Nama besar Manchester United ternyata tidak selamanya menjadi garansi bahwa para pemain muda berbakat kelas dunia akan bersedia begitu saja untuk masuk ke Old Trafford. Buktinya, tetap saja ada satu-dua bakat muda yang malah memilih klub lain, meski pun tim Setan Merah sudah memintanya untuk bergabung. Salah satunya adalah winger berbakat berkebangsaan Portugal, Bruma, yang memilih memperkuat RB Leipzig di Bundesliga ketimbang Manchester United.

Tepat pada tanggal 4 Juni 2017 lalu, Bruma resmi menandatangani kontrak bersama tim promosi yang sukses menjadi runner-up Bundesliga musim 2016/2017, RB Leipzig, dengan biaya 12,5 juta euro, atau sekitar 11,2 juta paun.

Bruma meninggalkan klub raksasa Turki, Galatasaray, setelah tampil ciamik sepanjang musim lalu. Padahal, United sudah melakukan pendekatan secara intensif untuk bisa memboyong pemain yang masih berusia 22 tahun itu ke Theatre of Dreams pada musim panas 2017 ini. Namun, nama besar United ternyata tak mampu menyilaukan mata sang bintang muda.

Sebenarnya, Jose Mourinho sudah jatuh cinta kepada skill Bruma sejak menyaksikan aksi apiknya bersama Galatasaray saat menghadapi timnya yang datang bertamu untuk sebuah laga uji coba pada 31 Juli 2016 lalu. Ketika itu, pemain kelahiran 22 Oktober 1994 itu belum genap 22 tahun.

Tak hanya tampil memukau, dia juga sempat menyarangkan satu gol indah ke gawang David De Gea. ESPN melaporkan, sejak itu Mourinho tertarik padanya. Bahkan, kabarnya manajer berkebangsaan Portugal itu sempat menghampiri Bruma dan mengatakan akan terus memantau perkembangannya.

Sebelumnya, pemain bernama lengkap Armindo Tue Na Bangna itu lebih banyak menghabiskan karirnya sebagai pemain pinjaman di beberapa klub, setidaknya selama dua musim dalam empat musim bersama Galatasaray sejak musiam 2013/2014.

Salah satunya, Bruma sempat menjajal La Liga Spanyol bersama Real Sociedad saat ‘disekolahkan’ pada musim 2015/2016. Ternyata performa jebolan akademi Sporting Lisbon yang memulai karir profesional di klub Portugal itu pada musim 2012/2013 lalu tersebut malah meningkat, sehingga Galatasaray mengandalkannya di musim lalu.

Bruma pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan. Pemain kelahiran dan berdarah Guinea-Bissau, negara di Afrika barat, namun sudah berkewarganegaraan Portugal dan membela tim nasional Portugal U-21 itu langsung menjadi bintang dalam skuat Galatasaray pada musim lalu.

Bayangkan saja, posisi Bruma di sisi kiri timnya hampir tidak tergantikan. Dia terus dipercaya bermain sebagai starter dalam 30 pertandingan di liga, serta menyarangkan 11 gol dan mencatatkan enam assist sebagai bukti pentingnya peranan dirinya dalam skuat klub yang berjuluk Avrupa Fatihi tersebut.

Pada pertengahan Mei 2017 lalu, United pun mengirimkan pencari bakat untuk memantau langsung perkembangan sang pemain incaran tersebut. Pencari bakat Setan Merah menyaksikan penampilan Bruma saat Galatasaray tandang ke markas Gaziantepspor dalam pertandingan Super Lig Turki pada Minggu (14/5/2017) malam waktu setempat, seperti dilansir Sporx.

Namun, untuk mendapatkan servis Bruma yang juga sempat ditaksir klub raksasa Belanda PSV Eindhoven, laman Squawka pun menyebut banderolnya mungkin tidak akan kurang dari 25 juta euro, atau sekitar 22,4 juta paun.

Namun, entah mengapa akhirnya Bruma malah pindah ke RB Leipzig dengan biaya yang jauh lebih murah; separuh dari harga yang diprediksikan semula. Bahkan, akhir Mei 2017, ketika Liga Turki masih menyisakan satu laga terakhir, pemain yang pernah meraih penghargaan Silver Shoe Piala Dunia U-20 2013 dan Bronze Boot Piala Eropa U-21 2017 atas ketajamannya itu sudah mencapai kata sepakat dengan manajemen klub barunya tersebut, dilansir oleh Fanatik. Setelah liga berakhir, Bruma langsung terbang ke Jerman dan menandatangani kontrak yang berdurasikan lima tahun.

Ternyata ada sosok seseorang yang membuat Bruma akhirnya memilih pindah ke Bundesliga. Dia adalah mantan penyerang Arsenal Lukas Podolski. Pemain yang juga rekan setimnya di Galatasaray pada musim lalu itu; namun kini baru saja pindah ke Liga Jepang, yang memberikan saran kepada Bruma untuk memilih melanjutkan karir di Bundesliga.

“Lukas bilang kepada saya bahwa saya harus mengamankan kepindahan ini, karena Bundesliga adalah salah satu liga terbaik di dunia dan RB Leipzig adalah klub papan atas,” ungkap Bruma belum lama ini, seperti dilansir Goal Internasional. Kini, United harus mengakui bahwa Premier League Inggris tidak lebih hebat bagi seorang Bruma.