Istilah yang muda harus menghormati yang tua itu bukan tanpa alasan. Karena istilah ini adalah cerminan sebuah timbal balik yang ada di kehidupan nyata. Ibaratnya begini. Jika seorang pemuda, katakanlah junior, menghormati yang senior, maka suatu keberkahan hidup akan menghampiri pemuda tersebut, dan begitu juga sebaliknya.

Ungkapan di atas mungkin bisa dibilang hal yang sempat dialami pemain belakang Manchester United, Marcus Rojo, yang ternyata kariernya banyak diselamatkan oleh mantan pemain United sendiri, Juan Sebastian Veron. Sebelum kariernya itu segemilang sekarang, ia hanyalah pesepakbola lokal Argentia yang bermain di negaranya. Namun akhirnya, kualitasnya sebagai pemain belakang dianggap sangat mempuni, dan inilah yang membuat Veron tertarik untuk membantu kesuksesan kariernya.

Awal dari semua itu terjadi pada 2010, di mana klub Rojo terdahulu, Estudiantes, mampir ke salah satu rumah Veron untuk makan malam. Ketika itu Rojo tidak ikut rombongan timnya, ia ingin pergi dengan mobilnya, namun saat hendak menaiki mobilnya, Veron menghentikannya lalu mengajaknya untuk berbicara sejenak.

“Suatu malam di tahun 2010, seluruh tim Estudiantes mengemudi ke salah satu rumah Veron untuk makan malam tim. Tapi saya tidak ikut rombongan. Saya waktu itu ingin pergi dengan mobil saya untuk berangkat makan malam. Tapi Veron menghentikan saya. Dia berkata ‘Tidak tidak. Ikutlah dengan saya’,” tutur Rojo.

“Pada saat itu, ada pembicaraan tentang saya yang memiliki tawaran untuk meninggalkan Argentina dan bermain di Rusia, dan dia ingin berbicara dengan saya tentang hal itu. Dari situlah saya menganggap Veron sebagai pahlawan. Bahkan dia pahlawan semua orang di Estudiantes. Jadi saya masuk ke mobilnya dan kami berbicara.“

“Sepanjang perjalanan ke rumahnya, kami mengobrol. Dia mengatakan kepada saya bahwa itu adalah kesempatan besar bagi saya untuk tumbuh sebagai pemain, sebagai pribadi, dan sebagai pembelajaran hal-hal baru serta hidup dalam budaya yang berbeda. Dan tanpa ragu itu juga akan membantu keluarga saya. Bermain di Argentina, saya memang bisa membantu keluarga saya, tetapi bermain di luar negeri, pemain Amerika Selatan membuat perbedaan yang lebih besar dan dia membuat saya melihat itu.”

Veron banyak memberikan ‘wasiat’ kepada Rojo dengan mengatakan bahwa semua hal yang dikatakan padanya tidaklah mudah. Karena selama 10 tahun ia bermain di Eropa, Veron selalu merindukan keluarga dan teman-temannya. Namun, itu adalah pengorbanan yang akan membuat Rojo tumbuh sebagai pemain.

Menurut mantan pemain Sportin Lisbon itu, pengalaman Veron sangat berarti baginya. Maka Rojo pun mengikuti saran Veron dan kemudian beranjak pergi ke Rusia. Pada intinya Rojo menganggap bahwa apapun yang dikatakan Veron, itu sangat berarti baginya.

“Dia selalu menjadi teladan bagi saya. Dia adalah pemain terpenting dalam sejarah Estudiantes. Saya adalah penggemar Estudiantes saat masih kecil. Ketika saya masih muda saya lalu melihatnya bermain untuk United, ketika dia bermain di Eropa, dan saya masih ingat melihatnya bermain di pertandingan Liga Champions melawan Real Madrid,” jelas Rojo menceritakan kekagumannya pada Veron.

“Dia membuat gol dan United menang 4-3, jadi itu menurut saya adalah salah satu pertandingan Veron yang sangat menonjol diantara yang saya sering tonton. Sungguh memalukan bahwa segala sesuatunya tidak berjalan baik bagi Veron di United. Akan tetapi pada akhirnya hal itu membuatnya kembali ke Estudiantes, klub di mana semua hal dimulai, untuk menjalani ‘kemesraan’ kedua.”

Pada saat kembalinya Veron ke klub lamanya itu, Rojo sudah menjadi seorang pemain di tim junior U-16. Dan tak terbayangkan bagaimana perasaan Rojo kala itu melihat sang idola sedekat nadinya.

Di sisi lain, kembalinya Veron juga berhasil mengangkat kualitas Estudiantes untuk bisa berjibaku di liga domestik. Bahkan saat itu, klub tersebut selalu duduk di tengah klasemen. Padahal Estudiantes sebenarnya adalah klub biasa di Argentina. Namun ketika Veron tiba, peningkatan dari berbagai aspek dimulai dari level pemain dan staf pelatih, berhasil direvolusi menjadi lebih mempuni.

“Dia merevolusi seluruh klub. Saya mulai berlatih dengan tim utama pertama kali ketika saya berusia 17 atau 18 tahun, dan itu adalah pengalaman yang luar biasa. Sesi pelatihan pertama saya dengan tim utama tidak pernah bisa  saya lupakan. Ditambah lagi, melihat Veron ada di sana, saya cukup bangga dengan perjalanan saya. Saya akhirnya bisa bermain dan berlari di sampingnya, itu luar biasa,” ungkap pemain berusia 28 tahun tersebut.

“Pada intinya, Veron memang luar biasa. Pertama, karena kualitasnya sebagai pemain, dan keuda, karena kualitasnya sebagai pribadi yang baik. Saya kagum setelah melihatnya menghabiskan bertahun-tahun di Eropa. Mentalitas dan cara berpikirnya berbeda. Saya tidak biasanya melihat seseorang sepertinya di Argentina. Saya menganggap bahwa pengalaman Veron adalah pelajaran bagi saya.”

 

Sumber: ManUtd.com