Sudah jelas, Manchester United membutuhkan tambahan amunisi baru di lini tengah timnya untuk musim 2018/2019 mendatang. Kepergian kapten Michael Carrick yang telah memutuskan gantung sepatu meninggalkan lubang di pusat permainan tim Setan Merah. Tak hanya itu, sejumlah gelandang lain juga tengah diterpa rumor panas akan segera angkat kaki dari Old Trafford, mulai dari Marouane Fellaini hingga Paul Pogba. Makanya, jauh-jauh hari sebelum musim 2017/2018 berakhir, manajer Jose Mourinho sudah menegaskan akan berburu gelandang anyar sebagai calon pengganti.

Sejumlah gelandang papan atas dan bakat muda pun telah dikaitkan dengan tim Manchester merah sepanjang musim ini. Salah satunya adalah Adrien Rabiot, gelandang bertahan andalan klub jawara Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). Media-media di Inggris memang sudah lama melaporkan rumor ketertarikan United pada pemain yang masih berusia 23 tahun tersebut, selain juga beberapa klub raksasa Eropa lainnya. Menariknya, Rabiot sendiri pun mengeluarkan pernyataan yang seakan-akan memberi peluang bagi para peminat untuk mengangkutnya dari Parc des Princes, markas PSG.

“Apakah saya akan tetap berada di Paris pada musim 2018/2019 mendatang? Saya tidak tahu. Kita akan melihatnya nanti,” ungkap Rabiot yang dapat memancing spekulasi baru soal masa depannya bersama klub berjuluk Les Parisien tersebut, seperti dilansir Goal Internasional.

Namun, pada akhir komentarnya, dia tetap menegaskan tidak akan menanggapi isu-isu apapun saat ini. “Namun untuk saat ini, saya hanya ingin menikmati momen dan trofi yang sudah saya menangkan bersama PSG,” tambah pemain kelahiran Saint-Maurice, Prancis, 3 April 1995 itu langsung menutup pernyataannya.

Komentar ini tentu saja bisa mengindikasikan banyak kemungkinan soal posisi Rabiot di Paris. Meski yang paling jelas tentu saja menjadi sebuah kabar yang menggembirakan bagi klub-klub peminatnya, termasuk tim Setan Merah.

Menariknya, pemain dengan jersey bernomor punggung ‘25’ itu sendiri menjadi salah satu kunci kesuksesan PSG saat kembali meraih treble winners domestik. Ia meraih trofi Ligue 1, Coupe de France dan Coupe de la Ligue pada musim 2017/2018, seperti musim 2014/2015 dan 2015/2016; bersama dua penyerang anyar Neymar dan Kylian Mbappe yang jadi bintang tim.

Sepanjang musim 2017/2018 ini, Rabiot hampir selalu jadi pilihan utama pelatih Unai Emery, yang kini sudah menyeberang ke Arsenal. Dia mencatatkan 49 penampilan di semua kompetisi dengan koleksi lima gol dan tujuh assist.

Di liga domestik, sang gelandang bertahan hanya melewatkan enam laga dan enam kali turun sebagai pengganti dari total 38 pertandingan. Sedangkan di Liga Champions dia selalu bermain sebagai starter sejak fase grup. Sayang, Rabiot gagal membawa PSG mencatatkan prestasi lebih tinggi di kompetisi elit Eropa itu, setelah ditundukkan Real Madrid di babak 16 besar.

Rabiot sendiri sudah enam musim berseragam PSG. Dia masuk ke akademi pada 2010, ketika masih berusia 15 tahun. Sebelumnya, pemain setinggi 1,88 meter tersebut sempat pula menimba ilmu di akademi Manchester City selama beberapa bulan pada 2008, selain klub-klub lokal lainnya sejak usia enam tahun. Setelah dua tahun di akademi PSG, Rabiot akhirnya mendapat kontrak profesional pada awal musim 2012/2013, saat dilatih Carlo Ancelotti. Dia diikat kontrak selama tiga tahun dan sempat membuat sembilan penampilan di paruh pertama musim itu, sebelum dipinjamkan ke Toulouse FC.

Musim berikutnya, saat berusia 18 tahun, Rabiot mulai diberi kepercayaan bermain secara reguler. Sejak itu, dia mulai menjadi andalan di lini tengah PSG, hingga membukukan total 200 penampilan dengan 22 gol di semua kompetisi.

Rabiot juga turut mempersembahkan 16 trofi domestik bagi tim, termasuk empat gelar juara liga. Performanya bersama klub membuat eks penggawa tim nasional junior Prancis di berbagai level usia itu pun mendapat kesempatan membela tim senior negaranya. Pada 15 November 2016, dia pun membuat debut dalam laga persahabatan kontra Pantai Gading.

Sayangnya, Rabiot malah tidak masuk dalam skuat tim nasional Prancis untuk Piala Dunia 2018 yang dipilih pelatih Didier Deschamps. Oleh karena ditempatkan dalam daftar cadangan, dia pun menolak keputusan pelatih.

“Dia membuat keputusan yang buruk. Dia menghukum dirinya dan menjatuhkan sanksi sendiri,” ucap Presiden French Football Federation (FFF) Noel Le Graet menanggapinya.

Meski begitu, terlepas dari kontroversi yang dibuatnya tersebut, dan tidak masuknya Rabiot dalam skuat Piala Dunia 2018, bakat besarnya tetap saja memikat banyak klub raksasa Eropa, termasuk United.