Di saat Manchester United masih menjalin kemesraan dengan Jaap Stam, salah satu rival mereka, Leeds United, melakukan manuver mengejutkan dengan merekrut bek muda dengan harga yang sangat mahal, 18 juta pounds. Usia pemain tersebut baru 20 tahun, namun sudah digadang-gadang sebagai pemain belakang masa depan Inggris. Pemain itu bernama Rio Ferdinand.

Sejak debut dengan West Ham United pada 1996, pemain yang pada 7 November lalu berusia 39 tahun ini sudah dilabeli sebagai talenta terbaik yang pernah dimiliki Inggris di sektor belakang. Ia punya kualitas yang sangat mumpuni. Jago tekel, kuat duel udara, bisa membagi bola dan membaca permainan dengan baik. Semuanya sudah ia tunjukkan di usia yang masih belia.

Belum lagi sifat kepemimpinannya yang membuat namanya sudah menjadi langganan timnas sejak uji coba Inggris melawan Kamerun pada 1997. Bahkan seorang Sir Alex Ferguson pun sudah memantau Rio sejak ia masih dipinjamkan ke Bournemouth.

Manajer tersukses sepanjang masa United tersebut baru bisa merasakan jasa Rio enam tahun berselang. Iblis Merah musti bersakit-sakit dahulu dengan keberadaan Laurent Blanc sebelum mereka berhasil merekrut Rio. 30 juta pounds digelontorkan yang membuat namanya dua kali menjadi pemain belakang termahal. Leeds pun hanya bisa pasrah mengingat mereka didera kesulitan keuangan.

“Kami menginvestasikan dengan tepat dana kami untuk Rio Ferdinand. Dia adalah salah satu bek terbaik yang pernah kami miliki. Dia mengingatkan saya dengan Gary Pallister. Permainannya menawan dan pergerakannya sangat anggun,” ujar Fergie.

Berkat kehadiran Rio, lini belakang United menjadi lebih aman. Disaat rekannya berganti dari Mikel Silvestre, Wes Brown, John O’Shea hingga Nemanja Vidic, pemain yang akrab bernomor punggung lima ini tidak tergoyahkan sebagai pilihan utama. Hanya cedera dan akumulasi kartu saja yang membuat ia tidak bisa bermain.

Selain kemampuannya di atas lapangan, Rio Ferdinand juga memiliki totalitas yang sangat tinggi ketika membea Manchester United. Hal inilah yang membuat ia menjadi pujaan hati publik Old Trafford. Kejadian pada 9 April 2008 menunjukkan bahwa ia sudah layak disebut sebagai legenda Setan Merah.

Ketika itu, United bertandang ke Olimpico, markas AS Roma. Dalam pertandingan tersebut, ia bermain baik selama 90 menit dengan kaki yang cedera dan menerima tiga jahitan saat jeda babak pertama. Beruntung penampilannya masih terjaga dan membuat United meraih kemenangan penting atas klub Ibukota Italia tersebut.

Layaknya pemain besar lainnya, Ferdinand juga kerap tidak luput dari hal-hal yang kontroversial. Siapa yang tidak tahu dengan skandal doping yang pernah ia terima pada 2003 silam. Ia ketika itu dianggap melanggar tes doping hanya karena ia terlalu sibuk mengurusi pindahan rumah sehingga terlambat memberi sampel. Ia kemudian dihukum delapan bulan tidak boleh bermain dan namanya dicoret dari timnas Inggris jelang Piala Eropa 2004. Ketiadaannya membuat United gagal menjadi juara liga.

Ketika masih membela West Ham United pun, dirinya sudah terjerat berbagai masalah. Salah satunya adalah ketika ia ketahuan mengemudi dalam kondisi mabuk. Namanya pun saat itu juga tercoret dari skuad Inggris jelang Piala Dunia 1998. Bukan tidak mungkin dirinyalah yang akan berduet dengan seniornya Tony Adams. Pada 2008, dirinya juga sempat tertuduh menendang salah satu official Chelsea ketika dua kesebelasan tersebut bertemu. Beruntung ia meminta maaf dan terhindar dari hukuman.

Setelah 12 musim, Ferdinand akhirnya mengakhiri karirnya bersama United dengan tidak memperpanjang kontraknya di penghujung musim 2013/2014. Setelah 455 pertandingan dan mencetak delapan gol, Rio hijrah ke Queens Park Rangers sebelum resmi pensiun pada Mei 2015.