Nama Juan Mata tentu sudah tak asing lagi didengar bagi para penikmat sepakbola Eropa. Mata adalah salah satu pemain dengan berbagai macam koleksi trofi. Mulai dari Piala Eropa U-19, Liga Champions, hingga Piala Dunia. Kemampuan pemain asal Spanyol ini tak perlu diragukan lagi. Hari ini, 28 April, ia merayakan ulangtahunnya yang ke-29.

Ia lahir di kota bernama Burgos dari ayah seroang pesepakbola untuk klub lokal Burgos FC pada 1980-an hingga 1990 awal. Ia kemudian tumbuh di Oviedo dan mengawali karir sepakbolanya di Real Oviedo pada tahun 1998. Pada tahun 2003, ia bergabung dengan akademi Real Madrid, La Fabrica ketika berusia 15 tahun.

Performa apiknya membuat pemain bernama lengkap Juan Manuel Mata Garcia ini dipanggil timnas Spanyol U-19 untuk berlaga di Piala Eropa U-19 yang juga diperkuat pemain-pemain seperti Gerrard Pique, Antonio Adan, dan Esteban Granero. Mata menjadi pemain kunci yang berhasil membawa Spanyol menjuarai kompetisi tersebut dengan catatan empat gol dalam lima pertandingan, hanya kalah dari rekannya Alberto Bueno dengan selisih satu gol.

Perkembangan yang baik membuat ia cepat masuk ke Real Madrid Castilla pada musim 2006/2007. Mata langsung menjadi andalan meski akhirnya Castilla terdegradasi. Ia mencatatkan 39 penampilan dan 10 gol, hanya kalah dari Alvaro Negerdo dengan raihan 18 gol.

Akhir musim 2006/2007, Mata yang berusia 19 tahun itu memang layak untuk mendapatkan kesempatan bermain di kompetisi tertinggi Spanyol, La Liga. Namun, Real Madrid tentu bukanlah tempat yang baik untuk mendapat kesempatan tersebut mengingat banyak pemain bintang disana. Valencia menyadari kondisi tersebut dan akhirnya Mata bergabung dengan Valencia pada Maret 2007.

Meski ia adalah pemain muda yang baru bergabung dengan skuat asuhan Ronald Koeman itu, namun mata secara instan berhasil menjadi andalan Los Che. Ia mencetak dua gol dalam pertandingan semi final Copa Del Rey pada Maret 2008 ke gawang Barcelona yang membuat Valencia mencapai final. Pada partai puncak melawan Getafe, Mata sukses mencetak gol pembuka dalam kemenangan 3-1 yang membuat Valencia keluar sebagai kampiun Copa Del Rey.

Mata tidak berhenti tampil apik pada musim selanjutnya. Musim 2008/2009, ia sukses mencetak 11 gol dan 13 asis. Meski gagal mempersembahkan trofi pada musim-musim selanjutnya, namun catatan 174 penampilan dan 46 golnya tentu akan diingat oleh fans Valencia.

Ia kembali memperkuat timnas Spanyol junior pada tahun 2011. Kali ini, ia memperkuat timnas Spanyol U-21 pada ajang Euro U-21 bersama Thiago Alcantara, Ander Herrera, David De Gea, Cesar Azpilicueta, dan Javi Martinez. Mata berhasil mengantarkan Spanyol menjadi juara dan ia keluar sebagai pemain terbaik sepanjang kompetisi.

Pada musim panas 2011, Mata bergabung dengan Chelsea setelah ditebus seharga 23,5 juta paun. Ia mengungkapkan bahwa Fernando Torres-lah yang membujuknya untuk bergabung dengan skuat asuhan Andre Villas Boas. Mata mengenakan nomor punggung 10 yang memang menjadi nomor favoritnya sejak dulu. Yossi Benayoun yang saat itu mengenakan nomor 10 memberikannya kepada Mata.

Pemain berpostur 170 cm ini langsung mencetak gol pada pertandingan debtnya melawan Norwich City. Menggantikan Florent Malouda pada menit ke-68, ia mencetak gol ketiga The Blues setelah 11 menit masuk ke lapangan. Mata kemudian dimainkan sejak menit pertama pada pertandingan selanjutnya melawan Sunderland.

Musim pertamanya bersama Chelsea, ia sukses membantu Roberto Di Matteo yang menjadi pelatih interim menggantikan Villas Boas untuk meraih gelar Liga Champions pertama dalam sejarah Chelsea. Mata juga sukses membawa Chelsea meraih gelar FA Cup meski mereka harus finis di posisi keenam Liga Primer.

Mata kembali memperkuat Spanyol pada tahun 2012, namun kali ini ia mempekuat timnas senior Spanyol yang berlaga di Euro 2012. Mata masuk sebagai pemain pengganti di partai puncak dan mencetak satu dari empat gol kemenangan Spanyol atas Italia.

Setelah mengakhiri musim pertamanya dengan catatan 12 gol dalam 54 pertandingan dan menjadi pemain terbaik Chelsea musim itu, Mata kembali menjadi andalan pada musim selanjutnya. Bersama Eden Hazard yang baru didatangkan Chelsea, Mata kembali meraih trofi Eropa meskipun bukan Liga Champions, melainkan Europa League.

Namun musim 2013/2014 dapat dikatakan menjadi musim terburuk Mata sepanjang karirnya. Meski selalu menjadi pemain terbaik Chelsea di dua musim pertamanya, masuk dalam best eleven Liga Primer dan pencetak asis terbanyak musim 2012/2013, ia tidak mendapat kesempatan bermain dari Jose Mourinho yang lebih memilih Oscar untuk menjalankan posisi gelandang serang sentral. Kurangnya kesempatan bermain dan cekcok dengan Mourinho, Mata kahirnya hijrah ke Manchester United dengan banderol 37 juta paun.

Bersama United, Mata kembali menemukan performa terbaiknya. Ia mencatatkan 142 penampilan  dan 36 gol untuk United. Musim ini harus ia akhiri lebih cepat dan tidak dapat memperkuat United di ajang Europa League di mana United memiliki kans besar untuk menjadi juara. Tapi Mata tetap seorang pemain hebat dan menarik untuk disimak musim-musim selanjutnya untuk United.