Jika memilih siapa striker terbaik yang pernah dimiliki oleh Manchester United, maka nama Wayne Rooney mungkin muncul paling atas. Hal ini wajar mengingat Wazza adalah top skor sepanjang masa klub dengan 253 gol nya. Akan tetapi, jika memilih siapa striker United yang paling efektif di depan gawang lawan, nama Tommy Taylor pantas dikedepankan.

Sudah 60 tahun rekor Taylor tidak bisa dipecahkan oleh para striker United lain. Bahkan oleh striker sekelas Bobby Charlton sekalipun. Taylor adalah pemegang rasio gol tertinggi milik United sepanjang masa dengan 68,6%. Catatan ini hanya mampu didekati oleh Ruud van Nistelrooy dengan 68,5%.

Jumlah gol Taylor sebenernya tidak banyak. Ia hanya mampu membuat 131 gol dalam lima tahun kebersamaan di Manchester. Akan tetapi, angka tersebut hanya didapatkan dari 191 laga saja. Bandingkan dengan Rooney yang butuh 559 laga untuk mencetak 253 gol.

Jika seorang Ole Gunnar Solskjaer dijuluki “Pembunuh Berwajah Bayi”, maka Taylor pantas disebut sebagai “Tukang Jagal yang Suka Tersenyum.” Pemain kelahiran Yorkshire ini memang dikenal sebagai sosok yang ramah di luar lapangan. Namun, dia akan beringas apabila sudah mengenakan seragam kebesaran Manchester United.

Satu hal yang menjadi kelebihan Taylor adalah kemampuan duel udaranya yang sangat baik. Ia dibekali fisik tinggi (191cm) dan otot dada yang tegap. Dengan kondisi bola yang pada zaman itu terbuat dari kulit keras dan bisa sekeras batu apabila terkena air, Taylor membekali dirinya dengan otot leher yang sama kuatnya sehingga sundulannya sangat mematikan.

Bakat Taylor pertama kali ditemukan oleh Sir Matt Busby ketika dirinya masih bermain untuk Barnsley. Ia kepincut kemampuan Taylor yang mencetak 21 gol hanya dalam 30 pertandingan di musim 1952/1953. Mengetahui ketertarikan United, Barnsley memagari Taylor dengan nilai 30 ribu paun yang merupakan nilai termahal untuk seorang pesepakbola.

Angka tersebut kelewat mahal bagi Busby, namun dengan tekad untuk menjadikan Taylor sebagai target man, Busby mengadakan negosiasi dengan manajemen Barnsley di sebuah kafe. Negosiasi saat itu berjalan dengan alot sampai akhirnya titik terang muncul dari negosiasi keduanya.

United menyetujui penawaran Barnsley sebesar 30 ribu paun. Akan tetapi, Busby yang masih keberatan dengan harga segitu mengurangi nilai Taylor sebesar 1 paun. Uang tersebut kemudian dibayarkan sebagai uang tips kepada pelayan bernama Lily Wilby yang bertugas menuangkan teh kepada mereka berdua. Taylor akhirnya resmi menjadi pemain Setan Merah dengan nilai 29.999 paun.

Jumlah tersebut berhasil dibayar Taylor dengan penampilan apik di sisa kompetisi 1952/1953. Ia langsung mencetak dua gol dalam partai debutnya melawan Preston North End. Tujuh gol berhasil ia cetak dalam 11 pertandingan bersama United sepanjang musim itu. Angka tersebut kemudian meningkat menjadi 26 gol di musim berikutnya. Taylor kemudian selalu keluar sebagai top skor United selama tiga musim berturut-turut dengan rataan 20 gol per musimnya.

Prestasi terbaik Taylor terjadi pada musim 1956/1957. Selain memberikan gelar liga keduanya bersama United, ia juga kembali menjadi top skor klub dengan mencetak 34 gol dari 45 penampilan yang merupakan catatan terbaiknya bersama United. Angka-angka tersebut membuatnya berkesempatan memperkuat timnas Inggris. Debut pada 1953 menghadapi Chile, Taylor mencetak 16 gol hanya dari 19 laga berseragam Tiga Singa.

Sayangnya, karir Taylor tidak berlangsung lama bersama United. Tragedi Munich pada 1958 merenggut nyawanya yang saat itu baru berusia 26 tahun. Usia yang tergolong usia emas untuk seorang striker. Entah berapa gol lagi yang bisa diciptakan Taylor untuk United dan juga timnas Inggris seandainya kecelakaan tragis tersebut tidak merenggut nyawanya.

Rataan gol terbaik sepanjang masa Manchester United

  1. Tommy Taylor, 68,6% (131 gol dari 191 pertandingan)
  2. Ruud Van Nistelrooy, 68,5% (150/219)
  3. Dennis Violet, 61,1% (179/293)
  4. Denis Law, 58,7% (237/404)
  5. Alex Dawson, 58,1% (54/93)

Tulisan ini adalah tribute untuk Tommy Taylor yang jika masih hidup berusia 86 tahun pada 29 Januari lalu.