Para bintang sepakbola dunia ternyata masih berkarier tak jauh-jauh dari dunia yang membesarkan namanya selama ini, setelah ‘gantung sepatu’ dari lapangan hijau. Kebanyakan dari mereka mencoba peruntungan sebagai pelatih atau manajer tim; selain jadi pengurus atau masuk dalam manajemen mantan klubnya.

Beberapa pelatih tim papan atas saat ini, Zinedine Zidane di Real Madrid atau Pep Guardiola di Manchester City dan Antonio Conte di Chelsea adalah eks pemain bintang di masanya. Manajer Manchester United, Jose Mourinho, pun pernah berkarier sebagai pemain, meski tak sukses.

Kabar terbaru, bek andalan The Red Devils periode 2006-2014, Nemanja Vidic dilaporkan juga tengah menimba ilmu kepelatihan. Lama tak terdengar kabarnya, legenda Serbia itu ternyata saat ini sedang mengikuti kursus kepelatihan di klub raksasa Belanda, Ajax Amsterdam.

Kebetulan klub tersebut kini dipimpin oleh mantan rekan setimnya semasa mengabdi di Old Trafford, kiper legendaris Edwin van der Sar. Pemain berkebangsaan Belanda yang membela United periode 2005-2011 itu memprakarsai program kepelatihan di Ajax dan Vidic tak melewatkan kesempatan untuk menimba ilmu manajerial.

“Menurut saya, Ajax kehilangan talenta-talenta mereka dengan begitu cepat, yang mana demikian dunia sepakbola yang kita dapati sekarang. Ini adalah klub yang Anda ingin sambangi untuk belajar bagaimana segala sesuatunya bekerja. Ini merupakan saat yang tepat bagi saya untuk belajar,” ucap Vidic berkomentar soal kesempatan belajar ilmu kepelatihan di klub berjuluk De Godenzonen itu, seperti dilansir Goal Internasional belum lama ini.

Pria yang baru berusia 36 tahun tersebut mengaku akan fokus mengambil lencana kepelatihan di Belanda, demi peluang merambah dunia manajerial. Namun, ketika ditanya perihal peluang pekerjaan menjadi bagian dari staf kepelatihan Ajax, pemain yang ‘gantung sepatu’ pada Januari 2016 saat masih berusia 34 tahun itu pun menolak berkomentar banyak. Baginya saat ini yang paling penting adalah belajar dan terus belajar, agar suatu saat ini bisa melatih sebuah klub sepakbola profesional.

“Tidak, saya tidak merencanakan apapun yang ingin saya kerjakan. Saya hanya ingin belajar sebanyak mungkin,” pungkas bek yang pernah menjadi kapten tim Setan Merah sejak musim 2010/2011 tersebut, sebelum pindah ke Inter Milan pada Juli 2014 silam.

Sebelum Vidic, sebenarnya sudah ada banyak pemain legendaris United yang juga berkecimpung di dunia kepelatihan. Di antaranya, seperti Gordon Strachan, gelandang United pada era 1980-an yang pernah membesut sejumlah klub Inggris dan tanah kelahirannya, Skotlandia.

Dia sempat membawa Southampton menembus final Piala FA 2002/2003, dan memenangkan enam trofi bersama klub elit Skotlandia Glasgow Celtic selama empat musim hingga 2009. Terakhir kali, Strachan menangani tim nasional Skotlandia, sebelum mengundurkan diri di Oktober 2017 karena gagal ke Piala Dunia 2018.

Kemudian, ada pula duo bek Steve Bruce dan striker Mark Hughes yang menjadi andalan tim Setan Merah pada era 1990-an. Keduanya pun memiliki banyak pengalaman menukangi beberapa klub Britania.

Bruce setidaknya sudah melatih sembilan klub sejak musim 1998/1999, termasuk kini Aston Villa yang berlaga di Championship League, kompetisi level kedua Inggris. Sayang, prestasi terbaik sang bek hanya menembus final Piala FA 2013/2014 bersama Hull City. Begitu pula Hughes, belum pernah meraih trofi sebagai manajer, meski pernah membesut Manchester City musim 2008/2009.

Legenda besar United Sir Bobby Charlton pun pernah mencoba peruntungan di dunia kepelatihan. Saat menjalani sisa kariernya di Preston North End setelah 17 musim gemilang di Old Trafford sejak 1956, dia sempat berperan sebagai pemain sekaligus pelatih. Gelandang United era 1980-an, Bryan Robson juga pernah menukangi Middlesbrough sebagai player-manager. Sayang, keduanya gagal. Kini, ada Ryan Giggs yang baru dipercaya melatih tim nasional Wales dan Nicky Butt yang memimpin akademi The Red Devils, di antara beberapa eks bintang United yang merintis karier sebagai pelatih.

Salah satu legenda United yang terbilang sukses jadi pelatih adalah Laurent Blanc, bek Setan Merah awal 2000-an. Empat tahun setelah pensiun di Old Trafford pada 2003, pemain yang ikut menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 bersama tim nasional Prancis itu memulai karier kepelatihan dengan membesut klub tanah kelahirannya, Bordeaux.

Selama tiga musim, tiga trofi diraih, termasuk juara Ligue 1 Prancis 2008/2009, hingga Blanc dipercaya menangani tim nasional Prancis. Kemudian, dia melanjutkan kesuksesan sebagai pelatih bersama Paris Saint-Germain sejak musim 2013/2014, dan memenangkan 11 trofi hanya dalam tiga musim, termasuk menjuarai Ligue 1 secara beruntun.