Schmeichel Save

Tidak bisa dipungkiri bahwa Peter Schmeichel adalah penjaga gawang terbaik yang pernah dimiliki Setan Merah. Dialah kiper paling tangguh sepanjang sejarah Manchester United. Dialah simbol kesuksesan United ketika merajai sepak bola Inggris di era 1990-an selain Class of ’92 yang gemilang tersebut.

Tahun 1991, Sir Alex Ferguson dianggap melakukan perjudian dengan merekrut Schmeichel dengan harga yang sebenarnya murah: 505 ribu pounds. Pembeliannya dianggap sebagai “perjudian” mengingat ia hanya datang dari klub sekelas Brondby. Kedatangannya pun ditanggapi dingin oleh Les Sealey dan Jim Leighton, dua seniornya di bawah mistar United.

Akan tetapi Peter Schmeichel mampu menjawab tekanan tersebut dengan baik. Leighton tergusur dan harus menyerahkan jabatan sebagai kiper utama kepadanya di musim 1991/1992. Penampilan kiper dengan ukuran baju XXXL ini kerap mengundang decak kagum terutama ketika melakukan penyelamatan-penyelamatan akrobatiknya. Meski tidak terlalu sukses di musim perdananya, namun ia mampu menutup musim tersebut dengan membawa negaranya menjuarai Piala Eropa.

Ia hanya kebobolan 31 gol dalam 42 pertandingan pada Premier League 1992/1993 sekaligus membawa United memenangi Premier League pertamanya. Seiring keberhasilannya tersebut, gelar demi gelar berhasil ia raih termasuk lima kali memenangi Premier League dan tiga kali memenangi titel sebagai kiper terbaik di Eropa.

Baca juga: Mimpi Peter Schmeichel Mendirikan Dinasti di Manchester United

Satu hal yang menjadi senjata Peter adalah kemampuanya dalam menghadapi duel satu lawan satu. Badannya yang besar kerap membuat para penyerang lawan terintimidasi apalagi ketika ia memutuskan keluar dari sarang. Salah satu yang terbaik adalah ketika laga melawan Newcastle pada musim 1995/1996 dimana ia tampil luar biasa menahan serangan para pemain depan Newcastle dan membuat United meraih kemenangan 1-0.

Senjata lain yang dimiliki The Great Dane adalah kemampuannya dalam mengawali serangan. Jika di era modern sekarang ini, peran sweeper keeper lebih menonjol karena keberaniannya memainkan bola dari kaki ke kaki, maka Peter melakukannya dengan cara lemparan langsung dari jarak jauh. Tidak jarang United mencetak gol dari proses ini. Apalagi lini tengah mereka saat itu diisi oleh Ryan Giggs dan David Beckham yang memiliki akselerasi cepat di sektor sayap.

Selain itu, Fergie juga tidak segan-segan memberikannya peran sebagai wakil kapten apabila Roy Keane absen bermain. Ia dikenal begitu vokal apabila ada yang salah dari lini pertahanan timnya. Ia tidak segan akan memarahi pemain belakangnya apabila kehilangan konsentrasi. Nama-nama senior macam Steve Bruce dan Gary Pallister pun tidak luput dari ocehannya. Meski sering dicap arogan namun hal ini membuat lini belakang United tetap solid setiap musimnya.

Peter Schmeichel juga ahli dalam urusan mencetak gol. Sepanjang karirnya, ia telah membuat 10 gol yang semuanya diawali dari proses sepak pojok. Ialah kiper pertama Premier League yang bisa mencetak gol ketika memperkuat Aston Villa. Di United, ia pernah membuat satu gol ketika mereka ditahan imbang 2-2 oleh Rotor Volgograd pada Piala UEFA 1995.

Puncak dari prestasi Schmeichel di United tentu adalah ketika ia berperan penting dalam keberhasilan mereka meraih treble di musim 1998/1999. Tangannya kerap menjadi penyelamat Manchester United pada musim tersebut. Bukan tidak mungkin apabila gawang United tidak dikawal Peter, kata treble hanya akan menjadi angan-angan saja.

Partai ulangan semifinal Piala FA 1999 menjadi contohnya. Phil Neville dengan ceroboh menekel Ray Parlour di kotak penalti pada babak perpanjangan waktu. Namun Schmeichel menjadi penyelamat ketika penalti Dennis Bergkamp berhasil dimentahkannya. Hal yang sama ia lakukan ketika final Liga Champions menghadapi Bayern Munich.

Raihan trigelar tersebut menjadi penutup dalam rangkaian karir besar Peter Schmeichel di kota Manchester. Ia memutuskan tidak memperpanjang kontraknya dan memilih memperkuat Sporting Lisbon. Sempat memperkuat Aston Villa selama semusim, Peter Boleslaw Schmeichel menutup karirnya bersama rival sekota United, Manchester City pada 2003.

Tulisan ini dibuat untuk merayakan ulang tahun Peter Schmeichel ke-54 pada 18 November kemarin.