sedang bersaing dengan Aston Villa dalam memperebutkan gelar Liga Inggris yang saat itu sedang memasuki era baru. Keduanya dipisahkan jarak empat poin dengan United berada sebagai pemuncak dan sama-sama masih menyisakan dua pertandingan. Villa akan menjamu Oldham pada hari Minggu, sementara United melawan Blackburn pada Senin malam.
Disaat para pemain sedang bersantai menunggu pertandingan melawan Blackburn, bahkan Sir Alex Ferguson sedang asyik bermain golf, United mendapat kabar kalau Villa takluk 0-1 dari tim papan bawah tersebut. Hal ini memastikan Setan Merah memutus puasa gelar mereka selama 26 tahun karena selisih poin yang sudah tidak terkejar lagi.
“Saat saya sedang asyik bermain golf, tiba-tiba ada mobil yang berhenti dengan pengemudi yang tersenyum. Ia mengatakan, ‘Tuan Ferguson, Manchester United sudah menjadi juara liga. Mendengar hal itu, saya dan Mark (Ferguson) langsung berpelukan bersama pengemudi tersebut karena ia membawa kabar yang membuat saya menjadi lega,” kata Ferguson.
Kepastian tersebut membuat para pemain jelas gembira. Peter Schmeichel mengungkapkan kalau saat itu para pemain langsung pergi ke rumah Steve Bruce untuk mengadakan pesta besar. Pesta yang dihiasi 50 botol sampanye, 30 botol anggur, beratus-ratus bir, dan beberapa minuman keras. Mereka kemudian mengadakan pesta hingga tanggal tiga pagi.
23 tahun kemudian di tanggal yang sama, kejadian serupa dialami sang anak. Yang membedakan adalah, jika Peter memastikan klubnya juara sebelum mereka bertanding maka Kasper merayakan keberhasilan timnya satu hari setelah mereka bertanding.
Pada Senin malam, para pemain Leicester City berkumpul di rumah Jamie Vardy untuk menyaksikan pertandingan antara Tottenham Hotspur melawan Chelsea di Stamford Bridge. Harapannya hanya satu, Spurs tidak meraih kemenangan agar selisih tujuh poin ini tetap terjaga. Leicester sendiri sudah bermain pada pekan ke-36 sehari sebelumnya yaitu melawan klub sang ayah, Manchester United dan meraih hasil imbang.
Suasana rumah Vardy kemudian menjadi riuh ketika Mark Clattenburg meniup peluit akhir pertandingan Chelsea melawan Spurs. Hal ini tidak lepas dari hasil 2-2 yang diraih The Lylywhites sehingga memastikan Si Rubah meraih gelar liga pertama mereka sepanjang sejarah klub.
“Pada 2 Mei 1993, saya berusia 29 tahun dan memenangi gelar Premier League tanpa harus bertanding karena rival kami tidak menang. Pada 2 Mei 2016, Kasper Schmeichel juga menjadi juara pada usia 29 tahun dan Leicester City tidak perlu bertanding karena Tottenham tidak menang,” tutur Schmeichel dalam akun twitter pribadinya.
Hal ini kemudian membuat Peter merasa gembira karena sang anak mampu menyamai prestasinya saat masih bermain dulu. Saking gembiranya, Peter sampai mengganti deskripsi dirinya di twitter dengan menulis “ayah dari anak pemenang Premier League.”
Meski begitu, Peter dan Kasper bukanlah pasangan ayah dan anak pertama yang memenangi Liga Primer. Ian Wright dan Shaun Wright Phillips adalah yang pertama. Ian sukses memenangi Premier League pertamanya pada musim 1997/1998 bersama Arsenal, sementara Shaun melakukannya pada musim 2005/2006 saat ia berseragam Chelsea.