Manchester United terkesan lambat pada bursa transfer kali ini. Mereka lebih memilih untuk melepas beberapa pemain ketimbang mencari pemain anyar. Dalam beberapa hari terakhir, nama-nama seperti Anthony Martial, Marcos Rojo, dan Matteo Darmian, diisukan akan hengkang dari kota Manchester.

Tidak hanya pemain utama, Setan Merah juga melepas beberapa pemain muda yang kesulitan masuk skuat utama. Yang terbaru, mereka kembali meminjamkan bek kiri mereka, Cameron Borthwick-Jackson, ke klub League One, Scunthorpe United, selama semusim penuh.

Scunthorpe merupakan kesebelasan ketiga yang pernah meminjam pemain berusia 21 tahun tersebut. Sebelumnya, ia pernah dipinjam oleh Wolverhampton Wanderers (2016/2017) dan Leeds United (2017/2018). Sayangnya kedua kesempatan tersebut gagal dimanfaatkan dengan baik. Ia pun bertekad untuk tidak mengulangi kegagalan tersebut dan bermain baik bersama The Iron.

Baca juga: Marcos Rojo Sebaiknya Pindah Saja

“Saya bergairah dan sudah tidak sabar untuk memulai karier baru bersama Scunthorpe. Saya tidak menolak ketika mereka memberikan saya kesempatan. League One akan menuntut lebih banyak duel fisik. Jadi, saya harus beradaptasi dengan baik dan semoga saya bisa mengesankan klub,” tuturnya kepada situs resmi klub.

“Saya ingin bermain sebanyak mungkin dan berkontribusi melalui permainan saya. Apa pun yang bisa saya lakukan untuk membantu tim maka akan saya lakukan agar tim ini bisa memenangkan pertandingan.”

Gagal Setelah Bersama van Gaal

Cameron sebenarnya pernah digadang-gadang sebagai bek kiri masa depan Setan Merah. Pada musim 2015/2016, kariernya melejit setelah mampu mengisi tempat Luke Shaw yang harus absen panjang karena mengalami patah kaki. Louis van Gaal begitu menyukai mobilitasnya di sisi kiri terutama kecepatan serta kemampuan umpan silangnya yang cukup mumpuni.

Oleh Van Gaal, Cameron dipercaya tampil sebanyak 14 kali dan menunjukkan penampilan yang cukup baik seperti ketika melawan Chelsea dan Stoke City di mana ia membuat satu asis. Pada akhir musim, ia dianugerahi gelar pemain terbaik tim cadangan dan diberikan perpanjangan kontrak hingga 2020.

Akan tetapi, kedatangan Jose Mourinho mengubah nasib Cameron. Ia kalah bersaing dengan Daley Blind dan Marcos Rojo yang ketika itu menjadi pilihan di sektor kiri. Cedera juga menghambat kariernya hingga harus dipinjamkan ke Wolverhampton sepanjang musim 2016/2017.

Baca juga: Cameron Borthwick-Jackson, Talenta Muda United Selanjutnya yang Akan Dijual?

Akan tetapi, Cameron gagal berkembang di stadion Molineux. Ia justru berkonflik dengan manajer saat itu, Paul Lambert. Mantan manajer Aston Villa ini hanya memainkan Cameron sebanyak tujuh laga saja karena tidak suka oleh gaya main dirinya yang terkesan lambat. Paruh kedua musim 2016/2017, Cameron pun dipulangkan kembali ke United dan bermain lagi bersama tim U-23.

Situasi serupa terjadi saat ia dipinjamkan ke Leeds United pada musim lalu. Di tangan Thomas Christiansen, ia hanya satu kali bermain di pertandingan Divisi Championship. Yang lebih parah, nama Cameron bahkan hanya empat kali berada di bangku cadangan. Paruh kedua musim 2017/2018, ia kembali dipulangkan ke United dan kembali bermain bersama tim U-23 sebelum akhirnya dipinjamkan ke Scunthorpe untuk musim depan.

“Saya berada di United sejak usia enam tahun dan saya berhasil mendapat banyak kesempatan sepanjang musim 2015/2016. Tetapi di usia saya sekarang ini, saya butuh kesempatan untuk bermain reguler.”

Jika melihat dari skuat Scunthorpe sekarang, peluang Cameron untuk menjadi pemain inti sebenarnya terbuka lebar. Mereka baru saja kehilangan Connor Townsend yang hengkang ke West Brom musim panas ini. Townsend sendiri merupakan bek inti mereka sepanjang musim lalu. Pengalamannya bermain bersama Manchester United diharapkan bisa memperbaiki lini belakang mereka.

“Dia cocok dengan tipe bek sayap yang kita inginkan. Seseorang yang rajin membantu serangan dan cakap memberikan umpan silang. Usianya masih muda, pergerakannya dinamis dan dia adalah pemain berbakat. Dia bisa menjadi ancaman bagi kotak penalti lawan,” tutur Nick.