Laga Wales melawan Republik Irlandia sedang memasuki menit ke-35 saat seorang bocah berambut gimbal merebut bola dari penguasaan Stephen Ward. Bocah tersebut kemudian menggiring bola dengan cepat sebelum memberi umpan terobosan ke Aaron Ramsey. Pemain Arsenal tersebut kemudian mencetak gol dan membuat keunggulan Wales bertambah menjadi 3-0.

Tahun 2018 memang terasa sangat spesial bagi pemuda yang diketahui bernama Ethan Ampadu tersebut. Di usia yang masih 17 tahun, ia sudah merasakan turnamen resmi antar negara. Hal serupa juga ia raih di level klub. Ampadu mulai mendapat banyak kesempatan dan telah mengumpulkan tujuh pertandingan sepanjang musim lalu.

Ampadu saat ini adalah pemain Chelsea. Ia menjadi penggawa The Blues kelahiran 2000 pertama yang bermain di tim senior pada usia 17 tahun enam hari. Banyak yang menyebut kalau dia adalah salah satu talenta masa depan yang diprediksi akan menjadi pemain hebat. Namun, siapa yang menyangka kalau Ampadu pernah diincar oleh Manchester United ketika masih berusia 12 tahun.

Ferguson mulai tertarik kepada Ampadu saat si pemain masih memperkuat Exeter U13. Ketika itu, Exeter sedang bertandang ke Manchester untuk sebuah turnamen junior. Fergie yang dikenal gemar menonton pertandingan tim akademi kebetulan hadir dalam laga tersebut.

Saat itulah, Fergie tertarik kepada pemain yang ayahnya merupakan mantan pemain Arsenal, Kwame Ampadu. Ia terpesona dengan kemampuan si pemain yang bisa bermain sebagai bek tengah dan gelandang bertahan. Ketika itu juga, ia meminta David Gill untuk menyelesaikan kesepakatan dengan pihak Exeter untuk membawa Ampadu ke akademi United.

“Dalam sebuah kunjungan kami melawan United, beberapa pencari bakat dari seluruh Eropa hadir di sana untuk melihat ia bermain. Ia bisa menjadi seorang bek tengah, gelandang tengah, hingga penyerang tengah. Dia selalu bermain baik meski posisinya selalu berubah-ubah,” tutur Simon Hayward yang merupakan mantan pelatih Exeter kepada Manchester Evening News.

Ferguson bahkan menyebut kalau Ampadu adalah “Pemain yang Tepat” untuk masa depan Manchester United. Mantan manajer Wales, Chris Coleman, bahkan menyebut kalau Ampadu adalah titisan dari Rio Ferdinand yang bisa bermain di segala posisi di lini belakang.

“Gaya bermain, tubuhnya yang atletis, dan pemahamannya dalam membaca permainan, membuat saya yakin dia adalah salah satu yang terbaik untuk kategori pemain muda. Masih banyak jalan untuk melaju seperti Rio Ferdinand, yang tipikal gaya mainnya mirip dengan Ampadu. Saya ingat saat Rio datang pertama kali sebagai gelandang, sebelum ia berubah posisi menjadi bek tengah,” tuturnya.

Sayangnya, Ferguson dan Gill tidak bisa melanjutkan negosiasinya untuk merekrut Ampadu. Keduanya justru memilih meninggalkan United di saat negosiasinya dengan Ampadu belum mencapai kata sepakat. Tidak diketahui juga apakah David Moyes dan Ed Woodward melanjutkan negosiasi tersebut atau tidak. Namun yang pasti, Ampadu kemudian tetap bertahan di Exeter hingga 2017 sebelum pada Juli di tahun yang sama, Chelsea datang dan memberikan kontrak jangka panjang hingga 2020 mendatang.

Menarik untuk menanti apakah kedepannya, United bisa membayar tuntas kegagalannya mendatangkan Ampadu di usia muda dengan mendatangkan si pemain ketika statusnya sudah menjadi pemain bintang atau United akan mendapat pemain yang tipikal permainannya setipe dengan Ampadu dari akademi mereka yang sekarang sedang rajin-rajinnya menelurkan permainan terbaik.

Tulisan ini dibuat karena bertepatan dengan ulang tahun Ethan Ampadu yang pada 14 September ini tepat berusia 18 tahun.