Manchester United merekrut seorang remaja berusia 15 tahun dari akademi Coventry City, klub dari League Two Inggris, kompetisi level keempat di negeri Ratu Elizabeth. Remaja itu bernama Charlie McCann.

Jelas, (mungkin saja) belum satu pun fans Setan Merah yang mengenal namanya tersebut. Namun jangan salah, tidak kalah dari berita kedatangan Romelu Lukaku dan Nemanja Matic ke Old Trafford pada musim panas 2017 ini, McCann pun juga menjadi topik banyak pembicaraan di media massa saat resmi direkrut dan jadi bagian akademi United pada 14 September 2017 waktu setempat.

“#transfers: #mufc telah menandatangani pemain berusia 15 tahun dari Coventry City dan pemain tim nasional Inggris U-16 Charlie McCann. Dia merupakan penggemar United. Nilai kontraknya tidak diungkapkan,” tulis akun Twitter akademi United @AcademyManUtd pada Kamis (14/9/2017) waktu setempat.

Sejak munculnya informasi tersebut, kabar perekrutan McCann pun langsung jadi topik hangat pemberitaan media-media besar di Britania Raya, hingga beberapa hari kemudian. Mulai dari Daily Mail, Daily Star, The Sun, Telegraph, hingga media olahraga Sky Sports ikut memberitakannya.

Lalu, siapa sebenarnya McCann sehingga mampu menarik perhatian United, dan juga media-media di Inggris untuk memberitakannya? Remaja tanggung ini memang masih muda. Namun, The Red Devils tak akan mungkin mengambil keputusan untuk segera merekrutnya di usia yang masih seumur jagung, jika dia memang tak memiliki sesuatu yang menjadi nilai lebih dan sangat istimewa.

Bahkan, McCann pun disebut menjadi pemain paling muda yang mendapatkan ‘kontrak’ bersama akademi United hingga saat ini, seperti dikutip dari media lokal kota Manchester, Manchester Evening News.

McCann sendiri sudah bergabung ke akademi Coventry yang merupakan klub kota kelahirannya, sejak masih berusia tujuh tahun, seperti dilansir Daily Mail. Sejak itulah dia mulai belajar sepakbola secara profesional selama delapan tahun.

Bakat McCann sendiri sebagai seorang gelandang ternyata berkembang sangat pesat. Hingga awal musim panas 2017, dia mendapatkan kesempatan dipanggil memperkuat tim nasional Inggris U-16. Dia menjalani debut saat menghadapi Uruguay, Juli 2017, dan mencetak gol pertamanya untuk Young Lions saat melawan Qatar beberapa hari kemudian.

Bakat besarnya itulah yang kemudian ‘memaksa’ United untuk segera ‘mengamankannya’ sebelum ‘diculik’ oleh klub elit lainnya. Kebetulan pula, tim Setan Merah juga merupakan klub idolanya sejak masih kecil.

Pelatih tim akademi Coventry Richard Stevens meyakini McCann memiliki masa depan sangat cerah. Hal itu sebenarnya sudah terlihat sejak sang bintang muda bermain di klub amatir lokal Brinklow FC; klub keduanya setelah Coventry Sphinx, sebelum dia bergabung ke akademi Coventry. Setidaknya, itulah yang dilihat oleh mantan manajer dan pelatihnya di Brinklow FC, Wayne Pulford.

“Dia sedikit berbeda dengan anak-anak lain. Dia sedikit lebih agresif dan memiliki kemampuan lebih, kurasa. Dia hanya menonjol sedikit lebih dari yang lain,” ceritanya dilansir Coventry Telegraph.

“Dia memenangkan pemain terbaik pada tahun dia bermain untuk tim saya dan selalu menonjol dalam permainan. Mereka semua pemain bagus karena kami punya tim yang bagus, tapi dia punya satu unsur itu – seperti apa, sulit mengatakannya – tapi seperti rasa lapar dan keinginan untuk menang. Semua fokusnya ada pada sepakbola dan Anda bisa menyebutnya sedikit berbeda,” tambah Pulford.

Bahkan, manajer Coventry Mark Robins pun juga ikut mengomentari kepindahan McCann ke United. Kebetulan, dia merupakan jebolan akademi The Red Devils dan pernah membela United pada 1988-1992.

“Ini kesempatan bagus untuknya dan saya berharap yang terbaik baginya. Pada usia tersebut, untuk pergi ke klub lain, dan klub seukuran United, tidak semua orang mendapatkan kesempatan itu, jadi saya hanya menginginkan yang terbaik dan berharap kesuksesannya benar-benar menjadi kenyataan,” ungkap pelatih berusia 47 tahun yang menjadi penyerang saat masih aktif bermain itu.

Mantan pelatih McCann, Stevens yang selama ini membesutnya di tim akademi Coventry pun hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi sang calon bintang.

“Ketika sebuah klub sepakbola besar datang mengetuk pintu, dan itu adalah klub yang didukung Charlie, maka Anda harus membiarkan dia pergi dan mendapatkan kesempatan itu,” ungkapnya dilansir oleh Manchester Evening News.

Tentu saja, ini menjadi keputusan berat baginya, untuk kehilangan bakat besar yang telah diasahnya. Namun, siapapun tidak bisa menghalanginya, karena McCann berhak mendapat kesempatan yang lebih baik.