Huddersfield Town hanyalah salah satu klub kecil yang berasal dari West Yorkshire, yang berjarak sekitar 40 mil dari kota Manchester, atau lebih kurang satu jam perjalanan darat. Mereka pun hanya berstatus tim promosi di Premier League Inggris 2017/2018. Tak hanya itu, klub berjuluk The Terriers tersebut juga sudah puluhan tahun tak pernah berkompetisi di level tertinggi, dan baru kali ini debut di Premier League sejak dihelat musim 1992/1993 silam. Tapi siapa yang menyangka, Menchester United dibuat tak berdaya saat melawat ke markas mereka di The John Smith’s, Sabtu (21/10/2017) lalu. Denis Law

Tim Setan Merah takluk dengan skor 1-2 oleh tuan rumah, setelah sempat tertinggal 0-2 pada babak pertama. Sebelumnya, mereka terakhir kali bersua pada musim 1971/1972, di mana dua pertemuan di liga musim itu berakhir dengan kemenangan untuk United. Menariknya, pertemuan itu ternyata punya kenangan besar bagi seorang pemain legendaris The Red Devils, Denis Law. Tak banyak yang tahu, rupanya bomber maut United di era 1960-an itu mengawali karir profesional di Huddersfield pada 1956 silam, saat masih berusia belasan tahun, seperti dilansir laman resmi klub, ManUtd.com.

Baca juga: Koneksi Manchester United dengan Huddersfield Town

Kisahnya bermula saat pencari bakat klub tersebut, Archie Beattie mengundang Denis Law yang masih 14 tahun dari Skotlandia untuk menjalani trial. Namun, dia malah diremehkan manajer Huddersfield saat itu, Andy Beattie yang berasal dari negara sama. “Seorang anak laki-laki yang aneh. Tak pernah saya melihat prospek sepakbola yang mungkin kurang – lemah, kecil dan berkacamata,” ucap sang pelatih periode 1952-1956 itu. Namun yang mengejutkan Denis Law, pihak klub malah tetap merekrutnya, dan menandatangani kontrak tepat pada 3 April 1955.

Setelah itu, pemain kelahiran Aberdeen, Skotlandia, 24 Februari 1940 tersebut menjalani operasi demi memperbaiki matanya yang juling, yang di kemudian hari mampu meningkatkan kepercayaan dirinya. Law akhirnya mendapatkan debut bersama Huddersfield pada 24 Desember 1956, atau lebih setahun kemudian. Namun, saat itu dia bermain di samping bek kiri. Belakangan, karena performa Law terus menjadi buah bibir, ternyata manajer legendaris United Sir Matt Busby pun sempat ingin mengontraknya dengan tawaran 10 ribu paun, nominal sangat besar untuk pemain muda saat itu.

Selain itu, Bill Shankly, manajernya di Huddersfield pada periode 1957-1959 silam juga sempat ingin membawanya ke Liverpool, ketika direkrut klub tersebut. Namun transfer itu gagal, karena Liverpool tak mampu membayarnya. Law pun terus menjalani karirnya bersama Huddersfield selama empat musim dengan catatan 19 gol dalam 91 penampilan di semua kompetisi, sebelum hengkang pada Maret 1960. Law yang masih 20 tahun memilih musuh sekota United, Manchester City sebagai pelabuhan berikutnya, dengan biaya 55 ribu paun; menjadi rekor transfer termahal Inggris saat itu.

Sebenarnya United juga masih berusaha meminangnya, namun City ternyata lebih unggul. Tapi, dia pun hanya bertahan selama semusim, karena ingin mencari tantangan lebih besar. Lalu, Law hijrah ke Torino di Serie A Italia dengan biaya 110 ribu paun; jadi pemain termahal Inggris saat itu.

Setelah menjalani perjalanan berliku, akhirnya Denis Law mendarat juga di Old Trafford musim berikutnya, pada 1962, hingga jadi ikon United selama 11 musim. Dia membantu United menjadi tim sukses bersama pemain hebat, seperti Bobby Charlton dan George Best; mereka dikenal sebagai ‘The Holy Trinity’.

Selama periode itu, tim Setan Merah merengkuh enam trofi termasuk dua gelar Liga Inggris dan sekali juara Liga Champions. Musim kedua, Law menggila dengan 46 gol dalam 42 laga di semua ajang dalam semusim; jadi rekor United hingga kini. Musim 1963/1964 itu pula dia memenangkan penghargaan Ballon d’Or, setelah membawa The Red Devils menjuarai liga dan jadi top skor. “Denis yang terbaik dalam bisnis ini, dia bisa mencetak gol dari seperseratus kesempatan yang tak peduli setengah dari satu,” ucap Best memujinya suatu ketika, seperti dilansir National Football Museum.

Fakta menarik lainnya, ketika kembali ke markas Huddersfield dalam pertemuan terakhirnya dengan United pada musim 1971/1972, Law yang datang sebagai lawan ikut mencetak satu gol ke gawang bekas timnya tersebut. Pada saat itu, tim Setan Merah menang dengan skor telak 3-0. Pencetak gol lainnya adalah dua sahabatnya, Charlton dan Best. Itu pula yang menjadi momen terakhir The Holy Trinity mencetak gol dalam satu pertandingan. Law kemudian hengkang di akhir musim 1972/1973 dengan kembali ke City, sebelum dia pun memutuskan pensiun setelah bermain satu musim lagi.