Kalau ada dua pemain malang di waktu bersamaan, dia adalah Anderson dan Nani. Keduanya didatangkan bersamaan pada musim panas 2007. Sialnya, keduanya diplot menjadi suksesor Cristiano Ronaldo yang mungkin saja pindah sewaktu-waktu.

Nani dan Anderson adalah pasangan pemain sayap Portugal. Nani dibeli dari Sporting, sementara Anderson dari Porto. Keduanya disebut-sebut punya daya jelajah yang tinggi saat menyisir sisi lapangan. Sialnya, daya jelajah itu tertutupi oleh sinar terang kompatriotnya sesama Portugis, Ronaldo. Bahkan, ketika Ronaldo sudah hijrah ke Madrid sekalipun, sulit bagi penggemar untuk tak membandingkan keduanya dengan Ronaldo.

Dalam wawancaranya dengan Manchester Evening News, Anderson mengakui bahwa hidup bersama Ronaldo adalah tentang bekerja keras sepanjang hari. Meskipun demikian, ia memuji bintang Real Madrid ini karena punya waktu untuk semua orang.

“Ia adalah pria yang luar biasa. Dia tidak mengenalku, tapi dia dan Nani membawaku ke rumah mereka seperti layaknya saudaranya sendiri. Dia punya waktu untuk semua orang,” kata Anderson.

Anderson sendiri memenangi 10 trofi di Old Trafford, termasuk empat gelar Premier League dan satu gelar Liga Champions. Anderson lantas hijrah dari The Red Devils pada 2015 dengan bergabung bersama Internacional.

Ada momen lucu di antara keduanya. Kala itu, United menjuarai liga dan tengah melakukan perayaan di ruang ganti. Pertandingan itu juga dikenang sebagai pertandingan terakhir Ronaldo di Manchester United di liga.

Saat beberapa orang sibuk dengan perayaannya masing-masing, Ronaldo merebut mikrofon wartawan dan berlaku seperti halnya pewawancara dari Sky Sports. Ia pun mewawancarai Anderson.

“Aku akan mengawalinya dengan bahasa Portugis,” kata Ronaldo. “Bagaimana menurutmu pertandingan barusan?”

Anderson pun menjawab dalam bahasa Portugis

Ronaldo lantas menerjemahkan jawaban Anderson, “Dia bilang kita bermain bagus hari ini dan kami menyiapkan fokus untuk menghadapi Barcelona.”

Ronaldo melanjutkan pertanyaan, “Kamu sedikit kecewa karena kamu bermain dan cuma menyentuh bola sekali?”

Anderson pun merespons pertanyaan tersebut dengan bahasa Portugal. Namun, Ronaldo langsung menyela, “Tolong jawab dengan bahasa Inggris.”

“Ok,” kata Anderson, kali ini dalam bahasa Inggris. “Aku tak bicara bahasa Inggris, hanya Portugis.”

Anderson yang kini bermain di Brasil bersama Coritiba menegaskan kalau Ronaldo adalah alasan terbesarnya saat ia pergi ke Manchester. Ini pula yang membuatnya menyebut dirinya sebagai Cristiano’s Garcon, atau pelayannya Ronaldo.

“Buatku, bukanlah masalah kalau aku menjadi pelayan Ronado di tim,” kata Anderson kepada Globo Sporte, “Pekerjaanku di United adalah untuk membantu tim dan dengan itu saja aku sudah senang. Aku bahagia buat kesuksesan Ronaldo.

“Aku menganggap pemain Portugal itu merupakan satu dari tiga pemain terbaik di dunia dan bermain bersamanya menghadirkan perasaan unik untuk pemain manapun. Dia punya kualitas untuk memenangi setiap pertandingan. Aku berjanji bisa membantu Ronaldo mencetak banyak gol.”

Ia pun menganggap Ronaldo sebagai pemain terbaik dunia. Ini yang membuatnya pada 2013 silam mendukung Ronaldo untuk meraih penghargaan FIFA Ballon d’Or.

“Ronaldo mencetak gol sepanjang waktu. Dia juga mencetak gol saat membawa Portugal mengalahkan Swedia. Dia pemain yang luar biasa. Kalau Anda punya Ronaldo, maka meraih Ballon d’Or akan terasa mudah. Bagai saya dia adalah pemain terbaik di dunia,” tegas Anderson kepada MUTV.

Ronaldo di Mata Nani

Selain Anderson, Nani juga menganggap bahwa Ronaldo bukanlah sekadar temannya di Manchester United. Nani menganggap Ronaldo juga merupakan mentornya.

“Awalnya aku tinggal di rumahnya bersama Ronaldo dan Anderson,” kata Nani kepada Omnisport pada 2016 silam. “Itu adalah momen yang amat penting buat kami karena kami begitu muda dan dia (Ronaldo) punya semua pengalaman. Dia tahu bagaimana menghadapi segala sesuatu (di Inggris), jalanannya, kamera media, menjalani aturan, karena amat berbeda kalau Inggris dibandingkan dengan Portugal.”

“Dia banyak membantuku dan memberiku banyak saran di sesi latihan. Dia amat penting dan aku amat bahagia karenanya, untuk memiliki rekan dari negaraku sendiri yang memberi kami cukup banyak bantuan agar kami merasa percaya diri,” kata Nani.