Beberapa hari ini, Manchester United dikabarkan sedang memantau pemain muda milik Lyon, Lucas Tousart. Para scout United kepincut melihat pemuda 19 tahun tersebut ketika Los Leones mengalahkan AS Roma di leg pertama babak 16 besar Europa League. Dalam pertandingan itu Lyon menang dengan skor 4-2. Tousart sendiri berposisi sebagai gelandang bertahan.

Yang membuat kepincut para para pencari bakat Setan Merah adalah kemampuan Tousart dalam menggagalkan serangan lawan. Tak ayal dirinya pun disebut-sebut sebagai titisan dari legenda Les Bleus, Didier Deschamps. Jika kita bernostalgia di saat Deschamps masih bermain, mantan kapten tim nasional Prancis ini unggul dalam menyerang dan bertahan. Selain itu ia juga memiliki kerja sama yang bagus, stamina serta kemampuan mendistribusi bola. Beberapa aspek tersebut juga dimiliki oleh Tousart.

Kelebihan Tousart ini diakui oleh jurnalis majalah terkenal French Football, Rich Allen. Allen mengungkapkan bahwa meski Tousart baru berusia 19 tahun namun di masa depan ia akan menjadi tulang punggung bagi klub yang dimiliki Jean Michel Aulas tersebut.

Di masa kecilnya, Tousart selalu berpindah-pindah tempat dalam menimba sepakbola sebelum akhirnya ia terdampar di akademi Valenciennes. Dua tahun bersama Valenciennes, pemain kelahiran Arras ini langsung mencicipi debut utama bersama Valenciennes di usia 18 tahun dan membawa klub tersebut finis di posisi ke 16 dan bertahan di Ligue 2.

Tousart kemudian hijrah ke Lyon di awal musim 2015/2016. Akan tetapi dia harus menghabiskan musim 2015/2016 lebih banyak bersama kesebelasan reserve Lyon. Pemilik 21 cap bersama timnas Prancis U-19 ini baru merasakan menjadi pilar utama Lyon di musim 2016/2017. Di bawah asuhan Bruno Genesio ia sudah menorehkan 22 penampilan dan mencetak satu gol. Satu golnya tersebut dibuat ketika Lyon melawan Az Alkmaar di 32 besar Europa League musim ini. Dikutip dari Bleacher Report ia tidak menyangka dapat memberikan kontribusi bagi tim utama Lyon.

“Tentu saja (musim lalu) saya bertanya pada diri sendiri. Aku tidak bisa tinggal di sini (Lyon) apabila saya tetap main di tim cadangan. Saat itu saya khawatir bahwa saya akan mundur dan tidak akan bermain sepakbola lagi,” tutur Tousart.

Tidak salah apabila banyak yang menganggap ia sebagai titisan Deschamps. Berkaca dari statistiknya di musim ini ia sudah membuat lima key pass dan memiliki akurasi umpan sebesar 87%. Bahkan meski baru tiga kali tampil di Liga Eropa namun tiga penampilan tersebut dilakukan sejak fase knock out 32 besar. Ia bahkan selalu dimainkan sebagai starter. Selain itu dalam enam pertandingan terakhir lima diantaranya dilalui hingga menit ke 85. Hal itu menunjukkan betapa vital peran dari seorang Tousart.

United bukan satu-satunya klub yang meminati Tousart. Klub Serie A Palermo juga terang-terangan menginginkan jasa pemain yang membawa Prancis juara Euro U19 tahun lalu. Bahkan klub daerah Sissilia tersebut sudah memberikan tawaran sebesar 2,25 juta euro. Banderol Tousart sendiri bahkan baru di kisaran dua hingga tiga juta eruo. Harga yang tergolong murah untuk berlian yang belum terasah sepenuhnya. Namun Tousart belum memikirkan karir selanjutnya.

“Butuh satu tahun bagi saya untuk bisa bermain di tim utama dan sekarang semuanya berjalan baik. Setiap hari saya bekerja keras dalam latihan dan meningkatkan performa saya menjadi lebih baik lagi,” ujar Tousart.

Jika Setan Merah mampu membeli Tousart, maka setidaknya peraih 20 kali gelar liga Inggris ini secara tidak langsung sudah menemukan pengganti seorang Michael Carrick di lini tengah. Akan tetapi perlu diingat juga bahwa tidak sedikit pemain muda yang direkrut United berakhir dengan kegagalan. Sebut saja Nick Powell, Giulermo Varela, Saidy Janko, hingga Andy Kellett.