Posisi bek kiri Manchester United memang bukan menjadi fokus utama dalam aktivitas transfer musim panas ini. United saat ini dikabarkan tengah mengejar satu pemain di posisi gelandang tengah. Eric Dier dan Nemanja Matic menjadi pilihan utama. Meski begitu, posisi bek kiri sebenarnya juga cukup mengkhawatirkan.

United memang memiliki Luke Shaw yang beberapa musim lalu digadang-gadang sebagai bek kiri masa depan Inggris. Namun Shaw memiliki masalah dengan cedera dan harus menepi cukup lama. Selain itu, Mourinho juga menginginkan Shaw lebih profesional dan bekerja lebih keras untuk memulihkan cederanya itu. Belakangan ini, Shaw mulai memperlihatkan kerja kerasnya untuk pulih dari cedera namun banyak yang harus ia siapkan untuk kembali ke performa terbaiknya.

Cederanya Shaw membuat Mourinho harus bergantian memainkan Daley Blind dan Matteo Darmian. Keduanya mencatatkan 12 penampilan sebagai bek kiri di Premier League. Namun dengan partisipasi United musim depan di Liga Champions, United tentu saja harus memperkuat sektor tersebut.

Nama Danny Rose kini beberapa kali dihubungkan dengan United. Meski begitu, belum ada kabar resmi mengenai ketertarikan United terhadap Rose. Pemain asal Inggris itu sendiri dipercaya bisa memperkuat skuat United dengan tipikal bek sayap modern pada dirinya.

Peran bek sayap semakin penting dalam sepakbola masa kini. Contohnya adalah beberapa klub yang meraih trofi bergengsi musim lalu, mereka mempercayakan bek sayap sebagai pemain yang sangat melebar guna menambah opsi operan dan memberikan kesempatan bagi penyerang sayap untuk bergerak lebih bebas.

Real Madrid contohnya, kita bisa melihat ketika Madrid menguasai bola, kedua bek sayap melakukan overlap yang cukup tinggi. Dengan skema 4-3-3, hal ini membuat trio BBC di depan bisa fokus mencari ruang dan mecnetak gol. Mereka tak perlu lagi mengisi sektor sayap lapangan karena sudah ada Marcelo dan Dani Carvajal disana. Hal ini membuat kita bisa melihat pergerakan cair dari trio BBC dan sangat membahayakan.

Hal tersebut juga terjadi dengan Chelsea, Juventus, dan AS Monaco. Chelsea memiliki Marcos Alonso dan Victor Moses yang meskipun keduanya tak bisa dianggap sebagai bek sayap kelas dunia, namun mereka memainkan perannay dengan baik. Juventus memiliki Alex Sandro dan Dani Alves yang tangguh dalam penyerangan maupun pertahanan. Begitu pula Monaco, Benjamin Mendy dan Djibril Sidibe mampu menguasai sektor sayap penyerangan Monaco.

Mourinho pun tampak ingin mencoba skema tersebut. Dengan menggunakan bek sayap sebagai pemain melebar dan memberikan penyerang sayap kreativitas lebih untuk mencari ruang. Hal ini terbukti dengan rencana Mourinho yang ingin mengembangkan formasi 3-5-2 untuk United.

Namun permasalahannya adalah kualitas bek kiri yang dimiliki oleh United. Semua bek kiri United, Shaw, Blind, Darmian, hingga Ashley Young dan Marcos Rojo bukan bek sayap yang bisa diandalkan dalam fase penyerangan maupun pertahanan.

Permasalahan tersebut bisa dipecahkan dengan transfer Danny Rose. Pria berusia 27 tahun itu menjadi andalan Tottenham Hotspurs dalam beberapa musim terakhir dan mampu menjadi salah satu bek kiri terbaik di Premier League. Rose bahkan masuk dalam PFA Team of the Year dalam dua musim terakhir.

Secara pertahanan, Danny Rose mampu berkontribusi dengan baik. Ia mencatatkan 2,5 tekel per pertandingan dan 1,3 intersep per pertandingan. Dari aspek serangan, Rose juga dapat diandalkan. Ia memiliki kecepatan diatas rata-rata sehingga mampu menjadi aktor yang memulai serangan balik cepat. Rose juga memiliki kemampuan dribel yang baik untuk seorang bek sayap.

Meski belum ada pergerakan untuk menggaet Rose, namun jika Mourinho merasa ia perlu mendatangkan bek kiri, Danny Rose bisa menjadi opsi. Namun jika memang United tertarik untuk menggaet Rose, tantangan cukup besar menghadang. Sama seperti Dier, Rose juga akan dipertahankan sekuat mungkin oleh CEO Tottenham, Daniel Levy yang terkenal ‘menyebalkan’ dalam negosiasi transfer.