Jose Mourinho sudah mampu membawa Manchester United kembali meraih kemenangan, setelah menaklukkan tuan rumah Burnley FC dalam lanjutan Premier League Inggris 2018/2019 di pekan empat, Minggu (2/9/2018) malam WIB lalu. Sebelumnya, tim Setan Merah sempat mengalami dua kekalahan memalukan, ketika takluk di markas klub kecil Brighton & Hove Albion pada pekan kedua, dan dicukur Tottenham Hotspur dengan skor telak 0-3 di hadapan publik Old Trafford pada pekan ketiga. Dua kekalahan itu pun langsung menggoyang kurs Mourinho sebagai pelatih utama United.

Namun sekarang, meskipun skuatnya sudah mulai kembali pada performa yang diharapkan, namun sepertinya posisi Mourinho tetap masih belum aman. Sejumlah pelatih muda terus disebut-sebut akan menggusur manajer berusia 55 tahun tersebut. Bahkan, meski dua kandidat utama, Zinedine Zidane sudah dikabarkan lebih memilih ‘pulang’ ke Juventus, dan Ryan Giggs pun telah menyatakan penolakan karena ingin konsentrasi pada tim nasional Wales, namun rumor soal rencana pemecatan Mourinho tidak hilang. Bahkan, kini malah muncul satu nama lagi yang digadang jadi penggantinya.

Baca juga: Persahabatan dan Konflik dalam Relasi Jose Mourinho-Zinedine Zidane

Namanya adalah Nuno Espirito Santo. Memang belum banyak pecinta sepakbola yang mengenalnya. Pasalnya, belum ada prestasi tertinggi yang pernah diraihnya sebagai seorang pelatih.

Bahkan, meski pernah memenangkan sejumlah trofi elit saat masih berstatus pemain profesional ketika membela klub Portugal, Porto di era 2000-an, namanya juga tak terlalu familiar di telinga fans sepakbola di negaranya tersebut; karena dulu dia memang hanya menjadi kiper cadangan. Namun, jangan salah, karena banyak pihak yang menyebut dirinya punya masa depan cemerlang sebagai pelatih berbakat.

Di Inggris, nama Nuno mulai ‘naik daun’ setelah membawa klub promosi Wolverhampton Wanderers masuk papan tengah klasemen liga musim ini, bertengger di posisi 11 tepat di bawah United. Timnya berhasil mengoleksi lima poin dalam empat laga, pencapaian terbaik sejauh ini dibandingkan dengan dua klub promosi lain, Fulham dan Cardiff City.

Klub yang biasa disebut Wolves itu memang sempat takluk di markas Leicester City di pekan kedua. Namun, kemudian mereka berhasil meraih menahan imbang Manchester City, dan mencuri kemenangan perdana di markas West Ham United pekan lalu.

Sebelumnya, sebenarnya karier Nuno di Inggris sudah mulai bersinar di Championship League, level kedua dalam kompetisi sepakbola di ‘Negeri Ratu Elizabeth’ itu, saat memulai debut pada musim 2017/2018 lalu. Pada akhir musim, dia sukses membawa Wolverhampton Wanderers memenangkan kompetisi, sehingga memberikan mereka tiket promosi ke Premier League musim ini.

Pasukan Nuno mampu meraih 30 kemenangan dalam 46 pertandingan, sedang sisanya sembilan kali imbang dan tujuh kekalahan. Lini serang timnya pun jadi yang paling tajam dengan menyarangkan total 82 gol.

Makanya, SportBild berani mengklaim; tentu juga berdasar sumber yang mereka miliki, bahwa Nuno telah masuk pula dalam pertimbangan pihak The Red Devils sebagai calon pengganti Mourinho jika benar-benar dipecat. Surat kabar itu menyebut pelatih bernama lengkap Nuno Herlander Simoes Espirito Santo tersebut sebagai target potensial bagi United.

Kesuksesan menjuarai Championship dan start positif Wolves di Premier League musim ini menjadi pertimbangan utama. Selain itu, tentu masih ada pertimbangan lainnya, mengingat Nuno sudah mulai melatih sejak musim panas 2010.

Ketika itu, Nuno masih 36 tahun, baru pensiun usai membela Porto dalam dua periode; 2002-2004 dan 2007-2010. Dia pun mencoba karier sebagai pelatih. Namun, Nuno mengawali sebagai pelatih kiper, membantu pelatih senior asal Portugal Jesualdo Ferreira di Malaga selama empat bulan, dan berlanjut ke Panathinaikos selama hampir dua tahun.

Pada awal 2012/2013, klub Portugal Rio Ave pun memintanya untuk menjadi pelatih kepala. Meski tanpa trofi selama dua musim, Nuno berhasil membawa timnya jadi runner-up Liga Portugal dan menembus final Piala Portugal di musim terakhir.

Itu pula yang mengantarkan Nuno melatih Valencia selama 1,5 tahun, dan berlanjut dengan Porto selama satu musim. Meski masih belum mampu meraih trofi, namun catatan kemenangannya terus membaik, hingga jadi juara bersama Wolves; walaupun di level dua.

Jika Nuno benar-benar ditunjuk menggantikan Mourinho, maka ini menjadi lompatan luar biasa dalam kariernya; mengingat usianya juga masih 44 tahun. Menariknya lagi, Nuno sendiri pernah dilatih Mourinho saat di Porto. Bahkan, Mourinho adalah orang yang memulangkannya ke Portugal dari Spanyol pada Juli 2002. Mereka pun berjuang bersama saat mengawinkan trofi Piala UEFA 2002/2003 dan Liga Champions 2003/2004.