Foto: Zimbio.

Hanya ada dua Shinji yang bisa menjuarai Premier League. Shinji yang terakhir melakukannya adalah Shinji Okazaki pada saat membela Leicester City pada musim 2015/2016. Shinji yang pertama sudah pasti adalah Shinji Kagawa saat ia membela Manchester United musim 2012/2013.

Kagawa tidak bisa dibilang sebagai pemain sukses. Ia hanya memperkuat United selama dua musim saja. Namun dalam kurun waktu singkat tersebut, Kagawa membuat beberapa rekor yang terbilang cukup apik. Ia menjadi pemain Jepang pertama yang bisa memberikan gelar kepada United.

Selain itu, ada beberapa momen spesial lainnya yang sukses ia buat dalam periode singkat itu. Yang paling berkesan sudah pasti hattrick di Premier League. Norwich City saat itu menjadi korban Kagawa yang membuat namanya terpatri sebagai pemain Asia pertama yang bisa mencetak tiga gol dalam satu pertandingan Premier League.

“Tiga golnya menunjukkan kalau dia punya kualitas sebagai penyelesai serangan yang baik. Dia mendapat cedera lutut pada bulan Oktober dan sedikit menurunkan performanya, namun penampilannya semakin hari semakin membaik. Dan gol kedua dan ketiganya dibuat dengan cara yang luar biasa,” ujar Sir Alex Ferguson.

Ferguson saat itu memainkan formasi 4-3-3 dengan Carrick, Anderson, dan Kagawa, sebagai pemain tengah. Di lini depan, Fergie memainkan Rooney di sebelah kiri, Valencia di sisi kanan, dan Robin Van Persie sebagai target man.

Tiga gol Kagawa dibuat dengan sangat indah terutama gol kedua dan ketiga. Dalam proses gol kedua, Kagawa menipu penjaga gawang Mark Bunn dengan menendang bola secara pelan hingga membuat Bunn mati langkah. Sementara gol ketiga ia buat dengan mencungkil bola melewati Bunn memanfaatkan umpan terobosan Wayne Rooney yang melengkapi hari itu dengan mencetak gol keempat.

Jepang bergelora selepas pemainnya membuat sejarah tersebut. Harian olahraga, Hochi Simbun, menyebut kalau torehan Kagawa membuatnya hidup kembali setelah sempat “mati” selama 154 hari. Torehannya ke gawang Norwich saat itu seperti menjadi pertanda kalau Kagawa sudah benar-benar pulih dari cedera.

Kagawa membawa United unggul 15 poin dari Manchester City. Beberapa pekan kemudian, ia membawa United menjadi juara liga. Kagawa bermain sebanyak 26 pertandingan dan mencetak enam gol. Seandainya dia tidak mengalami cedera lutut, bukan tidak mungkin jumlah penampilannya melebihi 30 pertandingan mengingat perannya cukup vital sebagai pengatur serangan.

Kagawa adalah pemain yang diidolai banyak penggemar United. Penjualan jerseynya bahkan masuk dalam kategori terlaris sepanjang musim 2012/2013. Sayang, kisah selanjutnya seorang Kagawa adalah mimpi buruk yang tidak bisa dia percaya.

Karier Kagawa merosot secara drastis sepeninggal Sir Alex Ferguson. Bersama David Moyes, ia tidak bisa mengeluarkan penampilan terbaiknya meski bermain jauh lebih banyak dibanding musim pertamanya. Jika pun dimainkan, Moyes justru memainkannya sebagai penyerang sayap, posisi yang membuat pergerakannya sangat terbatas. Kagawa bahkan tidak mencetak satu gol pun akbat penempatan posisi yang salah.

Masuknya Louis Van Gaal justru membuat keadaan menjadi lebih parah bagi Kagawa. Dalam skema 3-5-2 yang ia jalankan, tidak ada tempat bagi mantan pemain Cerezo Osaka tersebut. Kagawa bahkan hanya bermain 20 menit saja di bawah arahan Van Gaal yaitu saat United dihancurkan secara memalukan oleh MK Dons. Itulah pertandingan terakhir Kagawa bersama Setan Merah sebelum dijual kembali ke Borussia Dortmund.

Tulisan ini untuk merayakan Ulang Tahun Shinji Kagawa tepat pada 17 Maret ini.

Otanjoubi Omedetou, Shinji!