Tidak mudah bagi Manchester United untuk mendatangkan David De Gea. Bukan karena rumitnya proses transfer, tapi staf kepelatihan punya pertimbangan matang untuk posisi penjaga gawang. Pemain yang terpilih harus bisa melanjutkan kesuksesan Edwin van der Sar yang memutuskan untuk penisun.

Seiring dengan kepindahan Sergio Aguero ke Manchester Biru pada musim panas 2011, Manchester Merah juga akhirnya memutuskan untuk menerbangkan De Gea ke Manchester. Biaya yang dibutuhkan hanya 17,8 juta paun, atau kurang dari setengah harga Ederson ke Manchester City.

Penemuan bakat De Gea sendiri terjadi saat pelatih kiper United, Eric Steele, menemukannya di turnamen Piala Eropa U-17, saat Steele bekerja untuk Manchester City pada 2007. Steele terkesan atas ketenangan, kualitas, dan refleksnya yang luar biasa.

“Tak kurang dari 20 kali kami menyaksikannya. Kami punya pemandu bakat di Eropa yang menyaksikan semua pertandingannya di liga. Aku pun menyaksikan langsung saat menghadapi Barcelona dan Valencia. Buatku, pertandingan tengah pekan membuatku terbang untuk menyaksikan penampilannya,” kata Steele.

Penampilan De Gea kemudian dinilai oleh Kepala Pemandu Bakat United, Jim Lawror. Mereka mempresentasikan semua fakta pada Sir Alex. Lawror pun meminta Sir Alex untuk menyaksikan langsung penampilan De Gea.

“Manajer menyaksikannya beberapa kali. Kami juga menyaksikannya bersama-sama. Mick Phelan menyaksikannya. Rene Meulensteen menyaksikannya. Manajer menyaksikan semua klip dari DVD, membaca semua laporan secara menyeluruh. Faktor umur tidak begitu diperhatikan karena Sir Alex adalah manajer yang memberi kesempatan pada pemain muda,” jelas Steele.

Selain De Gea, ada sejumlah kandidat lain yang masuk radar seperti Joe Hart, Manuel Neuer, Sergi Romero, Hugo Lloris, dan Rui Patricio. Steele sendiri mewajarkan perburuan kiper top ini, “Kalau Anda adalah Manchester United, Anda harus mencari di manapun. Kami mencari para nomor 1 di dunia dan memutuskan untuk mendatangkan David.”

Anda tentu mengingat bagaimana banyak cibiran yang ditujukan pada staf kepelatihan United di awal karier De Gea. Pasalnya, kiper setinggi 192 sentimeter tersebut kerap melakukan blunder. Apalagi media Inggris mencibir karena postur tubuh De Gea yang tak proporsional. Ia lebih mirip Peter Crouch dengan sarung tangan.

Hal ini membuat De Gea mengubah pola dietnya. Dave berada di gym sejak pagi selama tiga kali sepekan. Latihan awalnya lebih kepada membentuk kekuatan tubuhnya. 48 jelang pertandingan, fokus latihan diubah lebih ke kecepatan dan kekuatan.

“Kami melakukan sesi sore dua kali sepekan dan kemudian dia akan belajar bahasa Inggris dan petandingan tengah pekan. Kami harus hati-hati agar tak menyiksanya,” kata Steele.

“Kami belajar Spanyol dan makan-makan bersama selama beberapa pekan. Dia akan bertanya padaku pertanyaan dalam bahasa Inggris dan aku akan bertanya dalam bahasa Spanyol. Dia adalah teman yang baik di ruang ganti. Aku tak bisa menjelaskan padamu seberapa baiknya Chicharito bersamanya,” ungkap Steele.

Namun, kesalahan demi kesalahan tersebut membuat United kalah dari Blackburn dan Basel. Sir Alex pun terpaksa merotasinya dengan Anders Lindegaard.

Soal Adaptasi

Salah satu alasan yang ditenggarai menjadi masalah adalah adaptasi De Gea di Manchester.

“David mengalami dampak choquecrash, saat dia pindah pun dengan orang tuanya. Marivi dan Jose tahu kalau mereka ada di tempat yang berbeda. Mereka punya ikatan kuat baik pada teman dan keluarga dan mereka meninggalkan itu semua saat pindah ke Manchester. Itu adalah dunia yang lain,” ungkap Alvarez.

“Keluarga mereka selalu bilang begini padaku: ‘Emilio bantu kami dengan ini. David punya dua tahun yang hebat. Kini, segalanya tak berjalan lancar. Apa yang bisa kami lakukan?’ Aku menjelaskan kalau itu normal. Ini hanya perbedaan gaya hidup, bahasa, cuaca, makanan, dan klub sebesar Manchester United. Old trafford, Manchester, Sir Alex Ferguson, itu adalah sesuatu yang lain.”

“Saat Anda masih begitu muda, itu amatlah sulit. David meraskan kesendirian, kesepian, sesulit halnya dia merasa tak bisa menjadi kiper yang hebat dan dia tak berada dalam masa terbaik dalam musim pertamanya di United. Meskipun demikian, United menjaganya dengan amat baik. Kini, dia luar biasa. Buatku, dia adalah kiper terbaik di dunia, lebih baik daripada Neuer. Kalau kita mendesain kiper di program komputer, dalam hal tinggi, kecepatan, kelincahan, jangkauan tangan, ukuran tangan, yang keluar akan seperti David De Gea,” kata Alvarez.