Express.co.uk

Selain Ole Gunnar Solskjaer, ada satu sosok lama lainnya yang kembali hadir ke kota Manchester. Dia adalah Mike Phelan. Sayangnya, gaung kehadiran pria berusia 56 tahun ini tidak sebesar ketika klub mengumumkan Solskjaer sebagai pelatih sementara. Phelan sendiri kembali ke United sebagai asisten Solskjaer hingga akhir musim nanti.

Masuknya Phelan disebut-sebut sebagai langkah positif yang dilakukan United. Harian Telegraph bahkan menuliskan kalau Phelan adalah kekuatan inti dari Manchester United di sisa musim ketimbang Solskjaer. Eks pelatih Hull City ini bahkan punya peluang untuk dipertahankan jauh lebih besar ketimbang Solskjaer ketika tugasnya sudah selesai.

Kehadiran Phelan adalah upaya dari Manchester United yang ingin membuktikan kalau David Moyes membuat keputusan yang salah di masa lalu. Selepas pensiunnya Sir Alex Ferguson pada 2013, Fergie sebenarnya menitipkan Mike Phelan beserta Rene Meulensteen sebagai pendamping Moyes yang dipilih sebagai penerus. Akan tetapi, Moyes memilih untuk memecat mereka berdua dan lebih percaya kepada asistennya. Banyak yang menganggap kalau salah satu penyebab gagalnya Moyes di United adalah ketika memecat Phelan dan Rene.

“Saya yakin ada hal-hal yang sebenarnya bisa diperbaiki oleh David (Moyes) jika dia punya kesempatan untuk menghidupkan kariernya di Old Trafford. Seperti menjaga Mike Phelan yang sebenarya bisa memberikan panduan yang tidak ternilai untuk tim yang sekarang dipegang oleh Giggs dan Van Gaal,” tutur Ferguson pada 2015 lalu.

Karier Biasa-Biasa Saja Sebagai Pemain

Sebelum diangkat menjadi asisten manajer, Phelan adalah salah satu pemain yang pernah bermain di bawah arahan Ferguson. Ia direkrut dari Norwich pada musim panas 1989 dan langsung mengisi tempat sebagai bek kanan dalam skuad yang dia akhir musim sukses meraih Piala FA. Musim berikutnya, Phelan lebih banyak bermain sebagai pemain sayap dan sukses memberikan gelar Piala Winners yang menjadi trofi Eropa pertama United setelah Liga Champions 1968.

Karier Phelan di United kemudian mandek saat Ferguson mulai memasukkan pemain muda penuh talenta seperti Andrei Kanchelskis, Paul Ince, Ryan Giggs, dan Lee Sharpe. Menit mainnya menjadi berkurang. Ia juga kalah bersaing dengan Paul Parker, bek kanan yang direkrut Ferguson pada 1991. Meski memberikan gelar Premier League, Phelan hanya bermain sebanyak 14 kali dengan enam diantaranya menjadi pemain pengganti.

Selepas membela United, Phelan bermain selama 18 bulan untuk West Bromwich Albion sebelum akhirnya pensiun pada 1995. Ia kemudian kembali ke Norwich City pada bulan Desember untuk menjadi asisten Gary Megson. Selepas Megson dipecat, Phelan kemudian menjadi asisten pelatih di Blackpool dan Stockport County.

Pada 1999, Phelan kembali ke Manchester United untuk menjabat sebagai pelatih tim cadangan selama dua tahun. Barulah pada 2001, ia diangkat oleh Ferguson sebagai pelatih tim utama menemani Ferguson dan Jimmy Ryan yang bertugas sebagai manajer dan asisten manajer. Barulah pada 2008 Ferguson mengangkat Phelan sebagai tangan kanan menggantikan Carlos Queiroz yang menangani timnas Portugal.

Bersinar Sebagai Asisten Sir Alex Ferguson

Kombinasi antara Sir Alex dan Mike Phelan disebut-sebut sebagai salah satu faktor kesuksesan Setan Merah dalam kurun 2006 hingga 2013. United saat itu menjuarai Premier League sebanyak lima kali, memenangi Liga Champions pada 2008, dan menjadi juara di Piala Dunia Antar Klub. Torehan tersebut belum ditambah dengan gelar lain seperti Piala Liga dan Community Shield.

Keberanian Phelan dalam menentang menjadi sikap yang begitu disukai Ferguson. Karena sikapnya tersebut, Ferguson kerap meminta saran darinya apabila ia kebingungan dalam mengambil sebuah keputusan. Saat Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo bentrok di Piala Dunia 2006, Ferguson meminta kedua pemain ini untuk mengadakan wawancara esklusif untuk meluruskan suasana. Akan tetapi, Phelan menolak cara tersebut karena dianggap bisa memperkeruh suasana.

“Saya harus memandu beliau melewatinya dan aku bisa melakukan itu. Hal tersulit bagi seorang manajer adalah untuk mengatakan kepada seorang pemain bahwa mereka tidak akan bermain, meski sudah berlatih keras,” kata Phelan.

Pujian tersebut kemudian dibalas oleh Ferguson. “Mike Phelan itu adalah orang yang jujur. Karyanya layak diberikan nilai ekstra karena dia selalu memberi energi di atas lapangan terutama di sektor pertahanan dan lini tengah,” tutur Ferguson dalam bukunya.

Phelan pula yang mengambil alih tugas Ferguson saat dia memboikot BBC atas pemberitaan yang menimpa keluarganya. Ia akan menggantikan Fergie dan mengambil alih wawancara untuk rekaman Match of the day, salah satu acara highlights sepakbola Inggris paling legendaris. Atas perannya tersebut, tidak sedikit yang menganggap kalau Phelan adalah bos sebenarnya di United ketimbang Ferguson.

Anggapan itu sebenarnya cukup tepat. Lagipula, siapa yang berani meletuskan balon sehingga membuat seisi bangku cadangan, termasuk Ferguson, terkejut kalau bukan Phelan sendiri yang melakukannya.