“Dia adalah pemain yang punya semua kemampuan. Fisiknya amat kuat dan ia sangat cepat. Bukan hal yang mudah menemukan pemain yang cepat saat ia punya tubuh yang besar,” kata Jose Mourinho.

Jose Mourinho punya segudang alasan untuk memboyong Eric Baily ke Stadion Old Trafford. Tentu, tidak sedikit publik yang menyimpan pertanyaan besar soal sosok yang lahir 12 April 1994 tersebut. Terlebih, Eric menjadi rekrutan pertama Mou saat mendarat di Manchester.

Hal ini pun diakui oleh Mourinho saat pertama kali memboyongnya ke Manchester. Namun, Mourinho meyakinkan bahwa Eric adalah pemain yang cocok untuk lini pertahanan United.

“Dia datang dari kultur sepakbola Spanyol di mana pada fase pertama amat penting, jadi secara teknik dia amatlah baik. Untuk beberapa periode, dia bermain sebagai bek kanan, dan karena bermain di pos tersebut butuh dari sudut pandang penyerangan, maka bagus bagi bek tengah untuk beberapa waktu main di pos bek kanan,” ucap Mou panjang lebar.

Lantas, siapa sebenarnya Eric?

Mengawali Karier di Spanyol

foto: redcityofficial.com
foto: redcityofficial.com

Sebelum berkarier di Manchester United, Eric berkelana di Spanyol. Ia merupakan produk dari akademi Espanyol. Dengan kecepatan, versatile, dan kuat dalam perebutan bola, membuat Eric mudah untuk dikenali. Ia sebenarnya baru memulai karier profesionalnya di kompetisi tertinggi pada 2014 saat naik tingkat dari tim Espanyol B ke tim senior.

Baru semusim di Espanyol, ia sudah dihargai 5,7 juta euro oleh Villareal. Lantas, harganya meningkat menjadi 40 juta euro setahun kemudian.

Di Villareal, Eric menemukan capaian terbaiknya. Ia didatangkan untuk menggantikan Gabriel Paulista yang kala itu pindah ke Arsenal. Di Villareal ia menjaga 17 kali clean sheets di La Liga musim itu, dan membawa Villareal ke peringkat keempat.

Eric punya dampak besar buat tim, salah satunya dengan capaian lima clean sheets dari tujuh pertandingan di Europa League. “Maka, bukan merupakan kebetulan saat ia absen, Villareal gagal menghentikan laju Liverpool untuk menuju ke babak semifinal Europa League,” tulis Mirror.

Banyak hal yang bisa dipuji dari Eric, seperti kemampuannya memperbaiki kesalahan, sampai bagiamana ia begitu disiplin menjaga lini pertahanan.

Eric awalnya punya karier yang tak bisa dibilang melesat. Karena belum pernah bemain untuk timnas, ia mesti menunggu izin kerja saat datang di Espanyol pada usia 17 tahun. Membutuhkan waktu dua tahun untuk langsung naik ke tim utama.

Kini, kariernya melesat bak meteor. Eric telah merasakan gegap gempitanya the Theatre of Dreams.

Hampir ke City

Eric mengklaim kalau sebenarya bukan cuma United yang serius kepadanya, tetapi sang tetangga, Manchester City, pun intens mendekatinya.

Sebelum memutuskan ke kesebelasan mana ia pindah, pemain kesebelasan negara Pantai Gading ini mendengarkan para seniornya. Ia diyakinkan oleh Yaya Toure untuk bergabung ke City, sementara Didier Drogba memuji kualitas dari seorang Jose Mourinho.

“Aku menandatangani kontrak dengan United karena aku menyukai Mourinho, sesederhana itu,” ucap Eric. “Aku ingin bermain untuk seseorang yang bekerja amat keras.”

Eric mengungkapkan bahwa ia tidak ditelepon langsung oleh Pep Guardiola sebagai manajer City. Di sisi lain, Mou mau meluangkan waktunya untuk berbicara dengan Eric dan mengemukakan ketertarikannya.

“Mou bilang padaku untuk datang dan bermain untuknya. Aku lebih memilih Mourinho, yang sebagian besar karena Didier Drogba yang pernah bekerja sama dengan Mou.

Aku pernah  bekerja sama dengan Didier di Pantai Gading dan dia memberitahuku ‘Jose melakukan ini padaku, Jose melakukan itu padaku’. Yaya juga meneleponku dan memintaku datang ke City. Tapi saat Jose bicara padaku dan Didier memberikan saran, aku langsung tahu kalau aku ingin bermain untuk Mou,” jelas Eric.

Dipuji Rekan Setim

Kokohnya Eric di lini pertahanan, membuatnya diganjar gelar man of the match dalam laga debutnya saat menang 3-1 atas Bournemouth di Premier League. Ia pun meraih gelar serupa dalam laga Community Shield, sepekan sebelumnya. Pujian pun mengalir dari rekan-rekan setimnya.

“Aku pikir Eric punya talenta yang luar biasa,” ucap gelandang United, Ander Herrera. “Dia amat buas, dia juga kuat, cepat, dan dia adalah pemain yang cerdas. Ia tak mengambil risiko, jadi itu penting buat kami karena kami tahu saat kami memegang bola, atau saat ia memegang bola, dia tak akan membuat tim ini dalam kesulitan.”

Herrera pun memuji kemampuan Eric dalam bertahan. Menurutnya, tim bisa melakukan pressing dengan garis pertahanan tinggi karena kecepatan yang dimiliki Eric membuatnya merasa tenang.

“Dia sangat bagus saat duel di udara, amat aktif. Saat ada bola liar, dia berlaku seperti orang gila yang membuatnya selalu memenangi bola. Ia melakukan pekerjaan bagus saat mengawal Jamie Vardy dan itu tidaklah mudah karena Vardy adalah salah satu pemain terbaik musim lalu,” kata Herrera.

Kehadiran Eric dianggap Herrera akan membuat tim semakin kuat. Musim memang masih panjang oleh karena itu, Herrera berharap Eric bisa lebih meningkatkan permainannya untuk menjadi lebih baik lagi.

Harapan ini juga terlontar dari salah satu pemain paling senior di skuat, Michael Carrick. Pemain berusia 35 tahun tersebut merasa kalau Eric adalah sesungguh-sungguhnya seorang bek. “Dia bermain dengan bagus di Wembley dan aku yakin dia akan semakin baik dan lebih baik,” harap Carrick.

Debut yang Hampir Ditunda

Eric sejatinya hampir gagal untuk melakukan debut Premier Leaguenya kala menghadapi Bournemouth. Pasalnya, Eric masih belum berlatih setelah mendapatkan cedera dalam laga Community Shield kala menghadapi Leicester City meski ia tampil penuh selama 90 menit.

“Hari selanjutnya dia tak bisa berlatih,” ungkap Mourinho.

Eric pun baru berlatih pada Sabtu, atau sehari sebelum pertandingan. Namun, Eric mampu bekerja sama dengan tim fisioterapis dan pelatih fisik dengan baik sehingga Eric mencapai kondisi terbaiknya kala menghadapi Bournemouth.

Kehadiran Eric memberikan ketenangan bagi Mou dalam mengurus lini pertahanan. Selain itu, Eric pun dikelilingi oleh para pemain yang punya kemampuan bertahan baik. Ada Antonio Valencia di kanannya, Danny Blind di kirinya, serta Marouane Fellaini dan Ander Herrera di depannya.

“Dikelilingi oleh organisasi semacam itu membuat hidup menjadi lebih mudah. Tim menjadi sangat solid dan padat,” kata Mou.

Mou kini hanya punya satu tugas. Selain untuk membuat Eric menjadi bek yang lebih tangguh. Ia pun bicara seperti ini,

“Satu-satunya pertanyaanku pada saat ini adalah aku mesti membantunya menghapuskan tanda tanya dari seseorang yang tak pernah bermain untuk kesebelasan besar dengan tanggung jawab yang juga begitu banyak dan harapan yang tak kalah besarnya.

“Jadi apakah Eric siap? Aku tak tahu, karena itu pun adalah tanda tanya. Tapi tugasku adalah untuk menghapus pertanyaan tersebut sesegera mungkin dan memberinya mutu tinggi, kepintaran, dan kepribadian untuk bermain untuk Manchester United.”