Old Trafford tidak seramai biasanya pada Kamis malam, 8 Maret 2012. Penonton yang hadir hanya 59.625 orang. Angka ini menjadi jumlah tersedikit kedua sepanjang musim tersebut. Bermain di Europa League seolah menjadi alasan bagi para penonton untuk tidak datang ke teater impian. Apalagi lawannya berasal dari Basque.

Ketika itu, United terlempar ke Europa League karena hanya finis di posisi ketiga grup di Liga Champions. Beruntung mereka sanggup melewati hadangan Ajax pada babak 32 besar dengan agregat 3-2 yang membuat Ferguson optimis bisa meraih gelar yang saat itu belum pernah diraih United. Athletic Bilbao dari Basque menjadi lawan berikutnya pada babak 16 besar.

Akan tetapi, United justru tampil di luar standar. Sempat unggul melalui Chicharito, gawang David De Gea justru dengan mudahnya dibobol tiga kali. Sebaliknya, United tidak sanggup menguasai lini tengah yang begitu dominan dikuasai Athletic berkat permainan cemerlang seorang Ander Herrera. Pada leg kedua, Ferguson tidak mau timnya didikte dengan mudah oleh Herrera. Ia kemudian memainkan Park Ji Sung dengan tugas utama mengikuti pergerakan Herrera.

“Pada leg kedua, Ferguson menempatkan satu pemain khusus untuk menjaga saya yaitu Park (Ji Sung). Saya berterima kasih kepada Ferguson karena itu menandakan kalau dia menyadari peran penting saya” tuturnya seperti dilansir FourFourTwo edisi Februari 2014.

Itulah kali pertama Sir Alex merasa tertarik untuk mendatangkan Herrera ke dalam skuatnya. Penampilannya sebagai deep lying playmaker di Bilbao membuat Ferguson tergoda untuk menjadikannya sebagai pengganti Paul Scholes ataupun Michael Carrick yang sudah kepala tiga.

“Herrera bermain melawan kami untuk Bilbao di Europa League beberapa tahun lalu. Dia adalah pemain bertalenta dan kami memantau dia beberapa kali. Dia sangat atletis, agresif, dan pandai dalam menjelajah seluruh lapangan,” tutur Fergie dilansir Express.

Akan tetapi, negosiasi kepada Bilbao baru dilakukan pada musim panas 2013 alias ketika Fergie (dan David Gill) sudah pensiun dari United. Ia pun mewariskan tugas untuk merekrut Herrera kepada David Moyes dan Ed Woodward yang masuk menggantikan kedua nama tenar tersebut.

Sayangnya, negosiasi kepada pemain asli Basque gagal karena United hanya ingin merekrutnya dengan nilai 23 juta paun. Sedangkan Bilbao hanya ingin Herrera keluar dengan menebus buy out clause si pemain yang mencapai angka 29 juta paun. Bilbao belum siap kehilangan Herrera karena masih kesulitan mencari pengganti yang harus sama-sama berasal dari Basque.

Baca juga: Menanti Kontrak Baru Ander Herrera

“Nama Ander baru dimasukkan beberapa hari sebelum transfer selesai. Dalam waktu singkat kami harus cepat menilai kualitas si pemain. Kami bertemu dengan Presiden Bilbao dan menawar Herrera. Tapi dia menjawab dengan halus ‘tidak’ kecuali jika kami mau menebus klausulnya. Tapi kami tidak bisa melakukannya karena menurut kami kualitas Herrera masih jauh dibawah buy out clause nya,” tutur Woodward.

United akhirnya baru berjodoh dengan Herrera pada 2014. Moyes sudah digantikan Van Gaal sementara Ed Woodward memulai pergerakan masifnya di bursa transfer. Herrera menjadi pemain pertama yang direkrut United bersama Luke Shaw. Siapa yang menyangkan kalau Herrera sendiri yang mengaktifkan buy out clause nya sendiri demi bisa berseragam United.

“Sulit memang meninggalkan Bilbao tapi ini adalah kesempatan saya untuk maju dan saya senang dan bangga bisa berada di sini. Saya berjanji akan menjadi pemain profesional yang bagus dan bekerja keras,” tuturnya kepada Inside United.

Baca juga: Steve Nicol: Fred Lebih Baik dari Fellaini dan Herrera

Dalam empat musim terakhir, Herrera sebenarnya mengalami masa-masa yang sulit. Ia tidak pernah menancapkan kukunya sebagai pemain reguler layaknya David De Gea atau Paul Pogba yang selalu mendapat kesempatan bermain. Tidak jarang, dalam satu musim setengah dari jumlah penampilannya dimulai dari bangku cadangan.

Tidak hanya itu, posisi Herrera juga kerap terganggu oleh derasnya para gelandang yang selalu hadir dalam bursa transfer United setiap musimnya. Sebut saja Morgan Schneiderlin, Bastian Schweinsteiger, Paul Pogba, Nemanja Matic, hingga yang terbaru Fred dan Andreas Pereira. Meski begitu, nama Herrera masih menjadi andalan hingga sekarang.

Baca juga: Fred Datang, Herrera Tak Perlu Risau

Herrera menjadi sosok yang loyal untuk terus bertahan bersama United. Jarang terdengar berita kalau dia ngambek ingin pindah mengingat Barcelona dan Athletic Bilbao terus memantau dirinya dan menjanjikan tempat utama. Dirinya pun nampak mulai nyaman bersama Setan Merah.

“Kalau Anda terus berusaha keras dan menghormati pemain yang bermain di lapangan maka Anda akan selalu menghargai apa yang akan diberikan pelatih kepada Anda. Entah 5, 10, atau 30 menit, maka sepakbola akan berjalan adil untuk Anda,” tuturnya.

Baca juga: MU Main Buruk di Pramusim, Herrera Janji Lebih Baik di Premier League

Herrera bisa dikatakan sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki United. Selain kapabillitasnya di lini tengah, ia juga kerap mencetak gol-gol penting. Musim pertamanya saja, ia berada di peringkat keempat pencetak gol terbanyak klub setelah Rooney, Van Persie, dan Juan Mata.

Tidak hanya itu, karakternya di dalam maupun di luar lapangan membuat dirinya mudah disukai para pendukung Setan Merah. Ketika bertanding, ia akan menjadi sosok yang serius dan tidak pernah kompromi untuk melakukan tekel-tekel keras. Sementara di luar lapangan, ia akan menjadi sosok Herrera yang ramah dengan senyum yang selalu mengembang di bibirnya.

Feliz Cumpleanos Ander Herrera