Setelah muncul banyak spekulasi, akhirnya Nemanja Matic resmi menjadi anggota tim Manchester United. Kubu Old Trafford berhasil meyakinkannya untuk berpindah ke Manchester meskipun ada tawaran yang menarik datang dari Juventus.

Pemain yang pernah menikmati trofi Liga Premier bersama Jose Mourinho ini membuktikan bahwa The Red Devils tidak salah memilih gelandang untuk bersaing merebutkan trofi sebanyak-banyaknya.

Perjalanan Matic untuk sampai ke titik ini tidaklah mulus. Bagaimana lika-liku kehidupan dan karir Matic sejak lahir? Berikut ulasannya.

Masa kecil Nemanja Matic

Nemanja lahir pada tanggal 1 Agustus 1988 di Sabac, Yugoslavia dari pasangan Dragan Matic (ayah) dan Biljana Matic (ibu). Pasangan tersebut menghidupi keluarganya sebagai atlet profesional.

Matic merupakan seorang Macedonia yang dulu bersatu membentuk negara Yugoslavia dan saat ini menjadi Serbia. Bersama dengan adiknya, Matic mewariskan kemampuan seorang olahragawan dari orang tuanya.

Karir remaja Nemanja Matic

Nemanja sangat menyukai sepakbola dan pada usia 5 tahun dia mulai menempa diri bersama klub Vrelo. Pelatih gelandang tersebut saat itu ialah ayahnya sendiri dan jelas berkat didikan sang ayah, Matic memiliki kemampuan lebih dibanding anak-anak lainnya.

Pada usia 10 tahun, orang tua Matic merelakan sang anak untuk mengejar impiannya yang mengharuskannya jauh dari rumah. Tanpa pengaruh dari siapapun, Matic bergabung bersama Obrenovac 1905 pada tahun 1999.

Pada sebuah wawancara sang pemain berkata, “Meninggalkan rumah itu sangat sulit bagi saya, saat itu saya masih berusia 9 tahun. Itu juga merupakan langkah besar bagi saya di Serbia. Akademi baru cukup jauh dari rumah saya sehingga saya tidak bisa pulang setiap akhir minggu dan sebagai anak berusia 9 tahun Anda bisa merasakan sakitnya. Waktu demi waktu berganti, sepakbola menjadi teman saya.”

Setelah itu, Matic sukses mengembangkan karirnya bersama tiga klub berbeda, yakni Red Star Belgrade, Partizan dan Jedinstivo Ub. Dalam kurun waktu delapan tahun, 1997 sampai 2005, dia kerap dianugerahi sebagai pemain terbaik di dalam klub-klub tersebut dan ini adalah awal karir profesionalnya.

Karir profesional Nemanja Matic

Kolubara merupakan salah satu tim unggulan kala itu dan tertarik untuk memiliki talenta seperti Matic lalu merekrut sang pemain. Matic menghabiskan tiga tahun bersama klub tersebut namun kesulitan untuk mempesona mata penonton dengan 16 laga di musim pertamanya.

Pada 2007, Kosice dijadikan tempat singgah Matic selanjutnya dan sangat beruntung sang pelatih menyukai gaya bermainnya dan memberi jam terbang yang cukup bagi sang pemain, yakni 70 penampilan dengan 4 gol dalam dua musim, untuk menarik perhatian tim pencari bakat Chelsea yang sedang berusaha menemukan pengganti Claude Makelele kala itu.

Pada musim panas 2009, dua tahun kontrak bersama The Blues diterima oleh Matic. Perjalanan karirnya di London tidak terlalu mulus mengingat dirinya hanya berperan sebagai cadangan di kebanyakan laga skuat London Biru.

Dia berkata, “Saya masih sangat muda. Posisi yang sama dengan saya saat itu diisi oleh pemain bintang seperti Ballack, Lampard, dan Essien. Sementara itu, saya datang saat masih dalam perawatan cedera. Liga Premier bukanlah tempat yang mudah bagi pemain muda karena kompetisi tersebut keras dan sulit.

Nemanja Matic mengaku senang saat dia mendengar bahwa dirinya akan dipinjamkan ke Vitesse. Di Belanda dirinya bisa mengembangkan dirinya ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Nemanja Matic membuat keputusan besar dengan hengkang ke Benfica. Meskipun dirinya digunakan sebagai bagian dari transfer David Luiz, pria Serbia ini mengaku senang bisa keluar dari London. Pasalnya, sang pemain langsung mendapat tempat di skuat utama tim Portugal tersebut dan tampil dalam 95 pertandingan dengan catatan sembilan gol dalam tiga musim.

Benfica berhasil mendapat posisi di final Europa League dan saat itu lawan yang harus dihadapinya adalah Chelsea. Meskipun timnya kalah tipis dari klub Inggris tersebut, Matic tampil sangat mengesankan melebihi penampilan David Luiz. Momen ini membuat The Blues kembali tertarik untuk merekrutnya dengan menjanjikan sebuah tempat di skuat utama di Stamford Bridge.

Pada tahun 2014, Chelsea mengerahkan £22 juta untuk mendapatkan kembali talenta yang dimiliki seorang Nemanja Matic, sebuah harga yang cukup tinggi mengingat Benfica mendapatkan sang pemain hanya dengan £5 juta saja.

Dalam rentang waktu yang dihabiskan bersama Chelsea untuk yang kedua kalinya, Matic mencatatkan 121 laga di Liga Premier dan menjadi salah satu pemain kunci bagi skuat London tersebut. Nemanja Matic bermain sejak menit pertama sebanyak 30 kali untuk Antonio Conte di musim pertamanya dengan menggeser Cesc Fabregas dari skuat utama dan berduet dengan N’Golo Kante. Bersama Chelsea dia pernah dua kali merasakan bangganya memegang piala Liga Premier.

Kedatangan Tiemoue Bakayoko dari Monaco dan ketertarikan Manchester United membuat kedudukan Matic di Stamford Bridge goyah, begitu bunyi rumor yang beredar saat itu. Akhirnya, rumor tersebut berubah menjadi kenyataan dengan United membuat kesepakatan dengan Chelsea atas Matic yang bernilai sekitar £40 juta dan hal ini berarti bahwa dia akan kembali bekerja sama dengan Jose Mourinho untuk kali kedua.

Sejak bergabung dengan kubu Old Trafford, Matic tampil di semua laga penting yang dilakoni skuat asuhan Mourinho baik dalam kancah Liga Premier maupun Liga Champions dan menjadi pemain kunci bagi tim dalam berkompetisi kembali untuk memerebutkan piala-piala dari semua ajang yang diikutinya.