Hampir satu dekade lalu Manchester United memiliki sosok bek sayap kiri bernama Patrice Evra. Tubuhnya kecil, namun dibekali dengan kecepatan yang mumpuni dan akurasi umpan silang yang cukup baik. Lalu mundur lagi ke 15 tahun sebelum pemain Prancis itu datang, Manchester United juga memiliki bek sayap yang juga terbilang mumpuni. Badannya juga kecil, serta dibekali kecepatan yang sama baiknya. Bedanya dia bermain di sisi kanan dan berasal dari Inggris. Namanya Paul Parker.

Bersinar di Bawah Arahan Fergie

Parker memulai karirnya bersama Fulham di musim kompetisi 1982/1983. Saat itu ia masih berusia 18 tahun. Bersama The Cottagers, pemain yang berulang tahun ke 52 pada 4 April ini justru mengawali karirnya sebagai bek tengah.

Bermain di klub London tersebut, Parker mengoleksi 153 penampilan di kompetisi domestik dan mencetak dua gol sebelum dirinya hijrah ke Queens Park Rangers pada 1987. Bermain bagi klub berkostum dengan biru putih tersebut, Parker bertahan hingga tahun 1991 dengan mengoleksi 125 penampilan.

Parker kemudian dijual oleh QPR ke Manchester United pada awal musim 1991/1992 dengan nilai dua juta pounds. Penampilan apik Parker selama menjadi bek tengah membuat seorang Fergie kepincut. Namun dikarenakan saat itu ia sudah memiliki Steve Bruce dan Gary Pallister sebagai duo bek tengah, Fergie kemudian memutuskan untuk merubah posisi Parker menjadi seorang bek kanan.

Manajer tersukses sepanjang masa Manchester United ini merasa jika memasang Parker sebagai bek tengah, maka pemain kelahiran Essex ini akan kesulitan jika menghadapi duel-duel bola atas. Maka dari itu Fergie merubah posisi Parker menjadi bek sayap kanan. Apalagi pemain kelahiran 4 April 1964 ini memiliki kecepatan.

Perjudian Fergie pun berhasil. Sejak debut pada 8 Agustus menghadapi Notts County, posisi Parker tidak tergantikan di pos kanan pertahanan United. Bersama Steve Bruce, Gary Pallister, dan Dennis Irwin, Parker membantu United meraih gelar liga setelah 26 tahun absen pada 1993. Ia bahkan membawa United meraih gelar dobel pertamanya semusim berselang. Bahkan sejak awal tahun 1994, Parker selalu bermain sebanyak 59 laga beturut-turut. Suatu penegas bahwa saat itu posisinya memang tidak tergantikan.

Tergusur Karena Cedera dan Kehadiran Gary Neville

Sayangnya kebersamaan Parker bersama United terhitung singkat. Ia hanya bertahan hingga musim 1995/1996 berakhir. Cedera engkel yang sulit disembuhkan membuat penampilannya bersama United tidak bisa kembali layaknya masa-masa awal berbaju Setan Merah.

Hilangnya pemain bertinggi 170cm ini bahkan berpengaruh terhadap kegagalan United mempertahankan gelar liga pada 1995. Setelah tampil marathon sebanyak 59 pertandingan berturut-turut pada 1994, ia harus absen sejak awal tahun 1995 hingga musim tersebut berakhir.

Pada awal musim 1995/1996 Parker sebenarnya sudah bisa kembali bermain. Sayangnya saat itu posisi bek kanan United sudah diisi oleh Gary Neville. Ia tidak bisa menggusur penampilan Neville yang saat itu mulai tampil konsisten bersama setan merah. Tidak hanya di klub namun Gary juga menggusur Parker sebagai bek kanan andalan The Three Lions. Meski karirnya terhitung singkat namun Parker mengaku senang mengenang masa-masa emasnya berbaju Setan Merah.

“Saya bangga bermain bersama United di musim yang bersejarah. Saya tahu bahwa karir saya memang berjalan singkat karena menderita cidera engkel yang menghabiskan waktu saya. Setelah sembuh saya bermain dengan perasaan takut untuk mengalami cidera lagi. Namun saya menikmati semua penderitaan itu sebagai pemain Manchester United. Klub besar yang selalu menginginkan kemenangan,” tutur Parker di Manutd.com

***

Parker bermain untuk United sejak 1991 hingga 1996 dan mengoleksi 105 penampilan di liga dan mencetak dua gol. Ia membawa United meraih dua gelar liga, satu Piala FA, Piala Liga, dan dua Community Shield. Setelah membela United, Parker sempat membela beberapa klub lain seperti Derby County, Sheffield United, Fulham, Chelsea, Heybridge Swifts, sebelum mengakhiri karir sepakbolanya bersama Farnborough Town.