Pada awal Agustus 2016, Gareth Bale tak lagi menjadi pemain termahal dunia usai Paul Pogba didatangkan kembali oleh Manchester United dengan mahar 105 juta euro. Transfer tersebut mengundang cukup banyak kritikan melihat posisi Pogba sebagai seorang gelandang tengah dan tidak seharusnya ditebus dengan harga selangit. Namun, Pogba menjalani musim yang baik bersama United meskipun berbagai kritikan muncul. Penyedia statistik sepakbola, Whoscored memberinya rating 7,72 untuk performanya di Premier League (peringkat ketiga) dan 7,74 untuk penampilannya di Europa League (peringkat kedua).

Pertandingan kedua United di Premier League menjadi laga debut Pogba. Pada pertandingan melawan Southampton itu, ia sukses tampil apik dan menunjukan kualitasnya. Whoscored memberinya rating 8,85 (terbesar di pertandingan) dengan berbagai kontribusi yang ia berikan. Pogba mencatatkan dua umpan kunci, sembilan dribel, satu tekel, dan empat intersep. Catatan tersebut membuktikan kualitas Pogba sebagai gelandang yang kontributif bagi sektor penyerangan maupun pertahanan.

Pogba sebenarnya selalu tampil apik pada setiap pertandingan United, namun ia memang belum bisa memberikan kontribusi langsung dalam bentuk gol maupun asis. Hal tersebut memunculkan berbagai kritik yang menganggap Pogba keberatan akan label pemain termahal dunia. Pogba memang mengemban peran yang berbeda dan membuat kontribusinya dalam gol dan asis berkurang.

Pemain berusia 23 tahun itu mencetak gol pertamanya pada pertandingan melawan Leicester di akhir September. Pada pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 4-1 bagi United itu, Pogba mencatatkan rating 8,57. Ia kemudian berhasil mencetak dua gol kala United berhadapan dengan Fenerbache tiga minggu berselang.

Ia terus meredam berbagai kritikan dengan performa apik pada bulan November dan Desember. Bermain di 12 laga pada periode itu, Pobga menjadi man of the match sebanyak empat kali dan mencetak tiga gol serta empat asis.

Pada periode itu, pertandingan tandang melawan Crystal Palace dapat dikatakan menjadi penampilan terbaik Pogba musim ini. Ia mencatatkan rating sebesar 9,42. Kontribusinya pun tidak main-main, raihan empat tembakan (satu di antaranya menjadi gol), empat umpan kunci (satu di antaranya menjadi asis), empat dribel, dan enam kali memenangkan duel udara menjadi buktinya. Pogba juga merajai lapangan tengah pada pertandingan itu dengan 92 umpan yang ia buat (terbanyak di pertandingan).

Namun performa Pogba memang sedikit menurun pada awal 2017. Hingga bulan April, ia hanya sekali menjadi man of the match dan hanya menorehkan satu gol dan satu asis. Tapi performa brilian Pogba kembali pada saat yang tepat. Pada tanggal 20 April, United berhadapan dengan Anderlecht di leg kedua perempat final Europa League.

Pertandingan tersebut sangat penting bagi United karena Jose Mourinho menyatakan bahwa dirinya lebih mementingkan Europa League ketimbang finis di posisi empat besar. United sendiri membutuhkan kemenangan mengingat mereka hanya meraih hasil imbang 1-1 di leg pertama. Anderlecht pun memberikan perlawanan sengit dan memaksa United bermain hingga perpanjangan waktu.

Meski tidak mencetak gol maupun asis, namun Pogba sukses menjadi gelandang yang sangat kontributif dalam berbagai aspek. Ia membuat enam sepakan, tiga umpan kunci, dan dua dribel. Dalam sektor pertahanan, Pogba membuat sembilan tekel, empat sapuan, dan tiga intersep. Ia juga memenangkan tujuh duel udara pada pertandingan ini. United akhirnya lolos ke semifinal usai menang 2-1 pada pertandingan yang digelar di Old Trafford ini. Whoscored kembali menobatkan Pogba sebagai man of the match.

Pogba akhirnya kembali mencetak gol atau asis pada pertandingan terakhir Premier League. Berhadapan dengan Crystal Palace di Old Trafford, Pogba bermain sejak menit pertama dan mencetak satu gol serta satu asis. Namun Mourinho memutuskan untuk menggantinya pada pergantian babak guna menjaga agar Pogba tetap fit di pertandingan final Europa League.

Musim 2016/2017 ia akhiri dengan kemenangan atas Ajax Amsterdam yang berbuah trofi Europa League untuk United. Pogba juga sukses mencetak gol pembuka pada menit ke-18. Ia mengakhiri musim dengan rahan sembilan gol dan enam asis dari total 51 pertandingan yang ia jalani.

Bersama United, Pogba menjadi gelandang yang juga berkontribusi pada pertahanan. Ketika di Juventus, ia lebih diberi kreativitas untuk bergerak dan membantu penyerangan. Bersama United, ia cenderung menjadi pemain tengah yang bertugas membagi bola. Di Premier League, ia mencatat 72,6 umpan per pertandingan, naik drastis dibanding musim terakhirnya di Juventus yang hanya mencetak 48,5 umpan per pertandingan. Musim depan, Pogba dipercaya akan terus menunjukan kualitasnya. Ia juga berkembang dan mulai kembali terbiasa dengan sepakbola Inggris.