Musim 1998/1999 memang menjadi musim yang sangat berkesan sepanjang sejarah Manchester United. Selain meraih tiga gelar bergengsi, pada musim tersebut Setan Merah memiliki empat striker yang kualitasnya sama baiknya di depan gawang. Andy Cole, Dwight Yorke, Ole Gunnar Solskjaer, dan Teddy Sheringham, saling bersinergi saat itu demi kejayaan Manchester United.

Akan tetapi sedikit yang mengetahui bahwa dari keempat nama tersebut, sosok Andy Cole begitu membenci Teddy Sheringham. Sebuah anomali jika melihat keduanya sempat beberapa kali berduet di lini depan United.

Kejadian bermula pada 29 Maret 1995. Dalam laga uji coba Inggris menghadapi Uruguay di Stadion Wembley, Andy Cole bersiap-siap masuk menggantikan Sheringham (pada saat itu bermain untuk Tottenham Hotspur) pada menit ke-70. Pertandingan tersebut juga merupakan laga debut Cole berbaju Tiga Singa.

Cole yang sudah tidak sabar untuk bermain kemudian mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Sheringham. Akan tetapi sang pemain tidak menggubris uluran tangan Cole dan berjalan melewati dirinya. Sesuatu yang membuat Cole kaget akan sikap Sheringham kepadanya.

“Saya berjalan menuju lapangan, 60 ribu orang menyaksikan saya bermain. Sheringham akan keluar dan digantikan oleh saya. Saya berharap ada jabat tangan singkat sambil ia berkata ‘Semoga Berhasil Coley,’ semacam itu. Saya siap bersalaman namun dia menghindariku. Dia melewati saya. Saya tidak tahu karena dia tidak punya masalah dengan saya. Dia membuat debut timnas saya sangat mengecewakan.”

“Saya berpikiran, ‘Oh Tuhan berapa banyak orang yang melihat Teddy Sheringham melakukan itu kepada saya.’ Saya malu. Saya bingung. Dan sejak saat itu, saya tahu bahwa Sheringham tidak cocok dengan saya,” ujar Cole dalam tulisannya di Independent.

Mantan striker Newcastle United tersebut mungkin tidak menyangka bahwa dua tahun berselang sosok yang paling ia benci tersebut akan menjadi rekan setimnya. Selepas pensiunnya Eric Cantona, United kemudian merekrut Teddy Sheringham dengan nilai 3,5 juta paun.

“Dua tahun kemudian, pada musim panas 1997, setelah Eric Cantona meninggalkan United, Sheringham tiba. Kami bermain bersama selama bertahun-tahun. Kami mencetak banyak gol namun saya tidak pernah mengucapkan sepatah kata pun kepadanya.”

“Dalam pertandingan persahabatan melawan Milan di tahun 1997, dia mengatakan sesuatu di lapangan. Ia berkata ‘Saya akan membantu Anda tapi saya tidak butuh bantuan Anda.’ Ucapannya membuat saya semakin tidak menyukainya.”

Jika kita melihat rekaman pertandingan di mana keduanya bermain, tampak terlihat kalau memang keduanya tidak memiliki hubungan yang baik. Keduanya hanya akan melakukan tos atau menepuk pundak satu sama lain tanpa mengeluarkan sepatah kata pun apabila di antara mereka berdua ada yang mencetak gol.

Lucunya, kehadiran dua pemain yang saling membenci ini justru makin memperkuat dominasi Setan Merah di persepakbolaan Inggris. Selain menghadirkan trigelar pada 1999, mereka juga berhasil mendominasi Premier League selama tiga musim berturut-turut. 130 gol dicetak keduanya ketika bersama-sama berbaju merah.

Jika ada satu orang yang berhasil menengahi perselisihan mereka, maka orang tersebut bukanlah Sir Alex Ferguson. Sosok Gary Pallister ditengarai menjadi pihak yang meminta kedua pemain tersebut untuk tidak membawa perselisihan mereka ketika bertanding. Hal itu diucapkan Cole dalam wawancaranya kepada FourFourTwo.

“Pally (Gary Pallister) menarik saya ke satu sisi lapangan dan berkata, ‘Saya tahu Anda tidak menyukai Teddy, tapi Anda harus bekerja sama dengan baik dan melakukannya bersama.’ Saya selalu mencoba profesional di lapangan dan saya pikir hal yang sama juga berlaku untuk Teddy. Anda tidak harus menjadi teman yang baik bagi rekan-rekan kerja Anda. Saya sebenarnya merupakan orang yang pandai bergaul, tapi tidak dengan Teddy.”

Tulisan ini merupakan bagian terakhir dari perayaan ulang tahun Andy Cole yang jatuh pada 15 Oktober kemarin. Pada bagian pertama, penulis menceritakan tentang kemitraan Cole bersama Dwight Yorke.