Pada 1955, sejarah baru tercipta di sepakbola Eropa. Saat itu, European Cup atau yang sekarang bernama UEFA Champions League digelar untuk pertama kalinya. Ajang ini pada awalnya begitu spesial karena hanya diperuntukkan kepada kesebelasan yang menjadi juara di kompetisi liga. Namun, Inggris menolak untuk ambil bagian pada edisi pertamanya.

Chelsea, selaku juara liga Inggris musim 1954/1955 menolak untuk ikut ambil bagian. FA merasa turnamen yang digagas Gabriel Hanot tersebut hanya menjadi pengganggu jadwal liga mereka. Inggris akhirnya tanpa wakil dalam ajang yang dimenangi oleh Real Madrid tersebut.

Inggris akhirnya baru mengirimkan wakil mereka ke ajang Liga Champions semusim berselang. Keberhasilan memenangi Divisi Satu 1955/56 membuat Manchester United menjadi tim Inggris pertama yang bertanding di kompetisi Eropa. FA yang mencoba melarang United seperti apa yang mereka lakukan kepada Chelsea tidak digubris oleh kubu United.

Belum mengenal babak grup membuat Manchester United harus bermain di babak pre eliminasi pertama. Undian mengharuskan United untuk bertandang ke Constant Vanden Stock Stadium yang merupakan markas juara Belgia, Anderlecht pada 12 September 1956. Inilah laga pertama United di kompetisi Eropa.

Bekal United untuk melawan Anderlecht sangat positif. Matt Busby tidak terkalahkan dalam tujuh laga dengan mencatatkan lima menang dan dua hasil imbang. Sayangnya, Manchester United mendapatkan beberapa kendala jelang pertandingan.

The Busby Babes kehilangan Duncan Edwards dan Bobby Charlton yang harus absen karena tugas kemiliteran. Di sisi lain, belum adanya transportasi udara membuat United harus mengarungi laut dan naik kereta api untuk sampai ke Belgia. Hal ini diperparah dengan butanya Busby terhadap kekuatan kesebelasan Belgia tersebut. Sementara tuan rumah hanya kehilangan Jeff Mermans.

“Kejuaraan Eropa adalah hal baru saat itu. Sepakbola saat itu tidak dilaporkan secara baik dan nama klub serta berasal dari mana mereka merupakan hal yang cukup asing bagi telinga para penonton,” tutur Tom Clare, sejarawan yang menyaksikan pertandingan tersebut. “Hal serupa juga terjadi pada para pemain. Mereka baru mengetahui siapa lawan mereka setelah mereka melangkah ke lapangan.”

Dilansir Daily Mail, rasa percaya diri jutru muncul dari kubu United sejak peluit dibunyikan. Mereka langsung unggul pada menit ke-25 melalui top skor mereka, Dennis Viollet. Tuan rumah sebenarnya mempunyai kesempatan untuk menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Martin Lippens. Sayang, sepakannya justru membentur tiang gawang.

Akselerasi David Pegg di sisi sayap menjadi awal dari gol kedua United. Umpan silangnya dari sisi kanan berhasil ditanduk oleh rekan sehati Viollet, Tommy Taylor. Setelah itu, tidak ada gol lagi yang tercipta dan United menang 2-0 dalam debutnya di Eropa. Meski begitu, tidak adanya siaran langsung di Inggris membuat para penggemar United baru bisa mengetahui skor tersebut pada jam 10 malam.

Dua minggu kemudian, United ganti menjamu Anderlecht di Maine Road (Old Trafford belum ada lampu untuk pertandingan malam). Anderlecht yang menyulitkan di laga pertama justru kesulitan mengimbangi permainan mereka. United menang 10-0 dan menjadi salah satu skor terbesar mereka sepanjang sejarah klub.