Ketika masih bernama Newton Heath Lancashire & Yorkshire Railway Football Club, Manchester United pernah berkandang di dua tempat. Namun, cuma di Old Trafford-lah The Red Devils bisa bertahan selama lebih dari 100 tahun dan meraih prestasi yang membanggakan. Orang-orang pun menyebut Old Trafford sebagai “Theatre of Dreams” atau Teater Impian. Faktanya, sebutan ini memang sudah melekat sejak Old Trafford pertama kali dibangun.

Ketika itu, Newton Heath yang berkostum hijau-emas, mayoritas para pemainnya adalah pekerja di jawatan kereta api. Agar praktis, mereka mencari lapangan yang dekat dengan tempat kerja mereka. Dipilihlah North Road karena jaraknya yang dekat, meski tak begitu cocok buat sepakbola.

North Road kala itu hanyalah lapangan berlumpur yang banyak kerikil. Kala itu, North Road bisa menampung 12 ribu suporter. Kompetisi Football League baru dibentuk pada 1888. Namun, Newton Heath belum siap untuk mengikuti kompetisi, karena meskipun punya pemain profesional, tapi mereka belum punya lapangan yang juga profesional.

Newton Heath kemudian membeli dua tribun dengan uang yang mereka kumpulkan susah payah. Namun, mereka mengalami masalah finansial karena pihak Kereta Api enggan memberikan uang untuk mereka. Bahkan, pemilik North Road, Manchester Cathedral, tak begitu suka karena klub menarik bayaran untuk menyaksikan pertandingan. Hal ini diperparah ketika di musim pertamanya di Football League mereka berakhir sebagai juru kunci. Lebih sialnya lagi, mereka diminta untuk segera pindah dari Newton Heath.

Dari utara Manchester, Newton Heath kemudian pindah ke Clayton di Bank Street. Mereka sudah membangun dua tribun sebelum musim dimulai dan dua lagi tiga pekan setelah musim bergulir. Bank Street secara bangunan memang bagus, tapi lapangan mereka hanya sedikit lebih baik dari North Road. Bahkan, lingkungan di sekitar Bank Street yang dipenuhi pabrik membuat Walsall Town Swifts mengeluarkan komplain resmi pada Football League.

Meskipun demikian, Newton Heath tetap melakukan ekspansi terhadap Bank Street dan meningkatkan kapasitasnya hingga 50 ribu kursi. Namun, ekspansi ini menghadirkan biaya yang tinggi. Beban dari pembangunan stadion ditambah dengan peningkatan biaya gaji dari para pemain profesional yang membuat klub hampir bankrut.

Angin segar hadir pada 1902. Brewer lokal, John Henry Davies, hadir sebagai penyelamat dengan berinvestasi di klub. Sebagai pria yang ambisius dan ingin kesuksesan segera digapai, dia pun langsung membuat perubahan. Yang paling utama adalah mengubah nama klub menjadi Manchester United dan mengganti warna jersey menjadi merah-putih.

Pada 1906, United promosi ke Divisi Satu. Dua tahun kemudian, mereka meraih gelar juara liga pertama mereka.

Utara, Timur, ke Selatan

Pada 1909 setelah memenangi Piala FA, Davies memutuskan kalau Bank Street terlalu terbatas dan tak bisa diekspansi sesuai keinginannya. Dia mencari ke seluruh penjuru Manchester dan menemukan tempat di Bridgewater Canal di Old Trafford. Davies pun menjual Bank Street ke Manchester Corporation untuk disewa kembali sembari menunggu stadion baru selesai dibangun.

Manchester United baru pindah ke Old Trafford pada Februari 1910.”Sebagai tambahan, sebelum mereka pindah ke Old Trafford, kepindahan itu tepat waktu dalam hal keselamatan. Setelah tim meninggalkan Bank Street, sebuah petir menyambar atap stadion dan melemparkannya ke rumah yang ada di depannya,” tulis BBC.

Dari dua kandang yang pernah digunakan Manchester United, menjadi jelas mengapa Old Trafford disebut sebagai Teater Impian. Karena itu adalah tempat yang memang secara harfiah dimimpikan sejak lama oleh Manchester United. Dan kini, Old Trafford bukan cuma menjadi mimpi penggemar Manchester United, tapi juga menjadi salah satu stadion terbaik di dunia.