Kabar kurang menyenangkan kembali datang dari salah satu mantan pemain Manchester United. Ray Wilkins, salah satu pilar penting Setan Merah di bawah arahan Dave Sexton dan Ron Atkinson, dikabarkan sedang terbaring koma. Ia tengah menjalani masa kritis akibat terkena serangan jantung.

Wilkins sendiri terkena serangan jantung ketika berada di rumahnya pada akhir Maret lalu. Kejadiannya terjadi sesaat dirinya telah tampil di acara pagi, Talksport, bersama mantan pemain United lainnya, Alan Brazil. Pemain yang kini berkepala botak tersebut merasakan sakit di dadanya sebelum terjatuh hingga akhirnya di bawah ke rumah sakit St George.

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa Ray Wilkins saat ini sedang dirawat di rumah sakit St George dan kondisinya sangat kritis. Keluarganya telah meminta privasi pada saat ini, dan kami akan memberikan kondisi terbaru Wilkins setelah mendapatkan izin dari keluarga,” begitulah isi kicauan akun media sosial rumah sakit St George.

Sang istri, Jackie, sangat terpukul atas apa yang diderita oleh suaminya. Ia sendiri begitu takut apakah Wilkins mampu melewati penyakitnya tersebut. Dilansir dari Mirror ia berkomentar, “Kondisinya saat ini tidak bisa dikatakan baik. Dia kritis dan saya sangat takut.”

Memburuknya kondisi Wilkins mengundang simpati dari beberapa klub (baik yang pernah dibela maupun tidak) serta beberapa pemain yang mengenalnya secara pribadi. Sebut saja Frank Lampard dan Didier Drogba. Keduanya mengirimkan doa dan semangat kepada sosok yang saat ini berusia 61 tahun tersebut.

Melegenda di Chelsea, Dapat Piala di United

Nama Ray Wilkins sebenarnya lebih tepat disebut sebagai legenda Chelsea alih-alih United. The Blues adalah klub favorit Wilkins sejak kecil dan mulai menjadi salah satu andalan mereka sejak 1973. Wilkins menghabiskan waktu enam musim di Stamford Bridge dan mencetak 30 gol di kompetisi domestik. Namanya pun dua kali keluar sebagai pemain terbaik Si Biru dan pernah menjadi top skor klub pada musim 1975/1976.

Pada 1979, Wilkins kemudian memutuskan hijrah ke utara Manchester untuk memperkuat Manchester United. Chelsea menerima penawaran United sebesar 800 ribu paun dan mempersilahkan Wilkins untuk pindah mengingat di akhir musim sebelumnya, Chelsea berada di posisi paling belakang dan harus terdegradasi ke divisi dua.

Bersama United, karir Wilkins pun terbilang cerah. Ia bermain sebanyak 160 kali di kompetisi liga dan menjadi pilar penting di lini tengah Setan Merah. Jika di Chelsea, Wilkins tidak memberikan gelar apapun, maka di United ia mampu memberikan satu Piala FA di musim 1982/1983. Ketika itu, United mengalahkan Brighton 4-0 dalam pertandingan ulang setelah sebelumnya bermain 2-2 dimana Wilkins membuat satu gol.

Setelah memberikan Piala FA, Wilkins pun hengkang ke Italia untuk memperkuat AC Milan. Nama Wilkins sebenarnya bukanlah buruan utama Rossonerri saat itu. Mereka lebih tertarik kepada Bryan Robson. Akan tetapi, atas bujukan Martin Edwards yang mengatakan kalau Wilkins juga sehebat Robson dan memiliki harga yang murah, maka mereka pun akihrnya merekrut Wilkins.

Sukses Sebagai Asisten Manajer

Setelah melanglang buana bersama Milan, lalu PSG, Rangers, QPR, serta beberapa klub Inggris dan Skotlandia lainnya, Wilkins kemudian memutuskan pensiun pada 1997. Setelah Gantung Sepatu, ia kemudian menjadi manajer dengan menangani Fulham dan QPR. Akan tetapi, ia gagal memberikan prestasi kepada dua klub London tersebut.

Karier Wilkins justru cemerlang ketika ia menurunkan jabatannya menjadi asisten manajer untuk beberapa klub termasuk Chelsea. Ia menjadi salah satu aktor dibalik keberhasilan mereka meraih Piala FA pada tahun 2000 saat Chelsea masih diasuh Gianluca Vialli. Akan tetapi, prestasi terbesarnya adalah ketika ia menjadi tangan kanan Carlo Ancelotti pada musim 2009/2010 saat Chelsea meraih gelar Premier League ketiganya. Pada tahun 2014, ia kemudian menjadi manajer tim nasional Jordania sebelum kembali ke Inggris dan menjadi asisten Tim Sherwood di Aston Villa.

***

Saat masih menangani timnas Jordania, Wilkins sebenarnya sudah pernah melakukan operasi by pass jantung. Menurut sang istri, pada hari Selasa nanti pihak rumah sakit akan melakukan pemindaian terkait kondisi jantung Wilkins. Barulah setelah proses pemindaian selesai, sang istri akan memberikan perkembangan terbaru terkait kondisi suaminya.

Semoga lekas sembuh, Wilkins!