Pemain sayap milik Genk, Leon Bailey, adalah salah satu bintang muda terpanas di Eropa. Menjelang jendela transfer Januari, Manchester United, dan beberapa klub top sangat terkait dengan pemain muda 19 tahun tersebut.

Berikut adalah lima hal yang perlu diketahui dari “pemain ajaib” asal Jamaika ini:

1. Jalur karir yang tidak biasa

Bailey adalah pemain yang masih muda, tapi ia memiliki banyak petualangan dalam karirnya. Setelah membuat langkah pertamanya di akademi sepak bola Phoenix All Stars di tanah airnya di bawah bimbingan ayah tirinya, Craig Butler, ia tiba di Eropa pada usia 14 tahun. Butler sepenuhnya memahami potensi anaknya dan mencoba  untuk menemukan klub di mana ia bisa mengembangkan diri bersama adiknya Kyle.

Langkah pertama adalah di Austria, di mana Rapid Wien menolak mereka, tetapi klub kota kecil ini membawa Bauley ke tim muda mereka. Selama dua tahun di klub, Bailey mencetak 75 gol hanya dalam 16 pertandingan dan Mike Rosbaud menjelaskan kepada media: “Mereka selalu melakukan perjalanan keliling Eropa untuk melakukan audisi di klub yang lebih besar, dan itulah sebabnya Leon tidak selalu bersama kami. ”

Salah satu klub tersebut adalah Genk, yang mengontrak dia di tahun 2013. Namun sebelum menandatangani kontrak, ternyata status tinggal Bailey di Belgia adalah hal yang ilegal dan kesepakatan harus dibatalkan.

Akhirnya, Bailey menuju ke Slovakia dan bergabung dengan tim muda dari Trencin. Setelah merayakan ulang tahun ke-18 pada tahun 2015, pemain sayap itu akhirnya bisa kembali ke Genk, dimana dia lebih memilih klub Belgia tersebut daripada tawaran Chelsea, Ajax dan Standard Liege. Dalam retrospeksi karirnya, itu adalah pilihan yang tepat. Menanjaknya performa Bailey dirasa sangat cepat dan kini dia menjadi andalan klub Liga Pro Belgia tersebut.

2. Dia adalah pemain serbaguna dan memiliki kecepatan

Sejak melakukan debutnya untuk Genk pada bulan Agustus 2015, Bailey mengesankan banyak pihak dengan kecepatan larinya, keterampilan teknis yang indah dan kemampuan untuk bertahan. Meskipun dia memiliki kekuatan di kaki kiri, ia memiliki kaki kanan yang layak serta mampu bermain di kedua posisi sayap.

Awalnya, pelatih Genk Peter Maes dimaksudkan untuk menggunakan anak muda itu sebagai pemain pengganti, namun Bailey justru menembus starting XI dan konsisten sebagai pemain terbaik di tim tersebut.

“Leon selalu bermian bola dengan hati, tapi selama beberapa bulan terakhir ia menjadi jauh lebih baik tanpa bola,” kata Het Laatste Nieuws Kjell Doms kepada wartawan ESPN FC. “Gerakannya jauh lebih mengesankan sekarang dan dia tidak menunggu bola lagi. Dia bergerak mencari ruang, yang membuatnya jauh lebih berbahaya.”

Doms menambahkan: “Kesadaran Bailey terhadap rekan timnya semakin membaik, namun masih ada jalan panjang yang harus dilewatinya. Kadang-kadang dia tidak melihat pemain di sekelilingnya. Jika dia terus maju dan meningkatkan diri, dia bisa menjadi bintang kelas dunia. ”

3. Dia dijuluki “Mr. Eropa”

Bailey telah membuat penampilan terbaiknya untuk Liga Europa. Dia mencetak 6 gol di liga Belgia musim lalu dan mencetak 2 gol di kompetisi domestik musim ini, tapi sangat produktif di panggung Eropa dengan 7 gol dalam 12 pertandingan.

Pertandingan yang paling berkesan adalah melawan Rapid Wien, klub yang menolak dia saat berusia 13 tahun dan meninggalkan keluarga dengan rasa pahit disana Bailey mencetak gol meskipun Genk kalah dengan skor 3-2. Klub berbasis Belgia akhirnya finish di puncak klasemen grup, unggul dari Athletic Bilbao dan Sassuolo.

“Pertandingan Liga Europa memberi saya motivasi ekstra. Jangan salah paham, saya memperlakukan liga Belgia secara serius, tapi di Eropa saya bisa menunjukkan diri kepada dunia,” pemain asal Jamaika itu menjelaskan.

4. Genk menuntut 20 juta Euro bagi para peminat Bailey

Pada musim panas, Ajax menawarkan 11 juta Euro untuk mendapatkan jasa Bailey, dengan harganya berpotensi naik hingga 15 juta Euro, tapi Genk menuntut 20 juta Euro dan tidak mau bernegosiasi dibawah harga itu.

Klub berbasis Amsterdam itu mungkin bisa membayar sesuai harga yang diminta, tetapi kegagalan untuk lolos ke tahap grup Liga Champions mengakhiri minat mereka. Penampilan Bailey di Eropa menunjukkan bahwa Genk sangat tidak mungkin menurunkan nilai pemain yang telah menandatangani kontrak hingga Juni 2020.

Bahkan, mereka agak enggan untuk menjual Bailey pada bulan Januari, tapi Butler mungkin ingin melihat anaknya itu pindah ke klub lebih besar secepat mungkin.

5.Dia sangat ambisius

Bailey belum menyembunyikan ambisinya untuk menjadi pemain top dan ingin mewakili tim nasional Belgia. Pemain sayap itu memainkan satu pertandingan untuk Jamaika U-23 pada tahun 2015, namun ia tidak ingin melanjutkan karir di tanah airnya.

“Ada banyak tekanan dari Jamaika, tapi saya tidak melihat masa depan di sana,” katanya Bailey. “Saya ingin bermain di turnamen besar melawan banyak pemain top, dan dengan segala hormat saya tidak melihat itu akan terjadi di Jamaika dalam waktu dekat.”

Pemain sayap ini juga menegaskan bahwa ia ingin pindah ke klub besar hanya jika ia dijamin waktu bermain yang signifikan.

“Langkah Leon berikutnya adalah sangat penting. Dia perlu bermain secara mingguan dan lebih konsisten. Mudah-mudahan, ia akan membuat keputusan yang tepat yang akan membantu perkembangannya,” Sven Claes dari media Het Belang van Limburg kepada ESPN FC.

Sumber: www.espn.co.uk