Raksasa Eredivisie Belanda, Ajax Amsterdam, sudah sejak lama dikenal sebagai salah satu kesebelasan penghasil pemain muda berbakat. Pada musim panas 2018 ini saja, setidaknya ada tiga hingga lima pemain mereka yang diperebutkan oleh sejumlah klub elit Eropa. Skuat mereka memang dipenuhi oleh para wonderkid dengan bakat besar. Pemain yang paling banyak menyita perhatian publik sepak bola dunia tentu saja winger Justin Kluivert dan penyerang Kasper Dolberg. Keduanya belum lagi genap berusia 20 tahun, namun tanda tangannya sudah diburu oleh banyak klub besar.

Selain itu, ada pula nama Matthijs de Ligt, bek yang kini masih berusia 18 tahun. Sama seperti kedua rekannya, pemuda yang satu ini, meski bermain di lini belakang, ternyata juga telah menghipnotis banyak klub raksasa Eropa, sehingga berebut untuk mendapatkan tanda tangan sang bintang. Mulai dari tiga jawara, Barcelona di La Liga Spanyol, Bayern Muenchen di Bundesliga Jerman, dan Juventus di Serie A Italia, hingga penghuni papan atas Premier League Inggris termasuk Manchester United dan rival sekota yang juga juara musim lalu Manchester City, serta Arsenal dan Tottenham Hotspur.

De Ligt sendiri baru-baru ini mengaku merasa tersanjung dan sangat terhormat mendapati dirinya ditaksir banyak klub raksasa Eropa. Namun, dia menegaskan sama sekali belum bertemu dengan satu pun klub peminat tersebut. “Saya belum menjalin hubungan dengan tim mana pun,” tegas De Ligt kepada media Italia Tutto Mercato Web. Pemain kelahiran Leiderdorp, Belanda, 12 Agustus 1999 itu pun menekankan bahwa keberadaannya di Negeri Pizza tersebut beberapa waktu lalu tidak ada hubungannya dengan salah satu klub peminat; selain hanya karena membela tim nasional Belanda.

“Saya di sini bersama tim nasional, fokus dengan mereka. Tentu, sebuah kehormatan bisa dikaitkan dengan banyak klub besar, tapi itu tak mengubah saya. Saya hanya perlu untuk terus bermain sebaik mungkin,” lanjut De Ligt ketika diwawancarai usai laga persahabatan kontra Italia, 4 Juni 2018 lalu.

Sang wonderkid pun mengatakan lagi bahwa dia selalu berusaha untuk berkonsentrasi meningkatkan performanya. “Saya harap, saya bisa berkembang semaksimal mungkin dan itulah kenapa sungguh penting bermain setiap pekan di level tertinggi,” ucap pemilik nomor punggung ‘4’ di Ajax tersebut.

De Ligt sendiri saat ini mengaku masih kesulitan untuk menentukan pilihan di antara para raksasa Eropa yang meminatinya. Namun meski demikian, menariknya, dari sekian banyak klub besar yang saat ini tengah mengincarnya itu, sepertinya De Ligt hanya mempertimbangkan tiga klub saja. Lalu, klub mana sajakah itu?

“Siapa yang akan saya pilih antara Juventus, Barcelona dan United? Ini sulit. Mereka semua adalah tim-tim yang fantastis. Kami harus memikirkannya, memahami apa langkah terbaik yang harus diputuskan. Sekarang ini saya tidak tahu. Saya sedang liburan,” pungkas De Ligt.

Meski begitu, bukan tidak mungkin dia akan segera mengambil keputusan dan meninggalkan Johan Cruyff Arena, markas Ajax pada musim panas 2018 ini. Seperti dilaporkan oleh media Belanda, De Telegraaf pada awal Mei 2018 lalu, perwakilan De Ligt Barry Hulshoff, dengan didampingi agen Mino Raiola telah menghadap manajemen klub untuk mengutarakan keinginan berganti klub. Kontraknya sendiri memang masih berlaku hingga Juni 2021. Namun, De Ligt tentu bisa hengkang kapan saja, jika ada klub yang berani menebus harganya yang ditaksir laman Transfermarkt sekitar 36 juta paun.

Tetapi, untuk mewujudkan kepindahan De Ligt, termasuk ke Old Trafford, bukanlah sesuatu hal yang gampang dilakukan. Mengingat, dia telah menjadi bagian integral skuat Ajax di musim lalu. Posisinya praktis sudah tidak tergantikan sebagai bek tengah andalan pasukan Erik ten Hag.

Padahal di musim 2016/2017 lalu, dia masih membela tim muda Ajax yang bermain kompetisi level dua, Eerste Divisie, setelah promosi dari tim akademi yang dihuninya sejak 2008. Barulah pada September 2017 De Ligt menjalani debut senior, hingga mengantarkan Ajax ke final Liga Europa, sebelum dikalahkan United.

Kini, kematangan yang melampaui usianya telah membawa De Ligt menjadi bintang baru yang siap bersinar semakin terang di musim-musim yang akan datang. Bahkan, musim lalu dia telah dipercaya sebagai wakil kapten tim.

Penampilan impresifnya sepanjang musim lalu dalam 39 laga dengan tiga gol dan tiga assist di semua ajang; meski gagal membawa Ajax jadi juara, juga telah mengantarkan De Ligt duduk di peringkat dua pemain muda terbaik dunia dalam penghargaan Goal 2018 NxGn, di bawah rekan setimnya, Kluivert. Sementara di domestik, dia terpilih sebagai pemain muda terbaik.