Tak dapat dipungkiri bahwa Juan Manuel Mata Garcia adalah salah satu pemain top Eropa dengan segudang prestasi yang ia dapatkan. Jika koleksi trofi atau kemampuannya telah banyak diketahui orang, mungkin fakta-fakta di bawah ini masih belum banyak diketahui.
Seorang Pecinta Tenis
Menjadi seorang pesepakbola bukan berarti harus terus-menerus mengurusi segala hal yang berhubungan dengan sepakbola. Terkadang ada beberapa pemain yang juga memiliki hobi olahraga selain sepakbola, tapi tentu hanya sekedar hobi, tidak ditekuni. Salah satunya Mata. Ia memang dikenal sebagai pemain sepakbola yang gemar dengan olahraga tenis. Selain kerap menonton pertandingan di kompetisi kelas dunia, ia juga tak jarang bermain tenis di waktu senggangnya.
Contohnya adalah pada 2015 lalu ketika ia bersama Ander Herrera dan David de Gea sama-sama menonton kejuaraan Grand Slam. Mereka menyempatkan diri untuk bertemu dengan petenis asal Swiss, Roger Federer. Selain itu, punggawa timnas Spanyol itu juga bertemu dengan Jamie Murray yang juga adalah fans United.
Cepat Mempelajari Sesuatu
Mungkin kepintarannya terlihat di atas lapangan dengan umpan-umpan kreatifnya, namun ternyata Mata juga memiliki tingkat intelejensi yang tinggi di berbagai hal. Mata bisa mempelajari sesuatu dengan cepat. Salah satu contohnya adalah bahasa Inggris yang ia kuasai kurang dari setahun setelah bergabung dengan Chelsea.
Seorang Mahasiswa Marketing dan Sport Sains
Menjadi pesepakbola ternama tidak membuatnya mengesampingkan pendidikan, Mata masih mengejar dua gelar sekaligus yaitu di bidang marketing dan sport sains di Universitas Teknik Madrid. Ia mulai belajar ketika bermain untuk Valencia. Setelah pindah ke London dan kemudian ke Manchester, ia belajar secara online.
“Itu tidak mudah untuk belajar dai Valencia dan sekarang saya di London dan saya berbicara dengan penutor saya lewat email. Saya memiliki paman yang bekerja dalam bidang marketing di sebuah bank dan saya ingin terlibat dalam marketing olahraga atau promosinya,” ujar Mata ketika masih membela Chelsea.
Butuh Tiga Musim Untuk Mencetak Gol dengan Kepala
Postur tubuh 170 cm membuatnya tak tangguh dalam duel udara. Di Liga Primer, ia bahkan membutuhkan waktu tiga tahun untuk mencetak gol lewat sundulan. Setelah tak pernah mencetak gol lewat kepalanya ketika berseragam Chelsea, Mata baru bisa menjebol gawang lawing dengan sundulan ketika Untied berhadapan dengan Norwich City pada 2014 lalu. Bersama Valencia pun ia hanya mencetak lima gol dengan kepala dalam empat musim.
Memiliki Hobi Travelling
Menjadi pesepakbola tentu akan sering bepergian keluar negeri untuk bermai tandang atau menjalani tur pra-musim. Tapi bagi Mata, hal itu belum cukup untuk memenuhi hasratnya sebagai seorang traveller. Di waktu liburan, Mata kerap travelling ke berbagai penjuru dunia.
“Saya bepergian sepanjang tahun dengan sepakbola tapi itu tidak sama. Saya memiliki dua teman yang akan bepergian ke beberapa tempat di Spanyol dan Eropa pada musim panas nanti. Kami akan membawa ransel dan pergi ke suatu tempat. Setelah itu, kami akan pergi ke dua pulau di Yunani,” ungkap Mata pada 2014 silam.
“Ketika masih remaja, saya dan teman saya memenangkan kompetisi radio untuk pergi ke Jerman, Swiss, Austria, dan Liechtenstein. Saya juga senang pergi ke Asia salah satunya adalah Thailand dan Jepang. Saya juga menyukai pantai,” tambahnya.
Pemilik Saham Mantan Klubnya, Real Oviedo
Pada 2012 lalu, klub masa kecil Mata, Real Oviedo mengalami krisis keuangan yang dapat berujung pada kebangkrutan. Bahkan, klub yang sekarang bermain di divisi kedua liga di Spanyol itu meminta fans nya agar membeli sahamnya sebesar 10 euro per lembar. Oviedo membutuhkan setidaknya 2 juta euro untuk bertahan.
Mata, bersama dua pemain ternama Spanyol lainnya yang memulai karir di Oviedo, Michu dan Santi Cazorla, memutuskan untuk membantu Oviedo dengan cara membeli sahamnya agar mantan klubnya itu tidak bangkrut.
“Kami hanya ingin mencoba membantu klub yang pernah kami bela. Saya, Mata, dan Cazorla memutuskan untuk membeli saham klub. Namun, sangat tidak tepat untuk menyebut jumlahnya,” tutur Michu.
