Perburuan gelandang baru terus dilakukan oleh pelatih Jose Mourinho menjelang akhir musim dan dibukanya kembali jendela transfer pada musim panas 2017 nanti. Sejumlah nama dikabarkan sudah masuk dalam daftar pemain yang diincar manajemen Manchester United. Rumor terbaru menyebut nama Wilfred Ndidi, gelandang anyar yang masih belia milik Leicester City. Midfielder tim nasional Nigeria yang masih berusia 20 tahun itu memang tengah jadi buah bibir di Premier League Inggris saat ini, setelah penampilan ciamiknya mampu menarik perhatian banyak klub raksasa Britania Raya.

United sendiri memang punya masalah pada lini tengahnya, sehingga jadi salah satu yang disorot selama musim 206/2017 ini. Meski Mourinho telah mendatangkan gelandang muda Paul Pogba dari juara bertahan Serie A Italia Juventus dengan label pemain termahal di awal kehadiran dirinya di Old Trafford pada pertengahan tahun 2016 lalu, namun tetap saja lini tengah The Red Devils keropos seperti musim-musim sebelumnya. Pogba masih sering lupa saling menutupi dengan Ander Herrera. Sedang Michael Carrick sudah terlalu tua, dan Juan Mata juga punya naluri yang lebih menyerang.

Tak pelak, sejumlah nama gelandang berbakat saat ini mulai mengemuka untuk diboyong ke Theatre of Dreams pada musim panas 2017 nanti. Midfielder milik klub Ligue 1 Prancis AS Monaco, Tiemoue Bakayoko, disebut-sebut sebagai pemain yang sangat diminati Mourinho untuk menambah kekuatan lini tengahnya musim depan. Namun, mantan jenderal lapangan tengah Leicester saat menjuarai Premier League musim 2015/2016 lalu, N’Golo Kante dianggap lebih tepat jadi pilihan utama pelatih asal Portugal tersebut. Seperti itulah penilaian banyak pihak, termasuk beberapa legenda United.

“Jika Anda mengatakan kepada saya pemain mana yang saya inginkan untuk melihatnya di United, pemain itu adalah Kante,” ungkap Gary Neville beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari Daily Star.

“Kante selalu mengejar bola. Dia bisa cepat menutup ruang gerak lawan. Dia selalu ingin menguasai bola dan melakukan tekel. Bertahun-tahun saya sering menghadapi lawan seperti dia. Pemain ini selalu menjadi mimpi buruk bagi lawan, karena Anda tidak akan pernah bisa lepas darinya,” tambah Ryan Giggs pula menyebutkan alasan mengapa sosok seperti Kante sangat dibutuhkan oleh United.

Namun, untuk mendapatkan tenaga Kante saat ini tentu hampir tidak mungkin. Pasalnya, gelandang tim nasional Prancis itu baru saja diikat oleh Chelsea pada awal musim. Saat ini, dia pun jadi salah satu pemain andalan pelatih Antonio Conte di lini tengah klub berjuluk The Blues tersebut.

Meski begitu, Mourinho sangat jeli untuk memantau keadaan, dan tentu saja untuk menemukan pengganti yang tepat. Maka, sosok Ndidi yang kemudian muncul. Dia memang disebut-sebut sebagai “The New Kante”, karena di awal kedatangannya memang diproyeksikan untuk menjadi pengganti sang senior.

Tetapi, alasan yang paling masuk akal tentu saja karena performa hebatnya sejak datang ke King Power Stadium pada 5 Januari 2017. Dalam 16 laga yang dijalani Leicester di semua kompetisi sejak awal tahun ini, Ndidi diturunkan dalam 14 pertandingan. Dia hanya absen dalam dua laga Piala FA, saat menghadapi klub-klub lemah. Tak hanya itu, gelandang kelahiran 16 Desember 1996 itu juga selalu dimainkan sebagai starter dan bermain penuh; kecuali dalam laga terakhir di Premier League kontra Sunderland, Rabu (5/4/2017) dini hari WIB, dia ditarik saat laga menyisakan delapan menit.

Permainan Ndidi pun terus mengalami peningkatan sejauh ini. Bahkan, saat menghadapi Stoke City di Premier League pada 1 April 2017 lalu, dia turut menyumbangkan satu gol untuk kemenangan 2-0 timnya; gol pertamanya bersama Leicester di liga domestik. Pada akhir laga, pemain yang bernomor punggung 25 itu pun terpilih sebagai man of the match. Sejauh ini, klub berjuluk The Foxes itu telah mencatatkan lima kemenangan beruntun di Premier League, sejak mendepak pelatih Claudio Ranieri yang dianggap telah gagal mempertahankan performa terbaik timnya usai menjuarai liga musim lalu.

Sebenarnya Ndidi sudah menarik perhatian sejak musim 2015/2016 bersama klub pertamanya, Genk di Liga Belgia. Setelah musim sebelumnya menjalani debut di usia yang baru menginjak 19 tahun, dia langsung jadi pilihan utama musim berikutnya. The Mirror menyebut Arsenal sempat menawarkan kontrak pada musim panas 2016, namun proposal mereka ditolak. Pada akhirnya, Ndidi bergabung ke Leicester di musim dingin. Sekarang, United pula yang dikabarkan tertarik untuk memiliki bakat besarnya. Namun, Setan Merah harus bersaing dengan Arsenal yang masih menginginkan Ndidi.